Syaikh Abdul Kabir bin Abdillah Bahmid ra. bertanya:
“Bagaimanakah
seseorang yg merenung di waktu malam dan di waktu² tertentu?”
al-‘Allamah al-Habib
Abdullah bin Alawi al-Haddad ra. menjawab: “Ketahuilah bahwasanya berfikir atau
merenung di waktu apapun merupakan modal yg paling besar untuk memperbaiki dan
meluruskan hati seseorang, serta untuk menimbulkan niat yg baik dan kemauan yg
besar untuk melakukan berbagai amal kebajikan.
Akan tetapi, bukan
setiap pemikiran atau perenungan dapat menimbulkan perasaan semacam itu.
Sebaliknya, adalah pemikiran atau perenungan tentang tanda² dan keajaiban
kekuasaan Allah Ta’ala serta besarnya karunia-Nya bagi Wali²Nya, dan juga
besarnya siksa-Nya bagi musuh²Nya, termasuk juga pemikiran tentang dunia dan
kehancuran-Nya, serta besarnya kekacauannya dan keburukannya.
Adapun pemikiran
tentang hawa nafsu dan kelezatannya yg menyebabkan seseorang dapat menghindari
hawa nafsunya, maka pemikiran semacam itu termasuk pemikiran yg berguna bagi
seseorang. Akan tetapi, jika pemikirannya mengarah kepada hal² untuk berbuat
maksiat, maka pemikiran semacam itu termasuk pemikiran yg tidak berguna yg
harus dijauhi oleh setiap muslim.”
Tiada ulasan:
Catat Ulasan