Catatan Popular

Selasa, 13 Oktober 2020

KISAH TAWAR MENAWAR ANTARA RASULULLAH DENGAN ANDULLAH BIN AMR DALAM BERIBADAH....

Terjadilah “tawar-menawar” antara Abdullah dan Rasulullah SAW soal ibadahnya. Umumnya, manusia meminta izin beribadah seringan & sesedikit mungkin,

Abdullah meminta izin beribadah sebanyak dan seberat mungkin.

Soal puasa misalnya, Nabi SAW menyarankannya agar berpuasa 3 hari dalam sebulan. Abdullah minta tambahan, diberi 2 hari seminggu. Masih minta tambahan lagi, akhirnya ditetapkan Nabi SAW sehari berpuasa sehari berbuka. Puasanya Nabi Dawud as.

Juga mengkhatamkan Al Qur’an. Pertama, Nabi SAW menyarankannya khatam sebulan sekali saja. Abdullah menawar, Nabi SAW menetapkan 20 hari sekali, kemudian 10 hari sekali, seminggu sekali.

Tetapi Ibnu Amr bin Ash masih meminta lebih lagi, akhirnya Nabi SAW menetapkannya khatam Al Qur’an setiap 3 hari sekali (dalam riwayat lain, 5 hari sekali).

Juga soal shalat malam. Beliau melarang Abdullah menghabiskan waktu malam shalat sunnah terus-menerus. Harus ada waktu mengistirahatkan tubuhnya tidur, dan mempergauli istrinya.

Walau telah dinasehati langsung Nabi SAW, semangatnya beribadah tidak segera mengendor begitu saja, tetapi ia tidak melalaikan kewajiban dan hak-hak keluarga, badan, tamu dan lain-lainnya. Ibadahnya dengan intensitas tinggi masih saja berlangsung, tanpa bisa dihalangi lagi.

Melihat itu, Nabi SAW akhirnya bersabda, “Sesungguhnya engkau tidak tahu, bisa jadi Allah akan memanjangkan umurmu…!”

Benarlah apa yang disabdakan Nabi SAW, ia mencapai usia tua, tubuhnya mulai lemah dan tulangnya seakan tak mampu menyangga tubuhnya dalam waktu lama. Ia susah payah menetapi amal istiqomah yang telah “dijanjikannya” kepada Nabi SAW di masa mudanya.

Ia jadi menyesal mengapa tidak menerima nasehat beliau saat mudanya itu. Ia seringkali berkata, “Aduhai malangnya nasibku, mengapa tidak aku ikuti keringanan yang diberikan Rasulullah SAW…!”

Tiada ulasan: