Catatan Popular

Jumaat, 17 September 2021

Kisah Si Penggembala Kambing

Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari Madinah menuju Mekah.

Di tengah perjalanan, bertemulah mereka berdua dengan
anak gombala Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu
"Wahai anak gembala, juallah kepadaku seekor anak kambing dari temakmu itul" ujar Amirul Mukminin.

"Aku hanya seorang budak," jawab si gembala
Khalifah pun membujuk: "Kambing itu amat banyak. Apakah majikanmu tahu?


"Tidak, majikanku tidak tahu berapa ekor jumlah kambingnya Dia tidak tahu berapa kambing yang mati dan berapa yang lahir. Dia tidak pernah memeriksa
dan menghitungnya"


Khalifah terus mencoba membujuk "Kalau begitu hilang satu ekor kambing majikanmu tidak akan tahu. Atau katakan saja nanti pada tuanmu, anak kambing itu dimakan segala. Ini wangnya, terimalah!aAmbil saja buat kamu untuk membeli baju atau roti."


Anak gembala tetap tidak terbujuk dan mengabaikan uang yang disodorkan oleh Umar.


Si pengembala diam sejenak. Ditatapnya wajah Amirul Mukminin. Dan bibirnya terucaplah kata-kata yang menggetarkan hati Khalifah Umar, "Jika Tuan
menyuruh saya berbohong, lalu di mana Allah? Bukankah Allah Maha Melihat?


Apakah Tuan tidak yakin bahwa Allah pasti mengetahui siapa yang berdusta?


Umar bin Khattab gemetar mendengar ucapan si gembala itu. Rasa takut menjalari seluruh tubuhnya, persendian tulangnya terasa lemah. Dia menangis
mendengar kalimat tauhid itu yang mengingatkannya kepada keagungan Allah Swt dan tanggung jawabnya di hadapan-Nya kelak.

Lalu dibawanya anak gembala yang berstatus budak itu kepada tuannya, Khalifah menebusnya, dan telah berkata
kepadanya: "Telah kumerdekakan kamu, Nak."

(Sumber: 65 Cerita Teladan Sebelum Tidur, Sakha Aqila Mustofa)
pliss jawab besok di kumpul:"(

 

mmmm

 

Dari Abdullah bin Dinar berkata :

Saya pergi bersama Ibnu Umar ke Makkah, ditengah perjalanan, kami berhenti sebentar untuk untuk istirahat. Tiba-tiba ada seseorang anak gembala turun dari bukit menuju kearah kami, Ibnu Umar bertanya kepadanya: "Apakah kamu penggembala?"

"Ya…" jawabnya.

Lanjut Ibnu Umar lagi: "Juallah kepada saya seekor kambing saja." (Ibnu Umar ingin mengetahui kejujurannya)

Penggembala menjawab: "Saya bukan pemilik kambing-kambing ini, saya hanyalah seorang hamba sahaya."

"Katakan saja pada tuanmu, bahwa ia dimakan serigala." kata Ibnu Umar membujuk.

"Lalu dimanakah Allah Azza wa-Jalla?" jawab penggembala mantap.

(Ibnu Umar bangga dengan jawaban penggembala) dan bergumam: "Ya, benar dimanakah Allah?"

Kemudian beliau menangis dan dibelinya hamba sahaya tadi lalu dimerdekakan.

Tiada ulasan: