Catatan Popular

Sabtu, 18 Januari 2020

KITAB RIYADHUS SHALIHIN Bab 32 Keutamaan Kelemahan Kaum Muslim'm, Kaum Fakir Dan Orang-orang Yang Tidak Masyhur


KITAB RIYADHUS SHALIHIN (TAMAN ORANG-ORANG SHALIH)
IMAM NAWAWI

Allah Ta'ala berfirman:

"Dan sabarkanlah dirimu bersama dengan orang-orang yang menyeru Tubannya di waktu pagi dan sore, mereka menginginkan keridhaan Tuhan dan janganlah engkau hindarkan pandanganmu terhadap mereka itu." (al-Kahf: 28)


253. Dari Haritsah bin Wahab r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulultah s.a.w.bersabda:

"Sukakah engkau semua saya beritahu,siapakah ahli syurga itu? Mereka itu setiaporang yang lemah dan dianggap lemah oleh para manusia, tetapi jikalau ia bersumpah atasAllah, pastilah Allah mengabulkan apa yang disumpahkannya itu.

Sukakah engkau semua saya beritahu, siapakah ahli neraka itu? Mereka itu ialahsetiap orang yang 'utul - keras, jawwazh  kikir tetapi gemar mengumpulkan harta, lagi pulacongkak." (Muttafaq 'alaih)

Al'utul ialah orang yang keras kepala lagi kasar dalam pergaulan.Aljawwazh, dengan fathah jim dan syaddahnya wawu dan dengan zha' mu'jamah yaitu
orang yang gemar mengumpulkan harta, tetapi kikir kalau dimintai sesuatu kebaikan. Adayang mengatakan artinya ialah orang yang gemuk lagi sombong ketika berjalan. Ada pulayang mengatakan artinya ialah orang yang pendek lagi suka makan.


254. Dari Abul Abbas yaitu Sahal bin Sa'ad as-Saidi r.a., katanya: "Ada seorang lelakiyang berjalan melalui Nabi s.a.w., lalu beliau bertanya kepada seseorang yang sedang dudukdi sisinya: "Bagaimanakah pendapatmu tentang orang ini." Orang yang ditanya itu menjawab:"Ini adalah seorang lelaki dari golongan manusia bangsawan. Orang ini demi Allah, sudah
nyatalah apabila ia melamar seseorang wanita, tentu terlaksana ia dikawinkan dan apabilamemintakan pertolongan pada sesuatu, tentu akan dikabulkan permintaan pertolongannyaitu - untuk kepentingan orang lain."

Selanjutnya ada seorang lelaki lain berjalan melalui Nabi s.a.w. kemudian Rasulullahs.a.w. bersabda - kepada kawan seduduknya itu: "Bagaimanakah pendapatmu tentang orangini?" Orang itu menjawab: "Ya Rasulullah. Ini adalah seorang lelaki dari golongan kaumfakirnya orang-orang Islam. Orang ini nyatalah bahwa jikalau meminang, tentu tidak akanditerima untuk dikawinkan dengan yang dipinangnya - dan jikalau memintakanpertolongan pada sesuatu, tentu tidak akan dikabulkan permintaan pertolongannya itu."

Kemudian Rasulullah bersabda:

"Yang ini - yakni yang engkau hinakan karena kefakirannya -adalah lebih baik daripada seluruh isi bumi itu penuh seperti yang ini - yakni yang dimuliakan karenakekayaannya." (Muttafaq 'alaih)


255. Dari Abu Said al-Khudri r.a. dari Nabi s.a.w. sabdanya: "Syurga dan neraka itusaling berbantah-bantahan. Neraka berkata: "Di dalamku ada orang-orang yang keras kepala- gemar memaksakan kehendaknya pada orang lain - serta orang-orang yang congkak."

Syurga berkata: "Di dalamku ada para manusia yang lemah-lemah serta kaum fakir miskin."
Allah lalu memutuskan perbantahan mereka itu dan firmanNya: "Engkau itu, syurga,sesungguhnya adalah tempat kerahmatanKu, yang Aku merahmati denganmu itu siapa sajayang Kukehendaki, sedang engkau neraka, sesungguhnya adalah tempat penyiksaanKu,yang Aku menyiksa denganmu siapa saja yang Kuhendaki. Atas kehendakKu pulalah keduaduanyaitu siapa-siapa yang akan diisikannya." (Riwayat Muslim)


256. Dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah s.a.w., sabdanya: "Sesungguhnya saja nantiakan datanglah seseorang yang besar lagi gemuk pada hari kiamat, tetapi di sisi Allah, tidakada timbangan beratnya lebih dari timbangan sehelai sayap nyamuk." (Muttafaq 'alaih)


Keterangan

Maksud Hadis di atas ialah bahwa orang yang sewaktu di dunia ini besar dan tinggikedudukannya, gemuk badannya serta gendut perutnya, tetapi kosong amalannya yang baik,tidak mentaati perintah Allah dan malahan melanggar laranganNya, maka pada hari kiamatnanti oleh Allah orang tersebut tidak ada harganya samasekali, dianggap ringan dan remeh
dan sudah dipastikan akan memperoleh siksaNya yang pedih dalam neraka.

Jadi untuk mencapai keluhuran tingkat di sisi Allah, dapat mendekatkan diri padaNyaserta mendapatkan keridhaanNya hanyalah dengan jalan membersihkan hati dari semua sifatyang tercela, menyucikannya agar menerima cahaya Ilahiyah, di samping mengamalkan
semua perintah dan menjauhi laranganNya.
Dalam Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, ada lanjutannya Hadis di atas itudan berbunyi:
"Bacalah jika kamu suka firman Allah, yaitu : "Maka Kami (Allah) tidak merasaperlu menimbang orang-orang yang semacam itu - sebab timbangannya yang berupa amalkebaikan samasekali tidak ada dan tidak lebih berat daripada sayap nyamuk belaka."


257. Dari Abu Hurairah r.a. pula bahwasanya ada seorang wanita hitam yang biasanyamenyapu masjid. Dalam sebuah riwayat dikatakan: seorang pemuda - sebagai ganti wanitahitam tersebut, yang pekerjaannya juga suka menyapu masjid. Kemudian Rasulullah s.a.w.
pada suatu hari -tidak menemukannya lagi, lalu bertanya, ke mana orang yang sukamenyapu itu. Para sahabat berkata bahwa ia telah meninggal dunia.

Beliau bersabda:

"Mengapa engkau semua tidak memberitahukan hal itu padaku." Mereka tidakmemberitahukan itu, seolah-olah mereka menganggap remeh saja kematian orang tersebut.

Beliau bersabda pula: "Tunjukkanlah aku di mana kuburnya." Orang-orang menunjukkannya,kemudian beliau s.a.w. menyembahyangi orang yang mati itu - yang sudah dalam kubur.
Setelah itu beliau bersabda: "Sesungguhnya kubur itu penuh kegelapan atas parapenghuninya, tetapi Allah membuatnya bercahaya untuk mereka itu dengan sebab sayamenyembahyangi atas mereka itu." (Muttafaq 'alaih)


258. Dari Abu Hurairah r.a. lagi, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Kadang-kadang orang-orang yang tidak karuan letak rambutnya lagi pula penuhdebu tubuhnya, serta selalu ditolak jika ada di pintu - tidak dihiraukan karena miskinnya,jikalau bersumpah atas Allah niscayalah Allah mengabulkan padanya - apa yangdisumpahkannya itu." (Riwayat Muslim)


259. Dari Usamah r.a. dari Nabi s.a.w. sabdanya: "Saya berdiri di pintu syurga, tibatiba saya lihat - kebanyakan orang yang memasukinya itu adalah orang-orang miskin,sedang orang-orang yang mempunyai kekayaan masih tertahan - belum lagi diizinkan untukmasuk syurga. Tetapi para ahli neraka sudah semua diperintahkan untuk masuk neraka.
Saya juga berdiri di pintu neraka, tiba-tiba -saya lihat -kebanyakan para ahli neraka ituadalah kaum wanita." (Muttafaq 'alaih)


260. Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w. sabdanya: "Tidak seorang bayipun yangdapat berbicara ketika masih dalam belaian kecuali tiga anak. Ini yang dari kalangan BaniIsrail, sedang yang tidak dari kalangan mereka ada pula yang lain-lain seperti tertera dalam
Hadis nomor . Tiga anak itu ialah Isa putera Maryam. Kedua sahabat Juraij yangmenyaksikan kebenaran Juraij. Juraij adalah seorang lelaki yang tekun ibadatnya, lalu iamengambil sebuah tempat yang tinggi letaknya. Ia senantiasa berada di situ. Suatu ketika
ibunya datang dan ia sedang bersembahyang, serunya: "Hai Juraij." Juraij berkata - dalamhatinya: "Ya Tuhanku, itu adalah ibuku, tetapi saya lebih mengutamakan shalatku." Ia terustekun dalam shalatnya - dan ibunya tidak dihiraukan olehnya.

Ibunya lalu pergi. Ketikamenjelang esok harinya, ibunya datang lagi dan ia juga sedang bersembahyang. Ibunyaberseru: "Hai Juraij." Ia berkata pula - dalam hatinya: "Ya Tuhanku, itu adalah ibuku, tetapisaya lebih mengutamakan shalatku." Ia terus tekun dalam shalatnya. selanjutnya pada esokharinya lagi, ibunya datang sekali lagi dan ia sedang bersembahyang. Ibunya berseru: "HaiJuraij." Ia berkata pula - dalam hatinya: "Ya Tuhanku, itu adalah ibuku, tetapi saya lebihmengutamakan shalatku." Ia terus pula tekun dalam shalatnya. lbunya lalu berkata - berdoa
"Ya Allah, janganlah Engkau mematikannya, sehingga ia melihat wajahnya wanita-wanitapelacur."
Kaum Bani Israil sama menyebut-nyebutkan perihal diri juraij itu serta ketekunanibadatnya. Di kalangan mereka ada seorang wanita pelacur yang karena cantiknya sampaidibuat sebagai perumpamaan. Wanita itu berkata: "Jikalau engkau semua suka, niscaya
dapatlah aku memfitnahnya." Wanita itu menunjukkan diri pada Juraij, tetapi ia tidakmenoleh samasekali pada wanita itu.
Wanita itu lalu mendatangi seorang penggembala yangberdiam di tempat peribadatan Juraij lalu ia memungkinkan dirinya pada penggembala itu yakni membolehkan dirinya disetubuhi olehnya. Penggembala itu menyetubuhinyakemudian ia pun hamillah. Setelah wanita itu melahirkan, ia berkata bahwa anak itu adalahhasil dari hubungannya dengan Juraij. Orang-orang banyak sama mendatangi Juraij, ia
diturunkan dan mereka merobohkan tempat ibadatnya, bahkan merekapun memukulnya.

Juraij bertanya: "Ada apa engkau semua ini?" Orang-orang sama berkata: "Engkau berzinadengan wanita pelacur ini, lalu ia melahirkan anak dari hasil perbuatanmu."

Ia berkata:
"Manakah anak itu?" Orang-orang sama mendatangkan anak itu padanya. Juraij laluberkata: "Biarkanlah saya hendak bersembahyang dulu." Iapun bersembahyanglah. Ketika iakembali di hadapan orang banyak, ia mendatangi anak itu lalu menusuk perutnya - denganjarinya - dan berkata: "Hai anak, siapakah ayahmu?" Anak kecil itu berkata: "Ayahku siFulan, penggembala itu." Kemudian orang-orang banyak itu sama menghadapi Juraijmenciuminya dan mengusap-usap tubuhnya. Mereka berkata: "Kita akan mendirikan tempatsembahyangmu itu dari emas." Juraij berkata: "Jangan, kembalikan sajalah dari tanah batu
merah -sebagaimana dahulunya." Mereka terus mengerjakan pembangunannya kembali.
Ketiga dari anak yang dapat berbicara ialah - pada suatu ketika ada seorang anak bayisedang menyusu pada ibunya. Kemudian berlalulah seorang lelaki mengendarai seekorbinatang kendaraan yang indah dan serba bagus keadaan serta pakaiannya. Ibunya laluberkata: "Ya Allah, jadikanlah anakku ini seperti orang itu!" Anak itu lalu melepaskanteteknya dan menghadap untuk melihat orang lelaki tersebut, kemudian berkata: "Ya Allah,janganlah saya Engkau jadikan seperti orang itu!" Selanjutnya anak itu kembali menghadapiteteknya dan mulai menyusui lagi.
Saya  yang meriwayatkan Hadis ini  seolah-olah melihat kepada Rasulullah s.a.w. diwaktu beliau menirukan cara anak itu menyusu, yaitu dengan menggunakan jari telunjukbeliau dan beliau mengisapnya.

Selanjutnya beliau s.a.w. melanjutkan sabdanya:
Seterusnya mereka melalui seorang hamba sahaya wanita dan orang-orang samamemukulinya, dan mereka mengucapkan: "Engkau berzina dan engkau mencuri," sedangwanita itu berkata: "Cukuplah Allah sebagai penolongku dan Dia adalah sebaik-baiknya Zat
yang memberikan perlindungan." Ibu anak tadi lalu berkata: "Ya Allah, janganlah Engkaumenjadikan anakku ini seperti wanita itu!" Anak tersebut melepaskan teteknya lagi lalumelihat pada wanita itu kemudian berkata: "Ya Allah, jadikanlah saya seperti wanita itu!"
Sampai di sini kedua orang ibu dan anaknya tadi mengulangkan percakapannya.

Ibunya berkata: "Ada seorang lelaki yang indah sekali keadaannya, lalu saya berkata: "YaAllah, jadikanlah anakku seperti orang itu," tetapi engkau berkata: "Ya Allah, janganlahEngkau menjadikan saya seperti orang itu." Orang-orang sama melalui seorang hamba
sahaya wanita dan mereka memukulinya, juga mengatakan: "Engkau berzina dan engkaumencuri." Saya lalu berkata: "Ya Allah, janganlah Engkau menjadikan anakku seperti wanitaitu," tetapi engkau berkata: "Ya Allah, jadikanlah saya seperti wanita itu." Apakah sebabnyademikian." Anak bayi itu menjawab: "Orang lelaki itu adalah seorang yang keras kepala -
dalam kebathilan, maka itu saya mengatakan: "Ya Allah, janganlah Engkau menjadikan sayaseperti orang itu," sedangkan wanita yang orang-orang sama mengatakan padanya: "Engkauberzina," sebenarnya ia tidak berzina dan: "Engkau mencuri," sebenarnya ia tidak mencuri.Oleh sebab itu saya mengatakan: "Ya Allah, jadikanlah saya seperti wanita itu." (Muttafaq
'alaih)

Tiada ulasan: