Catatan Popular

Khamis, 31 Ogos 2017

KITAB FATUR RABBANI WACANA 5 : AMALAN YANG DICINTAI ALLAH SWT

(Percikan Cahaya Ilahi)

SULTHANUL AULIYA SYEIKH ABD QADIR AL JAILANI

Selasa Petang, 12 Syawal tahun 545 Hijriyah di Madrasah Al Ma’murah, :

Syeikh Abdul Qadir Al Jalani bertutur :
Wahai hamba, engkau letakkan di manakah rasa penghambaan untuk Al-haq. Bawalah kemari rupa penghambaanmu yang benar, dan genggamlah rasa kecukupan dan segala urusanmu. Engkau adalah hamba yang lari dari Tuhanmu. Kembalilah kepada-Nya, pasrahkan jiwa ragamu untuk Dia dan rendahkan dirimu di bawah perintah-Nya dengan sabar dan menerima. Bila hal ini telah sempurna atas dirimu sempurnalah penghambaanmu, lalu datanglah kecukupan untukmu dari Dia.
Di firmankan-Nya :
“Bukankah Allah lebih cukup daripada hamba-Nya.” (Q.S. Az-Zumar : 36)
Bila penghambaanmu sehat, tentu engkau lebih mencintai Dia dan cintamu kepada-Nya dalam hati lebih merekat, begitu pula kejinakanmu dan kedekatanmutanpa ada cela. Ketidak adanya pencarianmu itu membaikan yang lains elain Dia, maka kerelaan-Nya pun terlimpah untukmu meliputi segala situasi. Kendati bumi menyempit atas dirimu tentu tetap melapangkannya. Dan jika pun pintu terkunci untukmu engkau tidak marah kepada Dia, dan engkau tetap tidak mendekati pintu selain pintu-Nya, dan engkau jiga tidak makan selain pemberian-Nya. Nah, demikian ini sebagaimana pernah terjadi atas diri Nabi Musa (ketika masih bayi), Difirmankan :
“dan Kami cegah Musa menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusukan (nya) sebelum itu.” (Q.S Al-Qashash  : 12).
Tuhan kita Azza wa Jalla kuasa menyaksikan segala apa pun. Dia datang dalam setiap sesuatu. Dia penjaga segala sesuatu. Dan bila Dia menjaga setiap sesuatu maka tiada daya bagimu untuk memperkosanya. Tiada perintah yang bisa diingkari setelah diketahui. Janganlah kembali kepada Dia jika engkau masih mengharamkan segala kebaikan. Bersabarlah bersama-Nya dan jangan bersabar dari selain dia. Bila engkau tahu; bahwa orang penyabar itu mampu berbuat demikian. Untuk apa akal ini? Firman-Nya :
“Wahai orang-orang beriman, bersabarlah dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (Q.S.Ali Imran  : 200).
Tentang sabar banyak ayat Al-Qur’an yang mensitirnya dan kesemua itu menunjukkanatas kebaikan dan nikmat, mendapat sebaik-baik balasan, pemberian, kepuasan hati dunia akhirat. Maka hendaklah kamu menjaga hal itu. Kamu telah mendengar berita tentang dunia kahirat; hendaknya engkau mencari bekal di kubur. Tujulah orang-orang shalih dan berbuat baik karena ketentuanmu berdiri tegak. Engkau jangan seperti orang bila sedang berpetuah tapi tidak menggunkanan petuha itu sendiri, bila mendengar tidak mau melaksanakan. Agamamu itu boleh lenyap oleh empat perkara :
1 Engkau tidak mau beramal terhadap sesuatu yang engkau ketahui.
2 Engkau lakukan pekerjaan atas dasar sesuatu yang tidak engkau ketahui.
3 Engkau tidak mau belajar terhadap sesuatu yang tidak engkau ketahui, bahkan engkau membiarkan dirimu kekal bodoh.
4 Engkau menghalangi orang untuk belajar sesuatu yang tidak mereka ketahui.

Wahai manusia, bila engkau didatangi majelis dzikir, ikutilah dengan melepaskan rasa duka cita, bukan dengan kebencian.  Karena pemalinganmu dari petuah orang itu suatu kekeliruan, menggoncangkan, peremehan, penertawaan, dan mempermainkan. Hentikan tindakan ini, engkau jangan  seperti mush-musuh Allah dan gunakanlah apa yang engkau dengar.

Wahai sahaya,  sungguh engkau telah dipandu dengan tradisi dan Allah memandumu dengan mencari pembahagiaan dan berhenti bersama Allah, lupa atas causalita dan tawakkal kepada-Nya. Peliharalah pemula amal ikhlas dalam usaha itu.
Firman Allah :
“Dan bukan aku ciptakan jin dan manusia kecuali agar menyembah Aku.” Z-(Q.S.Adz-Dzariyat : 56)
Bukanlah engkau dicipta untuk membaut kacau, engkau dicipta bukan sekedar permainan, engkau dicipta bukan sekedar untuk makan, minum, tidur dan kawin. Ingat wahai pelupa! Hatimu melangkah menuju Dia satu langkah dan cinta-Nya melangkah menuju kamu beberapa langkah.
Firmannya berbunyi :” Dia pemberi rizki kepada siapa yang dikehendaki tanpa batas.” (Q.S. Al-Baqarah : 212)

Wahai hamba,  orang-orang bodoh itu engkau kencani, maka kegoblokan mereka itu niscaya berbalik padamu. Bila ingin berteman, rangkullah orang beriman, yang yaqin, alim dan yang beramal dengan ilmunya. Alangkah bagus keadaan mukmin dalam segala perilaku mereka, alangkah kuat keteguhan mereka, dan alangkah hebat penyitaan untuk nafsu, hawa mereka. Karena itu Nabi Muhammad saw. bersabda :
“Keriangan orang beriman terlukis di wajah dan sedihnya di hati.”
Inilah di antara keteguhan mereka ditentukan oleh riang gembira di raut wajah dan menyembunyikan sedih di antara dirinya dan Allah. Cita mereka kekal, selamanya, banyak berfikir, banyak menagis, sedikit tertawa. Sabda Nabi saw. :
“Tiada keriangan bagi mukmin selain berjumpa dengan Tuhan.”
Orang beriman menutupi sedihnya dengan riang gembira, jiwa luar bergerak jiwa dalam bekerja dan diam bersama Tuhannya. Lahiriahnya untuk keluarga dan biniahnya untuk Tuhan. Mereka tidak bersedia membuka rahasia untuk keluarga tetangga anak dan tidak kepada satu pun manusia. Dengarlah sabda Nabi :
“Perbantukanlah perbuatanmu terhadap urusanmu dengan tidak menampakkan (merahasiakan).”

Wahai sahaya, jadikan aku cerminmu, jadikan aku cermin hati dan rahasiamu dan cermin perbuatanmu. Dekatlah padaku tentu engkau melihat dirimu sesuatu yang tidak engkau lihat ada padaku. Bila engkau butuh tentang urusan agama hendaklah engkau bersama aku, karena aku tidak lebih cenderung padamu dalam urusan agama Allah, bahkan aku tidak malu menekuni agama Allah. Sungguh engkau berada dalam asuhan tangan kasar tanpa membawa hasil, bahkan menjadi munafiq. Tinggalkan dunia dalam rumahmu, dekatlah kemari, karena aku selalu dalam pemberhentian pintu akhirat. Bertetaplah di samping ku dan  dengrkan kataku. Beramallah untuk Dia sebelum mati mendatangimu dalam waktu dekat ini. Gunakan rotasi waktu ini untuk takut keapda Allah. Bila engkau tidak punya rasa takut maka tiada kesentausaan bagimu di dunia dan akhirat. Takut kepada Allah menunjukkan pengetahuan yang dalam akan Allah.
Dia berfirman :
“Hanyalah yang takut kepada Allah dari hamba-hamba-Nya adalah orang-orang berilmu.”(Q.S. Fathir : 28)
Tiada orang penakut kepada Allah kecuali golongan orang berilmu (Ulama). Mereka adalah golongan orang bila bekerja dengan ilmu, beramal dan memahami apa yang diamalkan, mereka tidak mencari balasan dari Al-Haq, terhadap apa yang dikerjakan, kecuali mereka hanya menghara kerelaan Dia dan bisa dekat dengan-Nya. Mereka menghendaki mahabah, ikhlas dan terbuka hijab yang menyelimutinya. Mereka berkehendak agar pintu-Nya tidak ditiup di hadapannya; dunia akhirat. Mereka tidak terlalu cinta hidup di dunia juga di akhirat dan yang lain selain Dia.
Dunia untuk manusia dan akhirat untk manusia. Sedang Al-Haq untuk orang yang beriman semata, bertaqwa, arif, mencictai-Nya, yakin dan khusyu di hadapan-Nya. Mereka adalah gambaran orang-orang yang sedih remuk redam karena dia. Mereka adalah eksponen manusia yang takut Allah dengan tersembunyi. Dia Maha Ghaib dari ketampanan sikap lahiri mereka. Bagaimana perlu takut? Setiap waktu Dia dalam kesibukan, merubah, mengganti, penolong ini penghina itu, penghidup ini dan pemati itu, penerima ini dan penolak itu, pendekat ini dan penjauh itu. Firman-Nya :
“Dia tiak ditanya tentang apa yang diperbuatnya dan merekalah yang akan ditanyai.” (Q.S.Al-Anbiya’ : 23).

Wahai Allah, perdekatkanlah kami dengan Engkau dan jangan jauhkan kami dari-Mu.
“Dan berilah kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup di akhirat dan selamatkanlah kami dari siksa neraka.”


Tiada ulasan: