Catatan Popular

Sabtu, 6 Mei 2017

KITAB MUKASYAFATUL QULUB BAB 2 TAKUT KEPADA ALLAH (MENYINGKAP RAHSIA KALBU)



OLEH HUJJATUL ISLAM IMAM AL GHAZALI

Abu Laits berkata:

"Sesungguhnya Allah SWT memiliki para malaikat di langit ke tujuh yang selalu sujud kepada-Nya semenjak mereka diciptakan sampai hari kiamat dan persendian mereka gemetar karena takut kepada Allah. Bilamana hari kiamat tiba, maka mereka mengangkat kepalanya sambil mengucapkan: 'Maha Suci Engkau Ya Allah, kami belum menyembah kepada-Mu dengan sungguh-sungguh menyembah".

 

Demikian ini sesuai firman Allah SWT:

"Mereka (para malaikat) takut kepada Tuhannya yang menguasai mereka. Dn mereka melakukan apapun yang diperintahkan. (QS.16 An Nahl:50)"

Intinya mereka tidak maksiat kepada Allah sedikitpun.

 

Rasulullah SAW bersabda:

"Ketika tubuh seseorang hamba berkerut karena takut kepada Allah, maka dosa-dosanya berguguran sebagaimana jatuhnya dedaunan dari pohon".

 

Perumpamaan (al-kisah) seorang laki-laki yang jatuh cinta terhadap wanita. Suatu hari wanita keluar rumah dengan rombongan orang-orang dan laki-laki itu menyertai kepergiannya. Laki-laki itu pun berduaan dengan wanita di tengah hutan. Wanita tersebut berkata:

"Apakah semua orang sudah tidur?"

Laki-laki tersebut sangat gembira mendengar ucapannya. Ia pun segera memastikan bahwa rombongan sudah tidur semua. Tiba-tiba wanita itu berkata:

"Bagaimana pendapatmu mengenai Allah, apakah Dia tidur?"

Jawab laki-laki itu:

"Tidak. bahkan Dia tidak mengantuk dan tidak pula tidur".

Kata wanita itu:

"Artinya Tuhan melihat kita sekalipun orang-orang tidak melihat. Dialah yang berhak ditakuti, bukan mereka"

 

Laki-laki tersebut segera meninggalkan sang kekasih karena Allah dan ia bertobat kepada-Nya. Ketika dia meninggal dunia, maka orang-orang memimpikan dia dan mereka bertanya:

"Bagaimana Allah memperlakukan kamu?"

Laki-laki itu menjawab:

"Dia mengampuni aku karena aku takut kepada-Nya dan menghapus semua dosa"

 

Pada hari kiamat kelak ada seorang hamba yang sangat berat timbangan kejahatannya, ia pun diperintah untuk dibawa masuk ke neraka. Namun bagian dari rambut (bulu) matanya ada yang berbicara:
Ya Tuhan, Utusan-Mu Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:
"Barangsiapa yang menangis karena takut kepada Allah, maka Allah mengharamkan kedua matanya tersentuh api neraka. Padahal aku selalu menangis takut kepada-Mu, maka ampunilah dia".
Dia bebas dari neraka hanya karena berkahnya sehelai bulu mata yang dulu didunia menangis karena takut kepada Allah SWT. Malaikat Jibril memanggil-manggil:
"Fulan bin Fulan bebas dari neraka hanya karena sehelai rambut".

Bidayatul Hidayah
Dalam Kitab tersebut menerangkan bahwa bila kiamat tiba, neraka Jahannam didatangkan dengan membawa suara gemuruh api neraka yang mengerikan. Dan semua manusia berlutut gemetar melihatnya. Maka Allah SWT berfirman:
"Hari ini kamu melihat semua umat berlutut; merangkak dengan lututnya".
Merangkak dengan lututnya memenuhi panggilan untuk mengambil kitab catatan amal (QS.45;28). Ketika mereka menuju neraka, mereka sudah mendengar gemuruhnya api sejauh jarak 500 tahun. Semua manusia termasuk para Nabi pasti berkata:
"Aku mengurus diriku sendiri...".
Hanya Nabi Muhammad SAW yang berkata:
"Umatku... Umatku....".
Api neraka Jahim keluar menggulung-gulung, namun umat Muhammad SAW segera menghalangi dengan berkata:
"Wahai api, tahanlah dirimu demi kebenarannya orang-orang khusuk dan orang-orang yang ahli puasa".
Namun api tersebut tidak mau kembali. Kemudian malaikat Jibril mengeluarkan maklumat:
"Api neraka menuju umat Muhammad".
Jibril membawa semangkuk air, lalu Rasulullah SAW mengambilnya. Kata Jibril:
"Siramkan air ini kepadanya".
Beliau SAW menyiramkan, dan api neraka itu langsung padam. Nabi Muhammad SAW bertanya:
"Ini air apa?"
Jawab Jibril:
"Ini adalah air matanya orang-orang durhaka dari umatmu yang menangis karena takut kepada Allah".
Api tersebut padam dengan izin Allah. Nabi SAW bersabda (berdo'a):
"Ya Allah, berilah rizki kedua mataku dengan tangisan yang karena takut kepada-Mu sebelum adanya air mata (Syi'ir)".
"Wahai kedua mataku, hendaklah engkau menangisi dosaku yang mengotori umurku dari kedua tanganku, sementara aku sendiri tidak tahu".

(Al kisah):
Melalui Muhammad bin Mundzir RA:
Kalau dia menangis selalu mengusap-usap air matanya pada wajah dan jenggotnya sambil berkata:
"Satu riwayat sudah sampai kepadaku, bahwa api neraka tidak akan menyentuh tempat yang pernah digenangi air mata".
Dan seharusnya seorang mukmin takut kepada-Nya dari ganasnya siksa Allah SWT dan mencegah semua keinginan nafsu syahwat, sebagaimana yang difirmankan Allah SWT:
"Adapun bagi siapa yang durhaka; yang mengutamakan hidup di dunia; maka sesungguhnya neraka Jahim adalah tempat kembalinya; Adapun orang yang takut akan Kebesaran Tuhan, dan menahan dari keinginan hawa nafsu; maka sesungguhnya surga adalah tempat kembalinya. (QS.79 An Nazi'at:37-41)".
Barang siapa yang menginginkan selamat dari siksa Allah dengan mengharap pahala dan Rahmat-Nya, seharusnya ia bersabar tetap taat kepada-Nya dan menjauhi kemaksiatan.
Diriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda:
"Ketika ahli surga masuk surga, para malaikat menjemput mereka dengan membacakan semua kebajikan dan kenikmatan. Diletakkan beberapa mimbar, serta ada hamparan luas untuk tempat suguhan makanan dan buah-buahan".
Dengan banyaknya nikmat mereka kebingungan, lantas Allah berfirman:
"Wahai hamba-Ku, mengapa kalian kebingungan! Hari ini bukanlah tempat kebingungan".
Mereka menjawab:
"Sesungguhnya kami memiliki ikatan janji yang waktunya sudah datang".
Allah SWT berfirman kepada para malaikat:
"Bukalah penghalang di wajah mereka".
Para malaikat itu pun berkata:
"Wahai Tuhan kami, mengapa mereka boleh melihat-Mu! Bukankah mereka orang-orang durhaka".
Lantas Allah SWT berfirman:
"Bukalah penghalang itu, sebab mereka termasuk orang yang ahli dzikir, sujud, dan menangus di dunia karena ingin berjumpa dengan-Ku".
Maka tabir-tabir itu diangkat, dan mereka pun bisa melihat Allah. Maka bersujudlah mereka. Kemudian Allah SWT berfirman:
"Angkatlah kepala kalian, sebab disini bukan lagi tempat beramal, melainkan tempat Kemuliaan".
Allah menampakkan diri tidak bisa dibayangkan bagaimana. Dan Dia berfirman dengan Ramah-Nya kepada mereka:
"Selamat untuk kalian wahai hamba-Ku, AKU sudah meridhoi kalian, dan apakah kalian sudah Ridho kepada-Ku!".
Mereka menjawab:
"Kenapa kami tidak ridho wahai Tuhan! Engkau sudah memberi kesempatan kepada kami untuk melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat mata, yang tidak bisa didengar oleh telinga dan tidak pernah melintas di hati manusia".
Demikianlah maksud firman Allah SWT:

"Allah ridho terhadap mereka, dan mereka ridho kepada-Nya. (QS.5 Al Maidah:119)".

Firman Allah SWT:
"Selamat! Sebagai ucapan dari Tuhan Yang Maha Pengasih. (QS.36 Yasin:58)".

Tiada ulasan: