Catatan Popular

Sabtu, 27 Mei 2017

KITAB NASHAIHUL IBAAD (BAB TIGA HAL....TIGA PEMBUNGKUS AGAMA DAN TIGA ASAS ZUHUD

Karya Muhammad Nawawi bin 'Umar Al-Jawi  (IMAM NAWAWI NUSANTARA)

Hamid Al-Laqaf pernah didatangi seorang lelaki, lalu berkata kepadanya: "Berilah aku nasihat." Hamid berkata: "Buatlah pembungkus untuk agamamu seperti pembungkus buku." Lelaki tadi kemudian bertanya: "Apa yang dimaksud dengan pembungkus agama itu." Hamid menjawab: "Pembungkus agama itu adalah:
  1. tidak berbicara, kecuali sebatas yang perlu saja;
  2. meninggalkan duniawi, kecuali sebatas yang perlu saja; dan
  3. tidak bergaul dengan manusia, kecuali sebatas yang perlu saja.
Selanjutnya, ketahuilah bahwa asas zuhud itu adalah:
  1. menjauhi semua yang haram, baik yang besar maupun yang kecilnya;
  2. mengerjakan semua yang difardhukan, baik yang mudah maupun yang sulitnya; dan
  3. meninggalkan keduniaan, baik yang sedikit maupun yang banyaknya."
Nabi Sulaiman dan Luqman pernah berkata: "Apabila berbicara itu bagaikan perak, maka diam itu bagaikan emas." Maksudnya, apabila perkataan seseorang dalam kebaikan nilainya seperti perak, maka diam dari berkata buruk nilainya seperti emas.

Menurut Syekh 'Abdul Qadir Jailani, manusia itu terbagi menjadi empat, yaitu:
  1. Orang yang tidak mempunyai lisan dan tidak mempunyai hati. Ini adalah jenis orang durhaka, lalai, dan jahil. Hati-hatilah jangan sampai Anda seperti mereka dan jangan bergaul bersama mereka, sebab mereka itu layak mendapatkan adzab.
  2. Orang yang berlisan tetapi tidak berhati. Kata-kata orang seperti ini mengandung hikmah tetapi ia sendiri tidak pernah mengamalkannya. Ia mengajak manusia untuk beriman dan beramal shalih serta bertaqwa kepada Allah sementara dia sendiri mengkufuri dan menjauhi Allah. Oleh karena itu, jauhilah mereka supaya Anda tidak tertipu oleh keindahan perkataan mereka yang bisa membuat diri Anda terbakar oleh api kemaksiatan mereka atau terjerumus oleh kebusukan hati mereka.
  3. Orang yang memiliki hati tetapi tidak memiliki lisan. Ini adalah jenis orang mukmin yang disembunyikan oleh Allah dari pandangan makhluk-Nya. Allah membukakan mata hatinya hingga dapat melihat kekurangan dirinya, menerangi hatinya dan mengenalkan kepadanya bencana banyak bergaul dengan orang lain dan musibah yang diakibatkan oleh banyak bicara. Sebenarnya dia adalah kekasih Allah yang disembunyikan dalam pemeliharaan-Nya, padahal dia memiliki banyak kebaikan dalam dirinya. Gaulilah oleh Anda orang yang seperti ini dan berkhidmadlah kepadanya niscaya Allah pun akan mencintai Anda.
  4. Orang yang mau belajar dan mengajar serta mengamalkan ilmunya. Ia betul-betul mengenal Allah dan memahami ayat-ayat-Nya. Allah memberinya ilmu yang tidak diketahui oleh banyak orang dan Allah melapangkan dadanya untuk menerima bermacam-macam ilmu. Oleh karena itu, hati-hatilah Anda jangan sampai menyelisihinya, menjauhinya, dan meninggalkan nasihatnya."

Perlu diketahui bahwa pada dasarnya zuhud itu adalah menjauhi semua yang diharamkan, baik yang besar maupun yang kecil. Sikap ini akan mewariskan sifat wara'(hati-hati). 

Menunaikan semua yang difardhukan, baik yang mudah maupun yang sulit. Sikap ini akan mewariskan tobat dan kembali ke jalan Allah sehingga hati pelakunya akan beroleh penerangan dan terhindari dari kesyubhatan, terlebih lagi dari hal-hal yang diharamkan. 

Terakhir adalah membiarkan urusan duniawi ditangani oleh ahlinya, baik yang kecil maupun yang besar. Sikap ini akan melahirkan qana'ah (menerima apa adanya), tawakkal, dan percaya kepada apa yang ada di sisi Allah serta tidak mengharapkan apa yang ada di tangan orang lain. 

Tiada ulasan: