Catatan Popular

Selasa, 13 Oktober 2020

Haritsah bin Nu’man Saat Sahabat Melihat Malaikat Jibril ketika bersama Rasulullah

Syahdan, dialah salah satu sahabat Nabi yang masyhur sebagai sahabat yang paling berbakti kepada sang ibunda terkasih. Dan hanya sahabat Utsman bin Affan saja yang mampu menandingi kebaktiannya terhadap orangtua. Demikian Siti Aisyah pernah bersaksi dalam sebuah hadits. Ia Haritsah bin Nu’man. Lelaki kalangan Anshor dari kabilah Khazraj, keturunan Bani Najjar.

          Dalam satu riwayat dikisahkan, saking berbaktinya pada Ibunda, Haritsah senantiasa membersihkan kotoran  (kutu dan lain-lain) di kepala ibundanya. Ia juga menyuapi langsung ibundanya. Bahkan, ia tidak pernah membantah ibundanya sedikitpun saat ia diperintah. Malah ia senantiasa bertanya kepada ibundanya setelah ia keluar: “ Apayang engkau inginkan, ibuku ? “ Lebih dari itu, ia juga kerapkali bertanya kepada orangyang bertemu dan bicara dengan ibunya untuk mengetahui aakah ibunya senang atau marah kepadanya, “ Apa yang dikatakan ibuku ? “ Begitulah papar Mahmud Al-Mishry dalam Ashab al-Rosul yang dikutip Muhammad Rahi Hasan Kinas.

          Dan tahukan Anda, berkat kebaktian tiada jemu dan keluh itu. Haritsah menuai anugerah luarbiasa? Tidak tanggung-tanggung, Nabi Muhammad saw sendiri sebagai saksinya. Sebagaimana diriwayatkan ‘Aisyah, Nabi Muhammad saw pernah bersabda: “ Aku masuk ke surga. Lalu, aku mendengar alunan bacaan Qur’an (seseorang). Aku bertanya: “Siapa ini?” mereka (malaikat) menjawab: “Dialah Haritsah bin Nu’man”. Kemudian, Nabi bersabda: “Seperti itulah (balasan) ketaatan (kebaktian).”

          Tetntu saja, anugerah indah yang menaungi Haritsah bukan semata-mata bakti kepada ibunda, tapi juga bakti yang dilakoni setelah ia berbakti kepada Alloh swt dan Rosululloh saw semasa hidupnya. Hati Haritsah begitu lapang dan legawa.

Ia sahabat Nabi yang kerap mengosongkan rumahnya untuk rosululloh, baik saat Nabi menikah maupun untuk kepentingan Rosulullloh lainnya. Hal ini karena salah satu rumahnya berdekatan dengan rumah Nabi saw di Madinah.

          Selain itu, Haritsah termasuk salah satu sahabat Nabi yang begitu mencintai al-Qur’an, rajin membacanya dan giat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Akhlaknya kepada orang lain pun begitu luhur: ia menyukai orang yang selalu berbuat baik, tidak membenci, mendengki dan mendendam kepada siapapun. Ia pun sangat dermawan kepada fakir-miskin atau sesiapa yang berada dalam kesulitan. Sebaliknya, ia akan menjauhi orang yang selalu berbuat onar dan kekerasan. Tak aneh, bila Haritsah mampu mewujudkan bakti terbaik terhadap sang ibunda. Logikanya: bila kepada yang lainnya saja ia begitu berbudi, apalagi kepada perempuan yang pernah mengandung dan melahirkannya.

          Hati Haritsah yang putih begitu mempesona.

Terlebih, dalam sebuah riwayat hadits, Allah membuka mata lahiriahnya. Ia bisa melihat malaikat Jibril yang senantiasa mendatangi Baginda Nabi saw.

Berikut kisahnya:

          “ Aku berpapasan dengan Rasululloh saw dan bersama beliau kulihat malaikat Jibril as tengah duduk di bangku. Kuucapkan salam kepda beliau dan aku merasa cukup. Ketika aku kembali, Nabi saw berpaling kepadaku dan bertanya;

“ Apakah kau melihat seseorang bersamaku? “

          “Ya” Jawabku.

          “Dia adalah Jibril. Ia menjawab salammu.”

          Sementara itu, dalam riwayat Ibnu Abbas dikisahkan lain lagi.

Syahda, Haritsah bertemu Nabi muhammad saw saat malaikat Jibril as tengah membisiki beliau. Kala itu, Haritsah tidak megucapkan salam hingga Jibril as berkata: “ Apa yang membuatnya tidak mengucpakan salam ? “

          Rasulullah saw pun bertanya kepada Haritsah: “Apa yang membuatmu tidak mengucapkan salam ketika melintas”?

          “Aku melihat orang yang bersamamu sedang berbisik hingga aku tidak mau mengusik pembicaraan Baginda Rosul.”

          “Apa benar kau melihatnya ?”

          “Benar.”

          “Dia adalah Jibril. Dan ia berkata, “ Andai saja ia mengucapkan salam, pasti aku akan menjawabnya.”. “

          Haritsah kembali bertanya kepada Nabi saw: “Bagaimana jika ia adalah tsamanun ? “

          “ Apa itu tsamanun ? “ Tanya Rosululloh.

          “Orang-orang akan menghidarimu kecuali tsamanun. Mereka tetap bersamamu, mereka dan anak-anaknya hanya mengharapkan rezeki dari Allah di Surga.“

Lalu, Haritsah pun diberitahukan Nabi saw ihwal tersebut. Demikianah, Siapa nyana buah kebaktian Haritsah bin Nu’man menyimpan senarai kebajikan yang luar biasa.

 

Tiada ulasan: