Catatan Popular

Khamis, 1 Februari 2024

50 FAIDAH DARI KISAH LUQMAN AL HAKIM Faidah Kedelapan :

Faidah Kedelapan :

 

Penetapan kesempurnaan sifat terpujinya Allâh Subhanahu wa Ta’ala . Bagi-Nya segala pujian atas pemberian-pemberian-Nya dan keagungan nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Allâh Azza wa Jalla berfirman :

 

 

Dan barangsiapa tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allâh Maha Kaya lagi Maha Terpuji. 22 .22 Luqman/31:12

 

al-Hamîd adalah salah satu nama di antara nama-nama Allâh yang terindah. Nama tersebut menunjukkan pujian yang diberikan kepada Allâh Azza wa Jalla. Dia-lah yang memiliki pujian yang mutlak dan sempurna dalam keadaan apapun dan kapanpun. Dia Azza wa Jalla dipuji karena nama-nama dan sifat-sifat yang dimiliki-Nya. Dia dipuji karena kenikmatan-kenikmatan, karunia[1]karunia dan pemberian-pemberian-Nya. Dialah al-Hamîd (Yang Maha Terpuji) Azza wa Jalla yang memiliki semua pujian. Allâh Azza wa Jalla berfirman :

 

Bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di akhirat.23. 23 al-Qashash/28:70

 

Dia-lah yang memiliki pujian di awal maupun di akhir. Dia-lah yang memiliki semua pujian baik yang tampak maupun yang tidak. Seluruh pujian adalah milik Allâh Azza wa Jalla. Seluruh kenikmatan berasal dari Allâh. Semua kenikmatan yang didapatkan oleh para hamba-Nya berasal dari Allâh dan Dia-lah yang memberikannya. Sudah sepantasnya, seluruh pujian tersebut hanya dikhususkan untuk al-Mun’im (Yang Maha Pemberi Kenikmatan). Oleh karena itu, orang-orang yang sedang ber-talbiyah mengatakan dalam talbiyah-nya :

 

Sesungguhnya segala pujian, kenikmatan dan kekuasaan adalah milik-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu.

 

 

Tiada ulasan: