Catatan Popular

Sabtu, 6 Mei 2023

KITAB TAJUL ARUS BAB 9 (b) : Cemburui imanmu

Terjemahan Kitab Tajul ‘Arus Alhawiy li tahdzibin Nufus Karya Syeikh Ibnu ‘Atha’illah

 

Cukuplah kamu dikatakan bodoh, karena kamu cemburu kepada istrimu, tapi kamu tak pernah cemburu pada imanmu.

Cukuplah kamu dikatakan khiyanat, karena kamu cemburu pada istrimu untuk dirimu, tapi kamu tidak cemburu pada hatimu untuk Tuhanmu. Ketika kamu menjaga apa yang untuk dirimu, tapi kenapa kamu tidak mau menjaga apa yang untuk Tuhanmu.

Ketika kamu melihat orang yang diwaktu pagi sudah sibuk mencari rizeqi, ketahuilah bahwa dia itu jauh dari Alloh. Karena seumpama ada orang yang mengatakan kepadamu, “besok kamu jangan sibuk bekerja, nanti akan aku beri kamu lima dirham.” Kamu akan percaya padanya, padahal dia itu makhluk yang faqir. Maka kenapa kamu merasa cukup dengan Dzat yang maha Kaya dan Mulia, yang sudah menanggung rizqimu serta ajalmu.

Ada orang yang membuat syi’ir, yang artinya:

Ketika tanggal duapuluh sya’ban sudah lewat ** maka gabungkanlah minummu diwaktu malam dengan waktu siang.

Jangan kamu minum dengan gelas kecil ** karena waktumu itu sempit kalau dengan gelas kecil.

Artinya: ketika tanggal 20 sya’ban sudah lewat, itu sudah mendekati bulan romadhon, sedangkan romadhon itu memutus kita dari minum. Sedangkan arti menurut ahli thoriqoh, ketika umurmu sudah melampaui 40 tahun, maka gabungkanlah amal sholihmu mulai waktu malam sampai waktu siang (terus menerus). Karena waktu bertemu Alloh ‘azza wa jalla sudah dekat.

Karena amalmu tidak seperti orang yang masih muda yang tidak menyia-nyiakan waktu mudanya dan giatnya. Sedangkan kamu sudah menyia-nyiakan waktu mudamu dan giatmu.

Kamu bisa memperkirakan kalau kamu mau bersungguh-sungguh ibadah, tapi kekuatan dirimu sudah tidak bisa membantu. Maka dari itu beramallah sesuai dengan kemampuan dirimu. Dan tamballah kekurangan amalmu dengan berdzikir. Karena tidak ada yang lebih mudah dibandingkan dzikir. Berdzikirlah dalam keadaan berdiri , duduk, saat sakit dan tiduran. Jadi dzikir itu lebih mudah-mudahnya ibadah. Dan ibadah dzikir itu yang sudah didawuhkan Rosululloh saw. “Jadikanlah lisanmu selalu basah dengan dzikir kepda Alloh”.

Do’a dan dzikir mana saja yang menurut kamu paling mudah, maka langgeng/istiqomahkanlah, karena bisa berdo’a dan berdzikir itu atas bantuan/pertolongan Alloh azza wa jalla.

Maka tidak ada dzikir itu kecuali atas kebaikan Alloh kepadamu. Dan tidak akan kamu berpaling dari dzikir kecuali karena mengalahkan dan paksaan dari Alloh.

Maka dari itu bersunggu-sungguhlah dalam beramal, karena lupa dalam beramal itu lebih baik dari pada lupa meninggalkan amal.

Samakan haliyahmu seperti haliyahnya orang-orang yang zuhud dalam keutamaannya. Karena orang yang menginginkan masuk pintu, itu tidak akan putus-putus dari pintu, akan tetapi dia selalu menghadapi pintu. seperti contoh seorang wanita yang ditinggal mati anaknya, apakah dia sempat mendatangi pernikahan, acara-acara hiburan dan walimah—walimahan. akan tetapi dia selalu sibuk dengan adanya meninggalnya anaknya.

Berapa kali saja Tuanmu mengirimkan pemberian-pemberiannya kepadamu, tapi kamu adalah hamba yang selalu menjauh dari Tuanmu. perumpamaan kamu itu seperti bayi yang ada di ayunan, ketika di gerakkan ayunan tersebut bayi akan tidur. Walaupun seorang raja mengirimkan pakean kemuliaan kepadamu, akan tetapi kamu tetap berdiri dipintunya.

Maka jagalah waktu-waktu sholat dan bersabarlah atasnya.

Tiada ulasan: