Catatan Popular

Ahad, 17 Januari 2021

PERINGATAN ILAHI DALAM HADIS QUDSI : PERINGATAN KE DUA PULUH LAPAN

Kitab Al-Mawa’idz fil Ahadis al-Qudsiyyah (Imam Al-Ghazali)

 Peringatan ke 28 :

            Allah berfirman :

            “Wahai manusia! Bagaimana mungkin engkau tergila-gila pada dunia fana dan kehidupan yang sementara?

            Sesungguhnya bagi orang-orang yang tunduk telah tersedia surga. Mereka akan memasukinya melalui delapan pintu. Dalam setiap surga terdapat tujuh puluh ribu taman. Dalam setiap taman terdapat tujuh puluh ribu istana yang terbuat dari permata. Dalam setiap istana terdapat tujuh puluh ribu gedung yang terbuat dari zamrud. Dalam setiap gedung terdapat tujuh puluh ribu rumah yang terbuat dari emas merah. Dalam setiap rumah terdapat tujuh puluh ribu bilik yang terbuat dari perak putih. Dalam setiap bilik terdapat tujuh puluh ribu meja makan yang berwarna debu. Di atas setiap meja terdapat tujuh puluh ribu piring dari permata yang di dalamnya berisi tujuh puluh ribu warna makanan. Di sekeliling setiap bilik tersedia tujuh puluh ribu tempat tidur yang terbuat dari emas merah yang di atasnya terhampar tujuh puluh ribu permadani sutera polos dan sutera yang dihiasi gambar. Di sekeliling setiap tempat tidur terdapat sungai dari air kehidupan, susu, madu dan tuak. Di tengah-tengah setiap sungai terdapat tujuh puluh ribu jenis buah-buahan. Di dalam setiap rumah terdapat tujuh puluh ribu kemah yang terbuat dari pohon urjuan. Di atas tiap-tiap permadani itu duduk bidadari yang cantik molek. Di hadapan mereka ada tujuh puluh ribu pelayan yang masih muda, putih dan bersih laksana telur yang tersimpan. Di atas tiap-tiap bilik tegak dengan megahnya tujuh puluh ribu kubah. Di atas kubah-kubah itu terdapat hadiah yang tak dapat dilihat dengan mata, tak dapat didengar dengan telinga dan tak dapat terlintas dalam angan-angan siapapun, sebuah pemberian dari Sang Maha Penyayang berupa buah-buahan yang dapat mereka pilih sendiri, daging burung yang menjadi kesukaan mereka dan bidadari yang cantik molek laksana mutiara-mutiara yang tersimpan rapat. Semua itu sebagai imbalan atas amal perbuatan yang mereka lakukan.

            Mereka tidak akan lagi menemui kematian, tetap dalam usia muda, tidak lagi kenal duka, tidak perlu lagi menjalani ibadah puasa dan sembahyang, tidak akan terkena sakit, tidak akan kencing, tidak akan buang air besar dan mereka akan tinggal selamanya.

            Maka barangsiapa yang berharap mendapat surga dan mengingat keagungan, bidadari dan nikmat-Ku, maka mendekatlah kepada-Ku dengan berbuat jujur, tidak tergila-gila pada dunia dan menerima atas pemberian-Ku yang sedikit.”

Tiada ulasan: