Catatan Popular

Isnin, 26 Oktober 2020

DUDUK DI UJUNG

Di sana, Nabi mengatur pola duduk sedemikian rupa sehingga Abu Hurairah ada di bagian paling jauh dari beliau. Mulailah Nabi memberikan cawan susu kepada satu persatu orang yang dicari Abu Hurairah. Setiap orang dipersilakan meneguk susu tersebut beberapa kali sampai mereka merasa kenyang.

 

Tentu saja, karena terletak di bagian paling ujung, Abu Hurairah kembali mengeluh. Jangan - jangan saat di tangannya, susu sudah habis. Nabi tersenyum dan mempersilakan Abu Hurairah meminum pula. Ajaib, susu itu tidak habis - habis. Barulah ketika Nabi meminum susu tersebut (Nabi mendapat giliran terakhir), susu habis.

 

Ternyata hal itu sebenarnya merupakan 'ujian' bagi Abu Hurairah. Ia harus menahan derita lapar dengan menyerahkan diri kepada Allah. Kecurigaan Abu Hurairah terhadap susu yang akan habis sebenarnya tidak perlu, karena di balik kesusahan pasti ada kemudahan.

 

Dalam kisah tersebut, Abu Hurairah mendapat pelajaran, bahwa Allah-lah tempat bergantung. Manusia seperti Abu Bakar dan Umar hanyalah perantara. Jika Allah tidak mengizinkan mereka membantu Abu Hurairah, mereka tidak akan membantu seperti yang ada dalam kisah tersebut

Tiada ulasan: