Catatan Popular

Isnin, 28 September 2020

BAHAGIAN 4 (a) KARYA KARYA TAREKAT MAULAWIYYAH

Beberapa karya-karya yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan popularitas terhadap perkembangan dan popularitas Tarekat Maulawiyah, baik yang ditulis oleh Rumi sendiri, mauapun para pengikutnya.

Karya utama Jalaluddin Rumi yaitu berjudul Mastnawi al-Ma’nawi atau Mastnawi Jalaluddin Rumi. Mastnawi merupakan syair panjang sekitar 25.000 untaian bait bersajak, yang terbagi ke dalam enam kitab. Karya ini menyajikan ajaran-ajaran mistik Rumi dengan indah dan kreatif melalui anekdot, hadits-hadits Nabi, dongeng-dongeng dan kutipan-kutipan dari al-Qur’an.

Rumi juga menulis Ghazal (puisi cinta) yang lebih dikenal sebagai Divan-i Syamsuddin Tabrizi dan ditulis untuk mengenangnya. Dalam karya ini Rumi mengekspresikan penghormatannya kepada Syams, yang namanya dering dikutip dan disebut di akhir bait. Karya ini berisi 2500 orde mistik. Menurut Nasr karya ini mencakup juga beberapa syair yang paling indah dan karya dalam bahasa Persia, yang membicarakan fungsi pembimbing spiritual dan hubungan antara guru dan murid.

Karya prosa yang berjudul Fihi Ma Fihi, yang telah diterjemahkan menjadi Discourse of Rumi atau “percakapan Rumi”. Karya prosa ini mencakup ucapan-ucapan Rumi yang ditulis oleh putra-putra sulungnya Sultan Walad.

Ruba’iyat, yang berisi 1600 kuatern orisinil dan al-Maktubat, yang berisikan 145 surat yang ditunjukkan kepada para keluarga raja dan bangsawan di Konya.

Manaqib al-‘Arifin (Legend of Sufis), yang dikarang oleh seorang murid cucu Rumi, yaitu Chelibi Emir ‘Arif yang bernama Syamsuddin Ahmad Aflaki. Karya ini berisi biografi dan anekdot-anekdot Rumi, dan tokoh-tokoh lain yang terkait dengan beliau dan tarekat Maulawiyah. Oleh karena itu, Manaqib al-‘Arifin sangat penting sebagai sumber informasi baik bagi kehidupan Rumi dan keluarganya, maupun bagi perkembangan Tarekat Maulawiyah itu sendiri.

Tiada ulasan: