Catatan Popular

Khamis, 12 Januari 2017

Abdullah (Abu Al Habab gelaran sebelum Islam)

Nama sebanarnya Abdullah bin Abdullah bin Abu ibn Malik bin al-Harits al-Anshory al-Khazrojy. Biasanya dipanggil Abu al-Habab. Nama aslinya sebelum masuk Islam adalah al-Habab. Kemudian Rasulullah menganti al-Habab dengan Abdullah setelah menyatakan diri masuk Islam.
.
Hampir-hampir saja ayahnya, Abdullah bin Abu Ibn Salul menjadi raja di Madinah sebelum kedatangan Rasulullah. Hingga kemudian dirinya hasud dan dengki dengan Rasulullah.

Pada waktu terjadi perang Bani Mustholiq, ayah beliau berkata; “Sekiranya kami kembali ke Madinah, niscaya kejayaan akan mengantikan kenistaan.”

Mendengar ucapan ayahnya, beliau berkata kepada Rasulullah; “Demi Allah, dia itu nista dan engkau adalah mulia wahai Rasul. Sekiranya engkau izinkan aku untuk membunuhnya, akan saya bunuh.

Demi Allah, engkau tahu betul orang yang paling baik dengan anaknya ketimbang aku dari kaum Khazraj. Tapi saya takut kamu suruh orang muslim lain kemudian membunuhnya. Jangan sampai saya ikut melihat orang yang membunuh ayahku berjalan di muka bumi ini hingga aku membunuhnya.

sebab kalau saya membunuh orang mukmin dalam keadaa kafir, maka saya akan masuk neraka.” Rasulullah berkata; “Bahkan kami akan berbuat baik dengannya dan menjalin hubungan baik . Hingga orang-orang tidak mengatakan bahwa Muhammad membunuh teman-temannya. Akan tetapi Muhammad telah berbuat baik dengan ayahmu dan berinteraksi baik dengannya.”

Ketika ayahnya wafat, beliau meminta Rasulullah untuk mensholati mayatnya. Permintaannya tidak dikabulkan, malah Rasulullah memberikan bajunya untuk mengkafani mayat ayahnya. Pada waktu hendak berdo’a dan meminta ampunan atas dosa-dosa ayahnya, Umar bin Khottob bertanya; “Bukankah Allah telah melarang mensholati orang munafik yang sudah mati? Beliau menjawab; “Saya ini diantara dua kebaikan.

Aku meminta ampunan atas dosa mereka atau kamu tidak meminta ampunan atas dosa mereka.” Akhirnya beliau pun tetap sholat. Setelah itu turunlah firman Allah; “Jangan sekali-kali kamu sholati orang-orang munafik begitu juga sholat di atas kuburannya”(QS.at-Taubah; 48)

Selama hidup berjuangan bersama Rasulullah, beliau pernah ikut perang Badr dan hampir semua peperangan. Kurang lebih ada 3 hadits yang diriwayatkan beliau. Beliau wafat sebagai syahid pada perang Yamamah tahun 12 Hijriah.


Tiada ulasan: