Catatan Popular

Sabtu, 6 Mei 2023

KITAB TAJUL ARUS BAB 11 (b) : Perbarui Imanmu

Terjemahan Kitab Tajul ‘Arus Alhawiy li tahdzibin Nufus Karya Syeikh Ibnu ‘Atha’illah

 

Rosululloh saw. Bersabda, "Perbarui imanmu semua dengan membaca 'Laa-ilaaha illalloh". sabda  Nabi saw. Ini menunjukkan kalau iman itu bisa terkena debunya maksiat dan kotorannya ingkar kepada Alloh.

Tidak semua benda yang terkena kotoran itu bisa dibersihkan dibersihkan dengan air, akantetapi banyak yang hanya bisa dibersihkan dengan api. Seperti contoh emas yang kotor itu bisa bersih lagi hanya dengan api. Seperti juga seorang muslim yang maksiat itu tidak pantas dimasukan surga, sehingga dia dibersihkan dulu dineraka.

Jangan kamu iri hati(kepingin) sesuatu kecuali menjadi seorang hamba yang diberi pakean taqwa. Itulah kehidupan yang sempurna.  Tidak ada yang lebih baik dari kehidupan seorang pecinta yang bersama orang yang dicintainya, ketika tidak ada yang melihat (dalam keadaan sendiri). Karena ketika masih senang dilihat orang itu belum dikatakan cinta yang sebenarnya. Dan semua orang yang haliyahnya masih ingin diketahui orang lain, maka sebenarnya dia menipu (dirinya sendiri).

Janganlah kamu seperti orang yang cinta (harta) dunia sedang dia sudah dicerai oleh dunia. Akan tetapi jadilah orang yang menceraikan dunia, dan memisahkan diri dari dunia sebelum dunia berpisah dengan kita.

Apabila kamu memilih dunia dibandingkan akhirat, itu seperti kamu punya dua isteri, yang satu sudah tua dan suka khianat, yang satunya masih muda dan menurut. Lalu kamu lebih memilih yang tua dan khianat dan meninggalkan yang muda dan penurut, apakah yang seperti ini kamu tidak dikatakan orang kumprung?.

Terkadang Alloh menetapkan kamu berbuat dosa, untuk mengeluarkan sifat sombong dan ujub pada dirimu.

Seseorang yang mengerjakan sholat 2 rokaat, lalu dia bergantung, condong dan ujub pada sholatnya, sholat yang seperti itu adalah sebuah amal baik yang diliputi dengan amal yang buruk.

Seorang yang lainnya melakukan maksiat, lalu maksiat itu menimbulkan rasa hina, susah hatinya. Dan juga menimbulkan rasa butuh kepada Alloh. Maksiat seperti itu adalah perbuatan buruk yang diliputi dengan kebaikan.

Cukuplah menunjukkan kebodohanmu, kamu melihat kesalahan kecil pada orang lain, dan buta terhadap kesalahan yang besar pada dirimu sendiri.

Jangan kau teliti manusia dengan dhohirnya syara' dan jangan kau ingkari mereka.

Seumpama masyarakat saat ini diserukan seperti dizaman para shohabat dan salafus sholih, tentu tidak akan mampu melaksanakan. Karena mereka semua adalah hujjahnya Alloh pada semua makhluk.

Perumpamaan dosa bagi orang yang sudah terbuka mata hatinya, itu seperti bangkei ang dikerumuni beberapa anjing, yang mengedu dengan mulutnya pada bangkei tersebut. Dan bagaimana pendapatmu ketika ada orang yang menempelhan mulutnya pada bangkei?. Apakah kamu tidak mencelanya?.

Kalau Alloh swt. Sudah menjadikan timbangan untuk akad jual beli, kenapa kamu tidak menjadikan timbangan pada macam-macamnya hakikat?

Orang yang terkena najis kakinya, itu tidak pantas menghadap(sowan) kepada raja, lalu bagaimana kalau yang terkena najis itu mulutnya?.

Siapa yang berkhianat pasti akan hina.

Harganya tangan itu 500 dinar, akan tetapi kalau tangan itu berkhianat, boleh dipotong sebab mencuri 1/4 dinar.

Orang yang biasa melakukan dosa kecil, akan terjerumus kedosa besar.

Ketahuilah sifat-sifat nafsumu yang samar, dan jangan mudah percaya dengan nafsumu. Ketika dia mengatakan, " datanglah kamu kepada fulan". Terkadang kamu itu mendatang api yang menyala dan kamu sengaja menceburkan dirimu kedalam api tersebut.

Zaman sekarang itu banyak perkumpulan, tapi sedikit sekali orang yang berkumpul pada suatu perkumpulan kecuali mereka bermaksiat kepada Alloh didalamnya.

Kebanyakan ulama salaf itu memilih berdiam diri dirumahnya, dan meninggalkan sholat jamaah.

apabila nafsumu menuntut mu untuk keluar, maka sibukkanlah dirimu dalam rumah dengan macam-macamnya ibadah(taat). Karena membicarakan kejelekan orang lain itu lebih berat dosanya dibanding berzina 30 kali dalam islam. Sedangkan anjing-anjing itu tidak tidur dibalik tembok pagar, akan tetapi tidur diatas kotoran.

Siapa yang ingin melihat perumpamaan hati, maka lihatlah macam-macamnya rumah.

Ada rumah yang kosong, yang hanya untuk tempat kencing bagi orang yang pingin kencing.

Dan hati itu ada yang seperti rumah yang rame (terawat bersih), dan ada hati yang seperti rumah kosong.

Tiada ulasan: