PESAN
SYEIKH ABDUL QADIR AL JILANI
|
Qalbumu
kosong dari Allah Azza wa-Jalla, dan anda penuhi dengan kesenangan dunia,
pendukungnya dan benteng-bentengnya. Ingatlah bahwa rasa takut kepada
Allah Azza wa-Jalla itu merupakan muatan yang menjaga hati dan menerangi qalbu,
penjelas dan penafsir. Bila anda terus demikian, maka anda telah berpijak pada
keselamatan dunia dan akhirat. Bila anda ingat mati, akan sedikit sekali rasa
senangmu pada dunia, dan anda lebih banyak menghindari dunia. Siapa yang
akhirnya adalah maut, bagaimana bisa gembira dengan suatu hal?
Nabi Muhammad
S.A.W. bersabda: “Setiap pejalan selalu ada tujuan, sedangkan tujuan
setiap yang hidup adalah mati.” (Takhrij Ibnu Mubarak).
Akhir setiap
kegelisahan, kegembiraan, kekayaan, kefakiran, kesulitan, kemudahan, sakit dan
lapar, adalah mati. Siapa yang mati, maka tegaklah kiamatnya, yang jauh menjadi
sangat dekat dalam haknya. Semua yang ada pada dirimu sangat membingungkan.
Menyingkirlah dari apa yang ada padamu itu dengan segenap hati, batin, dan
rahasia batinmu.
Dunia ini
ada batas tertentu, dan kehidupanmu di akhirat tiada terbatas. Seriuslah dirimu
agar hidupmu penuh dengan ketaatan. Bila anda telah berbuat demikian, seluruh
dirimu hanya untuk Tuhanmu Azza wa-Jalla.
Maksiat itu
adah eksistensi nafsu, dan taat itu adalah hilangnya nafsu. Raihan-raihan nafsu
syahwat muncul dari nafsu, sedangkan mencegahnya adalah hilangnya nafsu tadi.
Cegahlah kesenangan syahwatmu dan jangan mencarinya, kecuali berselaras dengan
kepastian Allah Azza wa-Jalla, bukan berselaras dengan pilihan seleramu.
Raihlah kesenangan nafsu dengan tangan zuhud secara paksa, maka tangan zuhud
akan menggerakkanmu, dan kesenangan menyampaikan pada nafsu.
Zuhud itu
harus ada sebelum anda tahu kondisi diri nafsu anda. Zuhud berada di tengah
gelap, sedangkan pencarian dan kesenangan terang itu sendiri adalah gelap. Jika
anda bisa keluar, anda benar-benar melihat terang. Kekuasaan itu adalah gelap,
tetapi berpaku di hadapan Sang Empunya Kuasa adalah terang itu sendiri.
Awal perkara
hidupmu adalah gelap, bila ketersingkapan qalbu dari Allah Azza wa-Jalla tiba
dan anda berada di hadapanNya, maka perkara hidup anda jadi terang. Bila cahaya
rembulan ma’rifat datang terbukalah kegelapan Lailatul Qadar. Bila matahari
ilmu pengetahuan pada Allah Azza wa-Jalla terbit, hilanglah kepastian-kepastian
darimu dan sirna kegelapan total, maka akan jelas padamu apa dayamu dan
mana yang jauh darimu, jelas pula yang yang dilematik dan problematik
sebelumnya.
Lalu
jelaslah perbedaan antara yang kotor dan yang bersih, apa yang ada dari Allah
Azza wa-Jalla dan yang darimu sendiri. Anda bisa membedakan mana kehendak
makhluk dan mana kehendak Allah Azza wa-Jalla. Anda pun melihat mana
pintu makhluk dan mana Pintu Allah Azza wa-Jalla, anda akan melihat sesuatu
yang tak pernah dilihat mata, tak pernah terdengar telinga dan tak pernah
terlintas di qalbu.
Hatimu akan
mengkonsumsi makanan Musyahadah, dan meminum minuman kemesraan, dan memakai
pakaian penerimaanNya, kemudian dikembalikan kepada Allah demi kemashlahatan
makhluk, mengembalikan mereka dari kesesatan mereka dan hijrahnya mereka dari
Tuhannya Azza wa-Jalla, kemaksiatan mereka, lalu dikembalikan pada kekokohan
benteng, penjagaan abadi dan keselamatan selamanya.
Hai orang
yang tidak memahami dan tidak percaya hal ini, anda terlalu kerkutan pada
kulitnya tanpa isinya, kulit kasar kering hanyalah layak bagi api neraka,
kecuali anda tobat, beriman dan membenarkan.
Bila anda
bertobat! Beriman dan membenarkan, maka dalam masa mudamu anda dapatkan
kebaikan, keselamatan dan kemanisan. Bila anda tidak berbuat, anda dapatkan di dalamnya
kaca yang bakal membelah lisanmu, permainanmu dan hatimu. Terimalah
kata-kataku, aku sangat peduli padamu, kemarilah, jangan memusuhi aku, karena
tak ada kebencian antara diriku dengan dirimu. Karena akulah tempat sujud bagi
sholatmu, dan untuk membuang najismu dan kotoranmu, aku hadapkan kamu pada
jalan, aku siapkan makan dan minuman, dan aku lakukan ini untukmu, tanpa minta
sedikitpun imbalan darimu. Kesenanganku adalah khidmah sebagaimana para
penempuh menuju Allah Azza wa-Jalla. Bila pencarianmu benar kepada Allah Azza
wa-Jalla, maka segalanya akan ditundukkan padamu. Karena bila tujuan hamba dan
pencariannya hanya bagi Allah Azza wa-Jalla, segalanya akan ditundukkan
padanya.
Anak-anak
sekalian, jadilah dirimu orang yang menasehati dirimu. Jangan mencari kebutuhan
padaku dan selain aku. Nasehati lahir dan batinmu. Nasehati dirimu dengan terus
menerus mengingat mati dan memutuskan hubungan dari faktor dunia. Bergantunglah
kepada Tuhan semesta, Sang Maha Budi yang Agung dan Maha Tahu.
Bergelayutlah
pada tali rahmatNya dan rasa kasihNya, lalu jangan sibuk pada yang lainNya,
karena akan menjadi hijab bagimu terhadapNya. Sungguh yang membahagiakan aku
bila anda menerimaku dan menjadi sedih diriku bila tidak mau menerimaku. Karena
orang beriman itu mendekat padaku, sedangkan orang munafik menjauh dariku.
Hai
orang-orang munafik, aku senantiasa berserasi dengan Allah Azza wa-Jalla dalam
hal kemarahanNya pada kalian. Dia benar-benar menjadikan nyala api neraka
padaku untuk membakar kalian. Namun bila kalian menerima dan bertobat, aku
tidak akan berbuat apa-apa. Dan jika anda sabar atas ucapanku yang kasar, aku
jadikan api itu dingin dan sejuk nan damai.
Sungguh
celaka kalian ini? Bagaimana taatmu hanya pada lahiriyah, sementara maksiatmu
memenuhi batinmu. Dalam waktu dekat anda akan dijemput maut dan derita, lalu
dipenjara dalam penjara neraka Allah Azza wa-Jalla. Dan anda wahai orang-orang
yang sangat membatasi amal ibadah, apa yang anda miliki? Kalian malah rela
dengan kebatilan, siang dan malam, lalu anda menginginkan anugerah dari sisi
Allah dengan cara yang singkat? Bersegeralah untuk melakukan aktivitas amaliah,
berarti kalian telah mengembalikan dirimu. Setiap yang masuk selalu bingung,
dan yang lain sedang membersihkan kotoran.
Bila anda
bertobat haruslah dari awal hingga akhir. Hai orang-orang yang membandel untuk
berbakti pada Tuhannya. Wahai orang yang merasa cukup dengan
pikiran-pikirannya, dan menolak pandangan para Sufi, para Nabi, para
Rasul dan orang-orang shalih. Wahai orang yang berpegang pada makhluk, bukan
pada Allah Azza wa-Jalla, dengarkan sabda Nabi Saw.:
“Terlaknat,
terkutuk, orang yang keteguhannya justru pada makhluk yang sama
dengannya.”
Janganlah
anda memburu dunia, juga jangan membenci sesuatu dari dunia, karena hal
demikian bisa merusak hatimu sebagaimana madu dirusak oleh cuka.
Celaka! Anda
menggabungkan cinta dunia dengan kesombongan, dua-duanya adalah perilaku yang
tidak membuat orang bahagia selamanya, jika orang itu tidak mau taubat dari dua
hal itu.
Jadilah
orang yang berakal sehat, siapa dirimu, apa dirimu, dari apa anda dicipta,
untuk apa anda dicipta? Jangan sombong, karena tidak ada yang sombong
kecuali orang bodoh pada Allah Azza wa-Jalla, RasulNya dan orang-orang saleh.
Hai orang yang sempit akalnya, anda mencari keluhuran dengan kesombongan,
kalian pasti akan terbalik. Karena Sang Nabi saw, bersabda:
“Siapa yang
rendah hati kepada Allah, maka Allah Azza wa-Jalla akan meninggikan derajatnya,
dan siapa yang sombong Allah akan merendahkan derajatnya.” (HR. Imam Ahmad).
Tiada ulasan:
Catat Ulasan