Catatan Popular

Ahad, 7 Julai 2013

KONSEP AHADIYYAH DAN WAHIDIYYAH (BAH 3)

Ilustrasi sederhananya, seperti ombak dengan laut, matahari dengan cahayanya, api dan panasnya.

Tidak mungkin ada ombak tanpa laut, tidak mungkin ada cahaya tanpa sumber cahaya, dan tidak mungkin ada panas tanpa sumber panasnya. Ombak adalah akibat atau reaksi dari adanya laut yang menjadi sebab.

Para teolog dan kalangan arifin beranggapan bahwa manifestasi dan tajalli dari Ahadiyyah ke Wahidiyyah dan seterusnya ke wujud aktual menjadi pangkal permulaan makhluk.

Berawal dari potensi wujud (wujud al-’ilmiy) atau yang biasa disebut dengan al-A’yan al-Tsabitah, kemudian menjelma menjadi wujud aktual (wujud al-khariji).

Lalu, dari al-khariji dan seterusnya sampai kepada alam syahadah mutlak disebut makhluq atau maj’ul. Di dalam bahasa Alquran sesuatu yag bersifat ciptaan awal (the first creation) biasanya diungkapkan menggunakan kata khalaqa, sedangkan untuk ciptaan kedua (the second creations) atau kejadian yang berkelanjutan (cintinum creations) diungkapkan dalam kata ja’ala. Jadi, ada makhluq dan ada maj’ul.

Sang Khaliq atau Ja’il sering disebut dengan al-Haq, sementara makhluk dan maj’ul, yaitu alam semesta termasuk manusia disebut al-khalq. Antara al-Haq dan al-Khalq sesuatu yang berbeda, tetapi tidak bisa dipisahkan satu sama lain.

Inilah yang diungkapkan dalam syair Jalaluddin Rumi, "Jika engkau bicara soal ketakterbandingan, engkau telah membatasi. Jika engkau berbicara soal keserupaan engkau juga membatasi. Jika engkau membicarakan keduanya itu yang tepat dan engkau bakal mencapai makrifat.”

Maqam Wahidiyyah sering disebut maqam antara (barzakh) karena posisinya berada di antara al-Haq dan al-khalq. Akan tetapi, barzakh di sini tidak sama dengan Alam Barzakh atau Alam Mitsal sebagaimana disebutkan dalam artikel terdahulu, karena Alam Barzakh masih makhluk sedangkan Maqam Barzakh Wahidiyyah belum termasuk makhluk.

Penjelasan lebih lengkap tentang Maqam Ahadiyyah dan Maqam Wahidiyyah akan lebih lengkap setelah nanti kita membahas nama-nama dan sifat-sifat Tuhan. Mungkin kita bisa terbantu untuk memahami dua maqam ini melalui pembahasan spiritual puncak beberapa agama lain.

Tiada ulasan: