Catatan Popular

Isnin, 13 Mei 2013

TOKOH SUFI KLASIK SAHL AT TUSTARI BAHAGIAN 4 : CERITERA MENGENAI DIRI SAHL

Amr bin Laits jatuh sakit dan semua tabib tidak berdaya untuk menyembuhkannya. Maka dikeluarkanlah sebuah pengumuman yang berbunyi: "Adakah seseorang yang dapat menyembuhkan penyakit melalui doa?"

"Sahl adalah seorang manusia yang makbul doanya", orang-orang berkata.

Maka dimintalah pertolongan Sahl. Karena ingat perintah Allah yang berbunyi: "turutilah perintah orang-orang yang memegang pe-merintahan", Sahl memenuhi permintaan itu. Setelah duduk di depan Amr berkatalah Sahl kepadanya:
"Sebuah doa hanya makbul bagi seorang yang menyesal. Di dalam penjaramu ada orang-orang yang dihukum karena tuduhan-tuduhan palsu".


Amr segera membebaskan orang-orang yang dimaksudkan Sahl itu dan kemudian ia bertaubat. Setelah itu barulah Sahl berdoa;

"Ya Allah, seperti kehinaan yang telah Engkau tunjukkan kepadanya karena keingkarannya, maka tunjukkan pulalah kepadanya kemuliaan karena kepatuhanku. Ya Allah, seperti batinnya yang telah Engkau beri selimut taubat, maka berikan pulalah kepada raganya selimut kesehatan".

Begitu Sahl selesai mengucapkan doa itu Amr bin Laits segar bugar kembali. Banyak uang yang hendak diberikannya kepada Sahl, tetapi Sahl menolak dan meninggalkan tempat itu. Sehubungan dengan sikapnya ini salah seorang muridnya tidak setuju dan berkata kepada Sahl:

"Bukankah lebih baik apabila uang itu engkau terima sehingga kita dapat menggunakannya untuk melunasi hutang-hutang kita?"

"Apakah engkau menginginkan emas?" jawab Sahl, "nah, saksikanlah olehmu!"

Maka terlihatlah oleh si murid betapa seluruh padang pasir dipenuhi oleh emas dan permata merah delima. Kemudian Sahl berkata:

"Mengapakah seseorang yang telah memperoleh karunia Allah yang seperti ini harus menerima pemberian hamba-hamba-Nya?".

Setiap kali melakukan latihan mistik, Sahl akan mengalami ekstase selama lima hari terus-menerus dan selama itu pula ia tidak makan. jika latihan itu dilakukannya di musim dingin, keringatnya mengucur dan membasahi pakaiannya. Jika di dalam keadaan ekstase ini para ulama bertanya kepadanya maka Sahl akan menjawab: "Janganlah kalian bertanya kepadaku karena di dalam saat-saat mistis seperti ini kalian tidak akan dapat memetik manfaat dari diriku dan dari kata-kataku".

Tiada ulasan: