Catatan Popular

Khamis, 1 Februari 2024

50 FAIDAH DARI KISAH LUQMAN AL HAKIM Faidah Kelima :

Faidah Kelima :

 

Sesungguhnya, perbuatan syukur yang dilakukan oleh orang[1]orang yang bersyukur kepada Allâh tidak bisa memberikan

manfaat kepada Allah Azza wa Jalla, begitu pula perbuatan kufur orang-orang yang kafir tidak bisa me-mudharat-kan (membahayakan) Allâh. Sebagaimana yang telah difirmankan oleh Allâh Azza wa Jalla :

 

Dan barangsiapa bersyukur (kepada Allâh), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allâh Maha Kaya lagi Maha Terpuji.12 12 Luqmân/31: 12 5

 

Jadi, perbuatan syukur orang yang bersyukur tidak dapat memberikan manfaat kepada Allâh, perbuatan kufur orang yang kafir tidak dapat membahayakan-Nya, perbuatan taat orang yang taat tidak bisa memberikan manfaat kepada Allâh, perbuatan dosa yang dilakukan oleh orang yang bermaksiat tidak bisa membahayakan-Nya.

 

Perhatikan firman Allâh pada hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Abu Dzar Radhiyallahu anhu dalam Shahîh Muslim :

 

Wahai hamba-hambaku! Seandainya orang-orang yang paling awal sampai yang paling akhir dari kalian, baik dari kalangan manusia maupun jin, semuanya menjadi seperti orang yang memiliki hati yang paling bertakwa di antara kalian, maka hal tersebut tidak dapat menambah kekuasaan-Ku sedikit pun. Wahai hamba-hambaku! Seandainya orang-orang yang paling awal sampai yang paling akhir dari kalian, baik dari kalangan manusia maupun jin, semuanya menjadi seperti orang yang memiliki hati yang paling berdosa di antara kalian, maka hal tersebut tidak dapat mengurangi kekuasaan-Ku sedikit pun.13. 13 Shahîh Muslim No. 2577

 

Oleh karena itu, ketaatan orang yang taat kepada Allâh Azza wa Jalla tidak dapat memberikan manfaat kepada Allâh dan perbuatan dosa orang yang berbuat maksiat tidak bisa membahayakan-Nya. Bahkan (Allâh Azza wa Jalla berfirman) :

 

Barangsiapa berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri.14. 14 al-Isrâ’/17:15

 

 

Sedangkan Allâh Azza wa Jalla , Dia-lah al-Ghaniy (Yang Maha Kaya) dan al-Hamîd (Yang Maha Terpuji). Diantara dalil yang menyebutkan hal ini adalah :

 

Hai manusia, kamulah yang butuh kepada Allâh; dan Allâh, Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji. Jika dia menghendaki, niscaya dia memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru.15 15 Fathir/35:15-16

 

Tiada ulasan: