Catatan Popular

Sabtu, 6 Mei 2023

KITAB TAJUL ARUS BAB 7 : Nikmat yang besar

Terjemahan Kitab Tajul ‘Arus Alhawiy li tahdzibin Nufus Karya Syeikh Ibnu ‘Atha’illah

 

Dengan akal manusia bisa berhubungan dengan sesama manusia, dan bisa berhubungan dengan Alloh. Berhubungan dengan sesame manusia dengan cara berbudi pekerti yang baik, sedangkan berhubungan dengan Alloh dengan cara mengikuti apa yyang diridhoi oleh Alloh taala.

Apabila kamu diberi anugerah oleh Alloh tiga perkara ini berarti kamu diberi nikmat yang besar. Nikmat yang pertama: kamu diberi bisa selalu berada dalam hokum-hukum Alloh taala. Kedua: kamu bisa selalu memenuhi janji-janji Alloh. Ketiga: kamu bisa selalu tenggelam dalam musyahadah kepada Alloh.

Yang menjadikan berat bagimu dari haliyah para ‘arifin itu karena kamu selalu tenggelam dalam berpisah dari Alloh. Seumpama kamu mau bersekutu bersama ‘arifin dalam perjalanan suluk (ibadah kepada Alloh),, tentu kamu akan mendapatkan yang sama. Seumpama kamu mau bersekutu bersama ‘arifin dalam hal kesulitan (tirakat), tentu kamu juga akan dapat keenakan. Keadaan nafsumu ketika ridho itu seperti onta yang diikat. Apabila onta itu kau biarkan bebas, tidak diikat pasti akan terlepas.

Rasulullah Saw. Bersabda yang artinya: “Sungguh hati anak adam itu sangat bergejolak, yang lebih daripada bergejolaknya air dalam kedil yang ada diatas api”.

Banyak orang yang bisa berkumpul bersama Alloh, lalu berpisah lagi dalam waktu satu nafas. Dan banyak orang yang semalam suntuk taat kepada Alloh, sebelum matahari terbitorang tersebut sudah putus dengan Allah. Artinya sudah kembali maksiat lagi.

Hati itu diibaratkan seprti mata, dan semua keadaan/perkara tidak bisa terlihat oleh mata. Akan tetapi mata hanya bisa melihat sedikit sekali sekira biji adas. Begitu juga hati/jantung, yang dimaksud bukan dagingnya, akantetapi lathifah yang oleh Alloh ditaruh didalam hati. Itu yang bisa menemukan.

Hati itu dijadikan oleh Alloh bergantung seperti timba, yang ada dilambung sebelah kiri. Apabila kesenangan syahwat masuk pada hati, hati akan bergerak. Begitu juga ketika bisikan taqwa masuk pada hati, hati pun akan bergerak.

Satu saat bisikan hawa nafsu menguasai hati, satu ketika lagi bisikan taqwa bisa menguasai hati, itu semua menunjukkan nikmat dari Alloh pada satu saat, dan Alloh menunjukkan sifat pemaksa-Nya disaat yyyang lain. Pada saat khotir taqwa menguasai hati, Alloh taala akan memuji kamu, dan pada saat yang lain khotir hawa nafsu yang menguasai hati,, supaya Alloh mencela kamu.

Hati itu kedudukannya seperti atap, apabila didalam rumah menyalakan api, maka asapnya akan naik dan menghitamkan atap rumah. Begitu juga asap syahwat, apabila tersebar dalam diri, asap itu akan naik kehati dan akan menjadikan hati hitam/gelap.

Apabila kamu diganggu Syetan maka kembalilah pada Tuhan Yang maha Kuat, dan jangan kamu takut padanya apabila dia akan mengausai kamu.

Tiada ulasan: