Catatan Popular

Khamis, 1 Februari 2024

50 FAIDAH DARI KISAH LUQMAN AL HAKIM Faidah Kesepuluh :

Faidah Kesepuluh :

 

(Pada ayat ini terdapat penjelasan tentang) pentingnya cara menyampaikan pelajaran (al-wa’dzh) dalam mendidik dan mengajar. Allâh Azza wa Jalla berfirman :

 

Dan (Ingatlah) ketika Luqmân berkata kepada anaknya, di waktu dia memberi pelajaran kepadanya. Cara menyampaikan nasihat memiliki pengaruh besar dalam mendidik manusia dan para pemuda. al-Wa’dzh, sebagaimana dikatakan oleh para Ulama, (artinya penyampaian) ilmu yang diajarkan kepada manusia agar diraih dan diamalkan itu harus disertai dengan targhîb (motivasi) dan tarhîb (ancaman). Artinya, seorang da’i (saat) menyebutkan perintah agar menusia melakukan kebaikan (maka ini harus) disertai dengan penyebutan hal-hal yang memotivasi manusia untuk melakukannya dan (saat) menyebutkan larangan (maka ini harus) disertai dengan (penyebutan) hal-hal yang bisa menimbulkan rasa takut (untuk melaksanakannya). Jadi yang dinamakan dengan al-wa’dzh adalah memerintahkan kepada kebaikan dan melarang dari keburukan disertai dengan targhîb dan tarhîb at-Targhîb dilakukan dengan cara menyebutkan faidah-faidah, hasil-hasil dan pengaruh-pengaruh (baik) yang akan diraih oleh seorang apabila mengamalkan perintah tersebut. Adapun at[1]tarhîb dapat dilakukan dengan menyebutkan keburukan[1]keburukan dan bahaya-bahaya yang akan menimpa orang yang mengerjakan suatu yang terlarang. Itulah yang dilakukan oleh Luqmân al-Hakîm, nasihat-nasihatnya berisi targhîb yang bermanfaat yang bisa memotivasi orang yang didakwahi agar bersedia melakukan apa yang didakwahkan dengan cara terbaik, dan juga berisi tarhîb yang dapat membentengi orang yang didakwahi dari mengerjakan dosa dan kesalahan.

Tiada ulasan: