Catatan Popular

Khamis, 31 Ogos 2017

KITAB FATHUR AR RABBANI WACANA 3 : KEUTAMAAN BUKAN DENGAN KEKAYAAN

(Percikan Cahaya Ilahi)

SULTHANUL AULIYA SYEIKH ABD QADIR AL JAILANI

Jum’at pagi , 8 Syawal tahun 545 Hijriyah di Madarasah Al Ma’murah,

Syeikh Abdul Qadir Al Jalani bertutur :
Wahai kaum fakir, engkau jangan berangan-angan jadi kaya karena perbuatan itu boleh mendatangkan kerusakanmu. Dang engkau, wahai pesakit, jangan mengimpi-impikan sembuh sebab hal itu boleh membawa kerusakanmu. Jadilah engkau manusia berakal. Periharalah buah hidupmu dengan pujian atas perkaramu, terimalah ketentuan yang datang padamu dan jangan sekali-kali engkau cari tambahan atasnya.
Setiap apa yang diberikan oleh Al-Haq padamu karena permintaanmu  itu termasuk keruh dan dibenci. Sungguh ini sebagai batu ujian, kecuali bila hamba diperintahkan untuk memohon tanpa disertai lintasan hati. Kala ada peintah bermohon niscaya tiada kebaikan atas apa yang engkau pinta, bahkan akan lenyaplah kekuatan darinya.
Hendaklah engkau jadikan pintamu itu lebih banyak berisi permintaan ampun, kesehatan kekal dalam urusan agama, dunia dan akhirat. Terimalah ini niscaya engkau tercukupi. Jangan engkau menimbang-nimbang Allah dan jangan pula berbesar diri, karena perbuatan itu merupakan kerapuhan jiwamu. Engkau jangan berbesar diri di hadapan Allah, juga atas sesama ciptaan Dia, semata terdorong oleh rasa usia muda, kuat dan kekuasaanmu, sebab perbuatan itu suatu kegarangan.
Bagaimana boleh diakui  mulutmu muslim dan hatimu tidak menunjukkan adanya ucapan orang muslim, dan perbuatanmu bukan menunjukkan adanya ucapan orang muslim dan perbuatanmu bukan menunjukkan perbuatan orang muslim. Dalam kesunyian engkau juga tidak menunjukkan adanya sikap muslim.
Apabila engkau tahu; kalau engkau shalat dan puasa dan perbuatanmu meliputi perbuatan baik, kalaupun perbuatan ini tidak engkau balas dengan Allah semata, maka boleh menjadikan engkau munafik berarti jauh dari Allah.
Karrena itu, mulailah sejak sekarang segala perbuatanmu, bicaramu, tujuanmu dan agamamu karena Allah semata. Manusia yang dengan segala perbuatannya tidak terdorong oleh rasa cumburu; itulah mereka yang memperoleh maksud, orang takwa, orang yang betauhid, orang yang ikhlas, orang yang sabar atas ujian Allah dan cobaan-Nya.
Mereka bersyukur atas nikmat dan keutamaan mereka mengingat Allah melalui lisan lalu mengalir ke hati dan sirr (rahasia).
Jika mereka tertimpa penyakit tampak di wajah mereka tersungging senyum. Bagi mereka penguasa dunia tersembunyi, seluruh penghuni jagad bagi mereka tak lebih bagai mayat, lemah dan pesakit.
Fakir dan sorga yang bersandar pada mereka seolah meruntuhkannya. Neraka bersandar pada mereka padam. Tidak bumi tidak langit dan tidak tenang dalam keduanya. Mereka ambild dua arah itu. Maka yang terjadi mereka tinggal bersama dunia dan penduduknya kemudian berganti bersama yang lain, lalu jadilah mereka bersama Tuhan dunia dan akhirat.
Jadi mereka ingat para pecinta kepada Dia. Mereka berjalan bersama Dia dengan hati sampai tiba di hadapan-Nya, dan mereka memperoleh persahabatan sebelum berjalan. Mereka dibukakan pintu antara neraka dan Dia. Dan Dia ingat mereka selama ingatan mereka tidak lepas. Sehingga tergarislah keinginan mereka atau pertolongan mereka atas dosa-dosa mereka. Maka setiap himah mereka dan keberadaan mereka selalu terjalin dengan dia. Dengarlah firman Azza wa Jalla :
“Maka ingatlah Aku niscaya Aku ingat kamu dan bersyukurlah kepada-Ku jangan kamu mengingkari.” (Q.S. Al-Baqaraah : 152).
Juga dalam sebahagian hadits Qudsi : “Aku menjadi teman duduk orang yang mengingat Aku.”
Berpindahlah ke tempat Pincipta dan terimalah sembari ingat sampai kamu berhasil menjadi teman duduk-Nya.

Wahai para miskin, tinggalkan bicara yang tidak berguna bagimu. Lepaskan ta’asub (fanatik) dalam bermazahab, sibukkan dengan sesuatu yang berguna untuk di dunia dan akhirat. Dalam waktu dekat ini engkau akan melihat berita tentang dirimu ingatlah bicara ini di samping itu engkau akan lihat cela, sedang di kepalamu tidak ada kotopong.
Mana sesuatu yang engkau sempurnakan untuknya dari luka. Maka bebaskan dirimu dari kepentingan dunia karena dalam waktu dekat ini engkau akan tercabut darinya. Janganlah engkau cari kehidupan yang abai di sana; niscaya tidak akan pernah ada sesuatu tertinggal di tanganmu.
Sabda Nabi saw. :
“Yang disebut kehidupan adalah kehidupan akhirat.”
Sempikan angan-anganmu, sungguh telah datang padamu kebencian di dunia, karena semua zuhud itu mampu memotong angan-angan. Tinggalkan setiap ujung keburukan, putuskan jalinan kasih antara dirimu dan mereka, dan jalinlah antara dirimu dan orang shalih. Tinggalkan sesuatu yang dekat darimu jika hal itu berada pada ujung keburukan.
Dan jalinlah sesuatu yang jauh darimu jika hal itu berupa ujung kebaikan. Setiap orang yang menjalin kasih dengannya jadilah persaudaraan di antaranya.
Ditanyakan kepada seorang Ulama : “Apakah persaudaraan itu.” Jawabnya : “Jalinan Kasih sayang.”
*****
Tinggalkan olehmu mencari sesuatu yang dibahagikan dan sesuatu yang tidak dibahagikan, karena pencarianmu atas sesuatu yang belum Allah  bagi adalah amat dibenci dan celaka, sedang pencarianmu terhadap sesuatu yang telah dibagi-Nya adalah aib. Karena itu Nabi saw. bersabda :
“Di antara sebahagian siksa Allah adalah untuk hamba-Nya yag mencari sesuatu yang tidak dibahagikan kepadanya.”

******
Wahai manusia,  janganlah engkau ragu terhadap  Maha Pencipta dan atas yang dicipta. Tetapi ragulah kepadanya. Dialah Dzat pembawa taqdir, sedang yang lain bukan. Di antara lumbung kebaikan itu tempat siMpanan rahsia, bencana, penyakit dan sedekah. Besedekahlah dengan tangan kananmu dan bersungguhlah terhadap sesuatu yang tidak engkau kerjakan oleh kirimu. Takutlah samudera dunia; sungguh ia telah meneggelamkan setiap insan selain orang-orang yang diselamatkan Allah. Ini sebagaimana Dia menyelamatkan orang-orang beriman  di hari kiamat  dari neraka. Firman Allah :
“Dan tidak ada seorang pun darimu melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.” (Q.S.Maryam :71).
Firman Allah untuk api : “Jadilah dingin dan membawa selamat....” sehingga hamba Allah yang beriman kepada-Nya, yang ikhlas untuk-Nya, senang pada-Nya, benci selain kepada-Nya, boleh melalui api itu. Pernyataan ini difirmankan sebagaimana yang pernah ditujukan pada api Namrudz yang akan dipergunakan untuk Ibrahim a.s. tetapi tidak membakar.
Firman Allah Azza wa Jalla : “Wahai samudera dunia, wahai air, engkau jangan menenggelamkan hamba Kami tercinta yang kami maksud.”  Maka selamtlah ia dari samudera dunia, dan jadilah rahasia itu seperti peristiwa penyelamatan Musa a.s.dan kaumnya dari samudera itu. Anugerah (Fadhilah) Allah tentu diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki.
Dan Dia memberi rizki kepada orang-orang yang dikehendaki tanpa mengenal batas. Semua kebaikan adalah di tangan Dia, juga pemberi, penolak ada pada-Nya. Kaya, fakir ada di Tanagn Dia, Mulia, hina ada di tangan-Nya, tiada sesuatu pun pembatas yang membatasi kekuasaan-Nya.
Orang berakal adalah mereka yang memperoleh pintu-Nya dan berpaling dari pintu selain milik-Nya. Wahai pembelakang, lihatlah kau bagaimana engkau senang kepada makhluq dan marah kepada sang Pencipta. Binasalah akhiratmu oleh kehidupan duniamu. Waktu dekat ini engkau ‘kan tercabut dari apa yang engkau ambil.
Sedang apa yang dicabut-Nya suatu kesaksian yang amat, dan yang di ambil-Nya itu bermacam-macam bentuk. Adakalanya diambil darimu penguasaanmu, engkau diambil dengan hina dan faqir, engkau dicabut dengan cobaan yang berat, dengan sedih dan gundah. Engkau diambil dari penguasaan mulut-mulut manusia dan tangan-tangan mereka atasmu. Jadi setiap makhluq dikuasakannya atasmu. Ingatlah, wahai penidur, wahai Allah jagalah kami oleh Engkau dan untuk Engkau, Aminn..

Wahai manusia, engkau jangan jadikan dirimu semata-mata untuk mengambil dunia seperti tuak yang gugur dari tanganmu di malam hari sedang engkau tidak sadar. Kulihat engkau dalam pemalinganmu seperti pengomel yang mabuk di malam yang gulita.
Tak berbulan dan tidak bercahaya. Sedang ia berada di tengah-tengah padang pasir yang banyak bahaya dan serangga-serangga pembunuh. Lalu ia mengadu akan membunuh sesuatu untukmu dengan pemabukan di siang bolong, karena matahari boleh mencegahmu mengambil sesuatu yang tidak menguntungkan dirimu. Palingkanlah dirimu bersama mentari tauhid, syari’at dan taqwa. Karena mentari itu boleh menahan dirimu dari jauh dalam jaringan nafsu, hawa, setan dan syirik.
Celaka, ... engkau jangan terburu, karena siapa yang terburu boleh salah atau mendekati salah.

Wahai manusia, jika engkau berkehendak tidak ada sesuatu yang ada padamu tertinggal pada satu pintu yang terkunci, maka takutlah kepada Allah, karena hal itu menjadi kunci segala pintu. Firman Allah :
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar, dan memberinya rizki dari arah yang tidak di duga.” (Q.S.Ath-Thalaq :2).
Kehendak berpaling dari Allah jangan beri kesempatan bersemayam dalam jiwamu, juga dalam keluargamu, dan orang-orang sejawat denganmu.
Mengapa kamu tidak malu memerintahnya untuk merubah dan mengganti keadaan.
Apakah engkau merasa lebih bijak dari Dia. Dia-lah penyetir dirimu dan mereka. Jika engkau ingin menyertai-Nya di dunia dan akhirat peliharalah dirimu dalam gerak; tenang diam dan bisu.
Ketahuilah, wali-wali Allah itu selalu sopan di hadapan-Nya. Janganlah engkau mengikuti pergerakan tubuh dan jangan melangkah ke suatu pelangkahan kecuali mendapat arahan yang jelas dari Dia untuk hatimu.
Engkau jangan makan sesuatu yang walau diperbolehkan, jangan berpakaian, jangan bersetubuh, jangan bergaul dalam setiap gerak kecuali mendapat kepastian yang sudah jelas kebenarannya di dalam hatimu. Mereka berdiri bersama Al-Haq, berjaga bersama pengatur hati dan penolong.
Tidak ada janji bagi mereka bersama Tuhan sampai hati mereka berjumpa dengan Tuhan di dunia dan jisim mereka di akhirat.

Wahai Allah limpahkanlah kepada kami perjumpaan dengan Engkau dan bisa melihat Engkau. Jadikan kami termasuk orang-orang yang mendapat kerelaan-Mu.

“Dan berilah kami kehidupan yang baik di dunia dan kehidupan yang baik di akhirat dan selamatkanlah kami dari siksa neraka.

Tiada ulasan: