Catatan Popular

Khamis, 1 Februari 2024

50 FAIDAH DARI KISAH LUQMAN AL HAKIM Faidah Kedua :

Faidah Kedua 


Sesungguhnya untuk bisa mendapatkan al-hikmah, ada sebab[1]sebab yang harus dilakukan oleh seorang hamba. Barangsiapa memperhatikan kisah Luqmân dan kehidupannya, niscaya dia akan dapati bahwa Luqmân itu seorang hamba yang shaleh. Dia beribadah kepada Allâh Azza wa Jalla, taat kepada-Nya dan memiliki hubungan yang baik dengan Rabb-nya. Disebutkan dalam biografinya, sebagaimana disebutkan oleh al[1]hâfidzh Ibnu Katsîr rahimahullah dan para Ulama lainnya 5 , 5 Lihat biografinya di ‘Al-Bidaayah wa An-Nihaayah (II/146-153).

 

bahwa dia adalah orang yang rajin beribadah, taat kepada Allâh dan jujur. Dia sedikit berbicara, banyak berpikir dan bertadabbur. Dia mengambil faidah dari majlis-majlis kebaikan dan dia menganjurkan (orang lain) untuk mengambil faidah dari majlis-majlis kebaikan tersebut. Dia sering meminta pendapat ahli ilmu dan mengambil faidah dari mereka. Yang terpenting adalah pengorbanan seorang hamba untuk mengerjakan sebab-sebab yang bisa mendekatkan diri kepada Allâh Azza wa Jalla bisa menjadi sarana untuk meraih kebaikan dan keberuntungan serta akan mendatangkan hikmah.

 

Oleh karena itu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Bersemangatlah untuk mengerjakan yang bermanfaat untukmu dan mintalah pertolongan kepada Allâh 6. 6 HR Muslim no. 2664.

 

Dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :

 

Sesungguhnya (untuk mendapatkan) ilmu harus dengan belajar dan (untuk mendapatkan) kesabaran harus dengan melatihnya. Barangsiapa berusaha mendapatkan kebaikan, maka akan diberikan kepadanya. Barangsiapa berusaha mengindari keburukan, maka akan dijauhkan darinya.7. 7 HR Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu. Syaikh Al-Albani meng-hasan-kan sanadnya di dalam Ash-Shahiihah no. 342.

 

Oleh karena itu, seorang hamba harus mengerjakan sebab untuk mraih al-hikmah dan tidak hanya berkata, “Ya Allâh! Berikanlah kepadaku hikmah!” atau berkata, “Ya Allâh! Sesungguhnya saya memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat dan amalan yang shaleh” tanpa mengerjakan sebab-sebab (untuk memperolehnya). Allâh Azza wa Jalla berfirman :

 

“Maka ibadahilah Dia dan bertawakkallâh kepada-Nya” 8. 8 Hûd/11:123.

 

Dan firman-Nya, yang artinya, “Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan.”9 9 Al-Fatihah/1:5.

 

Tiada ulasan: