Catatan Popular

Jumaat, 5 Mei 2023

KITAB TAJUL ARUS BAB 3 (d) : Siapa orang Mukmin itu?

Terjemahan Kitab Tajul ‘Arus Alhawiy li tahdzibin Nufus Karya Syeikh Ibnu ‘Atha’illah

 

Apabila kamu ditanya “siapa orang Mukmin itu?” maka jawablah “yaitu orang yang mau melihat aibnya dirisendiri, tidak mau mencela aib orang lain”.  Apabila kamu ditanya “siapa orang yang hina itu?. maka jawablah “yaitu orang yang mencela orang lain dan membiarkan aibnya diri sendiri”.

Sebagian dari perkara salah yang dilakukan orang pada setiap masa, yaitu memperlihatkan muka senang dan ramah tamah pada orang yang maksiat. Seumpama mereka mau memperlihatkan muka muram, itu sudah termasuk mencegah dari perbuatan maksiat.

Apabila kamu dibukakan pintu kesempurnaan, tentu kamu tidak akan mau kembali pada perbuatan yang hina. bagaimana pendapatmu, apabila ada orang yang dibukakan pintu rumah gedung, apa dia mau kembali lagi pada tempatnya di tempat sampah?.

Apabila kamu dibukakan pintu kedamaian antara dirimu dan Alloh, tentu kamu tidak akan mencari orang yang mendamaikan hatimu selain Alloh.

Apabila kamu dipilih Alloh untuk masuk wilayah Rububiyyah, tentu kau tidak akan memutus untuk menghadap-Nya.

Apabila kamu termasuk orang yang mulia karena Alloh, tentu kamu tidak akan menyerahkan kemuliaan pada selain Alloh.

Apabila kamu diselamatkan dari cinta makhluk, tentu kamu senang karena kamu termasuk orang yang diperhatikan(diselamatkan) oleh Alloh ta’ala.

Setiap kemaksiatan itu pasti bersamaan dengan kehinaan. Apakah kau bermaksiat lalu Alloh memuliakan kamu? tentu tidak seperti itu! Sesungguhnya Alloh telah menyambungkan antara kemuliaan dengan taat, dan kehinaan dengan maksiat.  Taat akan menjadi Nur, kemuliaan dan terbukanya hijab. sebaliknya maksiat akan menjadikan kegelapan, kehinaan dan hijab antara dirinya dan Alloh ta’ala. akan tetapi, Tidak ada yang menghalangi kamu dari menyaksikan Alloh, kecuali kamu tidak mau berhenti pada hukum-hukum Alloh ta’ala, dan kamu sibuk kepada alam yang diciptakan Alloh.

Ketika anakmu maksiat(membangkang tidak mau menurut) maka ajari dia dengan syariat agama, dan jangan kau biarkan, tapi hadapi dengan muka muram/marah, supaya dia berhenti dari maksiat.

Perkara yang memalukan yang banyak terjadi pada orang mukmin, yaitu ketika mukmin melakukan maksiat.  adakalanya dia dibuka aibnya atau diejek oleh orang(masyarakat). kalau sudah begitu masyarakat menjadi salah jalan. ketika mukmin melakukan maksiat, orang tersebut masuk pada kerusakan yang besar.

adapun cara menyelamatkannya seperti ketika kamu kepada anakmu yang maksiat. pada lahirnya, kamu bermuka muram/marah, dan pada hati/batin, kamu belas kasih dan mendo’akan secara samar.

Tiada ulasan: