Catatan Popular

Rabu, 1 Mei 2019

TENTANG PERISTIWA KHIDIR AS


Imam Ahmad Syihabuddin Bin Salamah Al-Qulyuby

Tiba-tiba sewaktu hari Khidir a.s duduk di pantai laut datanglah seorang pengemis kepadanya lalu ia bertanya pada khidir : ” demi Allah aku mohon padamu berikanlah sesuatu”, lantas Khidir a.s pingsan, setelah sadar dia berkata: ”aku tak punya apa-apa kecuali diriku ini sedangkan engkau minta dengan menyebut nama Allah, sungguh aku akan korbankan diriku padamu, juallah aku dan manfaatkanlah wangnya .
Kemudian pengemis itu pun membawa khidir ke pasar dan menjualnya pada orang yang bernama Sakhim bin Arqam, lalu Sakhim membawa Khidir ke rumahnya yang memiliki kebun di belakang rumah itu.
Sakhim memberi cangkul padanya dan menyuruh untuk mencangkul gunung dan meratakan dengan kebunnya padahal gunungnya begitu luas.
Kemudian Sakhim pergi untuk urusan kepentinganya sembari khidir memulai mencangkul dan melempar.
Ketika Sakhim pulang ke rumahnya dia berkata pada keluarganya : ”apakah kalian sudah memberi makan pada orang yang bekerja ?”, mereka menjawab :”kami tidak tahu kalau ada pekerja”.
Lalu Sakhim pergi menuju khidir dengan membawa makanan dan ternyata Khidir sudah menyelesikan tugasnya bahkan dia sedang melakukan sholat, sehingga Sakhim heran dan hampir pingsan, lantas dia bertanya pada Khidir : ”siapa anda sebenarnya ?”, Khidir menjawab :”aku hamba Allah dan budakmu”.
Sakhim bertanya lagi :”tolong jawab siapa anda sebenarnya ?”, lantas khidir pingsan, setelah sadar lalu berkata : ”aku Khidir” lantas giliran Sakhim yang pingsan, setelah sadar dia bertaubat dan mohon ampun pada Allah : ”ya Allah jangan kau siksa aku, karena aku tidak tahu bahwa orang itu adalah Khidir”, seketika itu khidir sujud dan berdoa’ pada Allah : ”kareaMU aku menjadi budak dan karenaMU pula aku merdeka”.
Kemudian khidir minta izin pada Sakhim untuk kembali ke pantai laut .
Setiba di laut ia melihat seorang laki-laki yang berdiri di laut seraya berdo’a : ”ya Tuhan bebaskan Khidir dari dan hentikan dari perbudakan”, Khidir berkata pada orang itu :”siapa anda ?”, ia menjawab “aku Syadun”, khidir: ”aku khidir”, Syadun : ”Hai khidir aku telah mencari dunia untuk membuat rumahmu, hal itu karena engkau bertempat ibadah di pantai laut “, seketika itu keluarlah sorang hamba ke daratan dan di situ ia menanam pohon untuk berteduh dalam beribadah, kemudian ia menyeru pada Khidir sewaktu engkau sujud engkau lebih mementingkan akherat dari pada dunia maka demi kebesaran dan keagunganku.
Khidir  berkata :”ya Syadun berdoalah pada Allsh agar Dia menerima taubatku, kemudian Syadunpun berdo’a dan Allah pun menerima taubat Khidir lantaran do’a Syadun.

Tiada ulasan: