Catatan Popular

Khamis, 23 Mac 2017

DOA RASULULLAH SAW UNTUK KESILAMAN UMAR AL KHATTAB

 Hari itu seorang lelaki berjalan tergesa-gesa, warna kulitnya coklat kemerah-merahan, tubuhnya tegap serta tinggi besar. Beliau adalah Umar bin Khattab, dia membawa pedangnya dan tujuannya adalah satu yaitu membunuh Nabi Muhammad saw.
Umar terus berjalan sambil menghunus pedangnya, dia berpapasan dengan Nu’aim bin Abdullah yang telah masuk Islam. Ketika Nu’aim bertanya, Umar menjawab akan membunuh Muhammad. Nu’aim mencoba menghalangi dengan mengatakan bahwa adik perempuan Umar telah masuk Islam agar Umar menghentikan niatnya tersebut.
Umar sangat marah dan berbalik ke rumah adiknya. Ia mengetuk pintu dengan keras, di dalam rumah ada Khabab bin Al-Arat yang sedang mengajarkan Al-Quran kepada Sa’id bin Zaid dan isterinya Fatimah binti Al-Khatab. Khabab segera sembunyi. Umar berhasil masuk, ia memegang Sa’id suami adiknya, “Sesungguhnya engkau telah keluar dari agamamu dan mengikuti Muhammad!” kata Umar marah.
Sa’id menjawab, “Wahai Umar! Apakah engkau melihat jika kebenaran itu terletak selain agamamu?” Umar marah dan mendorongnya hingga jatuh. Fatimah membela suaminya namun Umar memukulnya hingga berdarah. Saat itu Fatimah sedang memegang mushaf.
Umar menyesal dan berkata, “Berikanlah apa yang engkau pegang itu kepadaku..!” Fatimah menolaknya dan memintanya untuk bersuci terlebih dahulu. Umar pun mandi dan membaca mushaf tersebut
"Thaa'haa'.  Kami tidak menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu agar kamu menjadi susah; Tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah).  Yaitu diturunkan dari Allah yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi.  (Yaitu) Rabb Yang Maha Pemurah, yang bersemayam di atas 'Arsy.  Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang ada di bumi, semua yang ada di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah.  Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia yang lebih tersembunyi.  Dia-lah Allah, tidak ada Rabb (yang berhak disembah) melainkan Dia.  Dia mempunyai Al asmaul husna (nama-nama yang baik)". (Al-Qur'an Surah Thaha : 1-8)
Setelah itu Umar bin Khatab berkata, "Kalimat ini tidaklah mungkin diucapkan oleh seseorang pun, kecuali Rabb semesta alam".  Lalu ia meminta Fatimah agar menunjukkan tempat Nabi Muhammad SAW.  Fatimah kemudian menenangkan Khabab bin Al-Arat bahwa keadannya telah aman.  Maka keluarlah Khabab dari persembunyiannya seraya berkata kepada Umar, "Wahai Umar, beliau berada di rumah Al-Arqam bin Abi Arqam, dan aku tidak melihat keadaanmu sekarang ini melainkan karena hasil doa Nabi Muhammad SAW 'Ya.. Allah.. muliakanlah islam dengan salah seorang dari dua Umar, yaitu Umar bin Khatab atau Amru bin Hisyam' (HR. Tirmidzi)", Umar kemudian berkata, "Apakah beliau telah berdoa untukku..?" Khabab menjawab, "Ya.. maka pergilah dan temuilah beliau wahai Umar".

Ibnu Mas’ud ra. Berkata, “Posisi (Islam) menjadi kuat sejak Umar masuk Islam”

Tiada ulasan: