Catatan Popular

Rabu, 4 Januari 2017

NASIHAT KEROHANIAN YAHYA BIN MUADZ AR RAZI



Berikut ini sebagian di antara nasehat-nasehatnya yang singkat namun penuh hikmah:

 “Obat penyakit hati itu ada lima perkara; membaca Al-Qur’an dengan merenungkan maknanya, berpuasa, shalat malam, meminta ampunan Allah di waktu sahur dan berteman dengan orang-orang shalih.”

(Ya Allah) Bagaimana saya tidak akan berharap kepada-Mu meski aku banyak berbuat dosa, sedangkan Engkau tidak enggan memberiku karunia meski aku banyak berbuat dosa?”

 “Wahai manusia, agamamu akan senantiasa tercabik-cabik selama hatimu senantiasa lengket dengan cinta kepada dunia.”

 “Janganlah engkau menganggap Allah lambat mengabulkan doamu, padahal engkau telah menutupi jalan-jalan terkabulnya doa dengan dosa-dosamu.”

 “Tinggalkanlah (kenikmatan) dunia sebelum dunia meninggalkanmu, carilah ridha Rabbmu sebelum engkau menghadap-Nya dan bangunlah rumahmu yang engkau akan menempatinya (alam kuburmu) sebelum engkau berpindah kepadanya.”

 “Tidak akan rendah hati (tawadhu’) orang yang tidak memiliki tiga sifat; mengetahui untuk apa ia diciptakan (ibadah), mengetahui dari apa ia diciptakan (setetes mani) dan mengetahui kepada apa ia kembali (tanah).”

 “Tanda orang yang bertakwa kepada Allah ada tiga; orang yang mengutamakan ridha Allah atas hawa nafsunya sendiri, orang yang rasa takut kepada Allah selalu menyertai dirinya, dan orang yang menyelisihi bisikan hawa nafsunya.”

 “Fikiranmu terhadap dunia melalaikan dirimu dari Rabbmu dan agamamu. Apalagi jika seluruh anggota badanmu tenggelam dalam kesibukan mengejar dunia.”

 “(Kenikmatan) dunia adalah samudra kebinasaan, dan cara menyelamatkan diri darinya adalah dengan zuhud terhadapanya.”

“Harapan yang paling bisa diandalkan adalah harapan seorang hamba kepada Rabbnya dan sejujur-jujur persangkaan adalah persangkaan baik kepada Allah.”

 “Orang yang cerdas adalah orang yang memiliki tiga sifat; orang yang segera melakukan amal kebaikan, orang yang menunda-nunda angan-angannya dan orang yang mempersiapkan diri untuk kematiannya.”

 “Uang itu kalajengking. Jika engkau tidak pintar mengobatinya, janganlah engkau mengambilnya dengan tanganmu, karena jika ia telah menyengatmu niscaya ia dapat membunuhmu.”

 “Janganlah engkau menjadi orang yang dipermalukan oleh harta warisannya pada hari kematiannya (banyak harta namun jarang sedekah, sehingga hartanya dinikmati ahli waris namun perhitungannya di sisi Allah menjadi tanggung jawab dirinya, pent) dan dipermalukan oleh timbangan amalnya pada hari dikumpulkan Allah (hari kiamat).”

 “Keberuntungan di akhirat itu terletak pada tiga perkara: ketaatan, kebaktian, dan kedurhakaan. Yaitu taat kepada Rabb, berbakti kepada dua orang tua, dan durhaka kepada setan. 
 “
“Barangsiapa banyak mengingat kematian, niscaya ia tidak akan mati sebelum ajalnya tiba. Ia akan mendapatkan tiga sifat kebaikan; segera untuk bertaubat, merasa puas dengan rizki yang Allah karuniakan walau sedikit dan rajin beribadah. 

Adapun orang yang tamak terhadap kenikmatan dunia, niscaya ia tidak akan makan melebihi rizki yang telah Allah tuliskan untuk dirinya. Ia akan mendapatkan tiga sifat keburukan; engkau senantiasa melihatnya tidak pernah bersyukur atas pemberian Allah kepadanya, tidak pernah menyumbangkan (menginfakkan) sedikit pun kenikmatan dunia yang dikaruniakan Allah kepadanya dan ia senantiasa sibuk serta mencapekkan dirinya dalam mengejar rizki yang tidak Allah tetapkan untuk dirinya, sampai-sampai ia tidak sempat beramal untuk agamanya.” 

“Amal perbuatan(mu) seperti fatamorgana, hati(mu) kosong dari ketakwaan, dosa-dosa(mu) sebanyak pasir dan debu, tapi kamu hendak mengharapkan bidadari sorga yang montok payudaranya lagi sebaya usianya? Mustahil…mustahil…Engkau ini mabuk (tidak sadar diri) walau tidak minum minuman keras. Alangkah sempurnanya engkau jika saja engkau mendahului angan-anganmu (dengan perbuatan nyata). Alangkah agungnya engkau jika saja engkau mendahului kematianmu (dengan amal-amal kebaikan). Alangkah kuatnya engkau jika saja engkau menyelisihi hawa nafsumu.”

“Dosa yang membuatku merasa butuh (kepada ampunan Allah) itu lebih aku sukai daripada ketaatan yang membuatku berbangga diri dengannya.”

“Hendaknya bagian seorang mukmin darimu tiga perkara; Jika engkau tidak memberinya manfaat, janganlah engkau memberinya bahaya! Jika engkau tidak bisa membuatnya senang, janganlah engkau membuatnya sedih! Dan jika engkau tidak memujinya, janganlah engkau mencelanya!” 
.
“Orang yang bertaubat memiliki sebuah kebanggaan yang tidak bisa ditandingi oleh kebanggaan apapun, yaitu Allah gembira dengan taubatnya.”

 “Waktu malam itu panjang, maka janganlah engkau memendekkannya dengan tidurmu! Waktu siang itu bersih, maka janganlah engkau menodainya dengan dosa-dosamu!” 
.
“Dunia itu kosong, namun yang lebih kosong darinya adalah hati orang-orang yang meramaikannya (para pemburu kenikmatan dunia semata). Akhirat itu negeri keramaian (kemakmuran), namun yang lebih ramai darinya adalah hati orang-orang yang memburu (kenikmatan abadi di) akhirat.” 

 “Saya heran kepada orang yang sedih karena hartanya berkurang, kenapa ia tidak bersedih karena umurnya berkurang?”

“ Kenalilah allah saat anda senang, Niscaya allah akan mengenali anda Saat susah “
Yahya bin Mu’az Ar-Razi berkata :
  1. “ilmu itu pembimbing amal
  2. pemahaman itu wadahnya ilmu
  3. akal itu penuntunpada kebaikan
  4. hawa nafsu itu kendaraan dosa
  5. harta itu pakaian orang-orang yang takabbur
  6. dunia itu pasarnya akhirat
Rasulullah saw bersabda : “barang siapa mengambil dunia dengan cara yang halal, maka Allah pasti akan menghisabnya. Barang siapa mengambil dunia dengan cara yang haram, maka Allah pasti akan menyiksanya.” (HR Hakim)

"Malang sekali nasib keturunan Nabi Adam. Kalau mereka mencemaskan Neraka seperti mencemaskan kemiskinan tentulah dia akan masuk syurga".

Yahya bin Muadz berkata: “Tidak akan beruntung orang yang memiliki sifat gila kedudukan.”
Cinta yang sekecil sawi lebih saya sukai daripada beribadah tujuh puluh tahun tanpa cinta.

“ Hakekat cinta tidak bisa berkurang karena kurangnya pemberian pemberian dan tidak bisa bertambah karena kebaikan yang diberikan kepadanya”


Tiada ulasan: