Catatan Popular

Selasa, 15 Mac 2022

HIKAM ATHAILLAH SYARAH MAJLIS PASANTREN KE 39 -MENGADULAH KEPADA ALLAH

Menurut Kalam Hikmah ke 39 Al-Arifbillah Syeikh Ahmad Ibnu Athaillah As kandary:

 

“Janganlah engkau mengadukan kebutuhanmu kepada selain Allah, karena Allah-lah yang mendatangkan atau mengirim “sifat butuh” itu kepadamu. Maka bagaimana selain Allah mampu menghilangkan apa yang telah Allah datangkan. Orang yang tidak kuasa untuk menghilangkan sifat butuh dari dirinya sendiri, maka bagaimana ia kuasa untuk menghilangkan kebutuhan yang ada pada orang lain”


Di dalam Al Quran surat An Nisa ayat 28, disebutkan bahwa Alloh menciptakan manusia dalam keadaan lemah,

“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan bersifat lemah”

Salah satu tanda lemahnya manusia, ia tidak bisa berdiri sendiri, ia selalu membutuhkan yang lain. Lapar butuh makan, haus butuh minum, sakit butuh kesembuhan dll.

Selama anda menjalani kehidupan, pernahkah anda dililit hutang, cicilan motor sudah habis tempo namun belum dibayar, anak sakit parah harus ke dokter, beras hanya cukup untuk satu kali masak lagi, apa yang anda butuhkan saat itu? Uang bukan?

Dalam kondisi seperti ini atau semisalnya, kebanyakan orang panik, mengeluhkannya kepada hampir semua orang yang ia temui, seakan-akan pengaduannya tersebut dapat menolongnya.

Bukan seperti itu cara menghadapinya, tapi mengadulah kepada Allah, karena Allah lah yang mensetting semua keadaan yang mendorong kita membutuhkan hal lain, dan Allah pula yang meletakkan “sifat butuh” itu di dalam diri kita. Jika Allah yang mengirim sifat butuh itu kedalam diri kita, maka hanya Allah pula yang bisa menghilangkannya (dengan memenuhi kebutuhan tersebut), bukan pihak lain. Orang lain juga sama punya kebutuhan dan masalah masing-masing

Setelah kita mengadukannya kepada Allah, boleh jadi Dia memberi kita semangat bekerja sebagai perantara uang yang kita butuhkan, jangan ingin instan mendapatkan uang dengan mudah, bekerjalah yang benar. Atau bahkan mungkin Allah menggerakkan hati hambaNya yang punya kelebihan harta untuk shodaqoh, dan Alloh taqdirkan kitalah yang menerimanya. Tidak apa-apa terima saja, yang jelek dan membuat cape itu mengejar-ngejar, minta-minta kepada manusia

Namun tidak pula hikmah ke 39 ini melarang kita untuk meminta bantuan kepada sesama manusia sebagai perantara pertolongan Allah, silahkan meminta bantuan, sebagai bentuk usaha kita selaku manusia. karena itu sudah sunnatulloh (aturan Allah). Tapi qalbu tetap bergantung kepada Allah

Mengenai hal ini, syekh Abdul Qadir al Jailani dalam kitab fathurrobbani memberikan nasihat sebagai berikut

 “Orang beriman itu menutupi kesusahannya dengan kegembiraannya. LAHIRNYA bergerak untuk berusaha, sedangkan BATHINNYA tenang bersama Tuhannya, lahirnya untuk keluarganya dan bathinnya untuk Tuhannya. Ia tidak menyiarkan rahasianya kepada keluarganya, anaknya, tetangganya, dan tidak seorangpun dari makhluk Tuhannya. Ia mendengar sabda baginda Nabi SAW : “mohon pertolonganlah atas urusan-urusan kamu sekalian dengan menyembunyikannya”

Tiada ulasan: