Catatan Popular

Khamis, 31 Ogos 2017

KITAB FATHUR AR RABBANI WACANA 4 : SEGALA SESUATU MENGENAI TAUBAT

(Percikan Cahaya Ilahi)

SULTHANUL AULIYA SYEIKH ABD QADIR AL JAILANI

Ahad pagi, 10 Syawal tahun 545 Hijriyah di Ribath,

Syeikh Abdul Qadir Al Jalani bertutur :
Dengan Berpandukan  sabda Nabi saw.
“Barang siapa baginya dibukakan pintu kebaikan, maka hendaklah ia boleh mencapai peluang itu, karena hal itu tidak diketahui bila pintu tersebut akan ditutup baginya.”

Wahai manusia, capailah dan peliharalah pintu hidup selagi terbuka. Mungkin dalam waktu dekat ini akan tertutup kembali untukmu. Jagalah laku perbuatanmu yang baik ketika engkau masih mampu melakukannya. Peliharalah pintu taubat, masuklah ke lorong-lorongnya mumpung masih terbuka bagimu. Peliahralah pintu doa, karena pintu itu terbuka untukmu, peliharalah pintu ke temanmu yang baik sesungguhnya pintu itu masih menganga untukmu.

Wahai manusia, bangunlah dirimu dari sesuatu yang menggoncangkanmu, sucikan dirimu dari sesuatu yang mengotorimu, perbaikilah dirimu dari sesuatu yang merusakmu, jenihkan dirimu adari keruh kotormu, tahanlah dirimu dari kesukaan yang kamu ambil, kembalilah kepada Tuhanmu dari selisih orang-orang yang disekitarmu, yang engkau jadikan tempat pelarianmu.

Wahai hamba, di sana tiada apa pun kecuali Dzat sang Pencipta Azza wa Jalla. Maka, bila engkau merasa keberadaanmu bersama Dia berarti engkau hamba-Nya. Jika kereadaanmu bersama makhluk maka dirimu jadi hamba mereka. Bila engkau tahu bahwa pencarian terhadap Al-Haq itu menjadi pencerai setiap perwujudan yang engkau yakini, Sesungguhnya segala sesuatu dari makhluk itu penghalang antara dirimu dan Dia.

Wahai hamba, jangan jadi pemalas, karena sikap malas itu membuat sesal dalm penghamban ini. Permurah lah laku perbuatanmu, karena Allah Al Haq telah bermurah terhadapmu di dunia dan di akhirat.

Wahai hamba jadikan doamu sebagai pemikat, kembalilah kepada kerelaan, sesekali engkau jangan berdoa dengan mulutmu sedang hatimu menerawang berpaling dari-Nya. Di hari kiamat seluruh manusia akan mengakui setiap perbuatan apa yang pernah dilakukan di dunia. Baik yang buguas maupun yang buruk. Di sana sesalmu tidak berguna, juga engatmu tidak berfungsi. Pada hari itu tidak berguna pula mengingat kerja berat sebelum mati, ingat kebun halaman dan persemaian biji; itulah saat perhitungan manusia dimulai secara total. Jauh sebelumnya Nabi Muhammad saw. memperingatkan :
“Dunia adalah lapang tempat bercocok untuk akhirat, maka barangsiapa bercocok tanam yang baik niscaya ia akan menerima hasilnya dengan rasa puas, dan barangsiapa bercocok tanam buruk niscaya akan menuai sesal.”
Bila datang kematian apdamu barulah engkau bangun sadar, tapi waktu itu kebangunanmu tak berguna. Wahai Allah bangunkanlah kita dari tidur yang melalaikan Engkau, jagakan kami dari ketmpulan yang melupakan Engkau, Amiin.

Wahai hamba, persahabatanmu dengan hal yang buruk akan mendatangkan keburukan padamu dan melenyapkan kebaikanmu. Berjalanlah di bawah bayang-bayang Kitab Suci Allah dan sunnah Rasul-Nya saw. niscaya engkau beruntung.

Wahai manusia, malulah kepada Allah dengan arti sebenarnya Engkau jangan lalaikan masamu dengan sia-sia. Sungguh engkau disibukkan oleh urusan pengumpulan makan, berangan kepada yang tidak engkau temukan dan membangun yang tidak engkau diami. Setiap hal ini menjadi penghalang dirimu dari maqam Tuhanmu. Duduk berdiam sambil mengingat Allah dalam hati itu perbuatan orang-orang arif – dan mendalaminya --- sebaliknya merupakan setiap yang ada. Yang demikian jika sudah sempurna maka surga menjadi tempat tinggalnya. Surga pembelian dan surga yang dijanjikan. Sedangkan pembelian di dunia adalah Ridho (menerima) atas ketentuan. Dia dan mendekatkan hati kepada-Nya, munajat dan menyingkap tabir penghalang antar dirimu dan Dia. Jika demikian jadilah persahabatan hati ini dalam kesunyiannya bersma Al-Haq :
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Q.S.ASY-SYURA : 11).
Adapun isi deklarasi itu adalah tentang surga yang dijanjikan oleh Allah kepada orang-orang beriman, juga bisa melihat rupa Dzat Yang Maha Mulia tanpa tabir penutup, tiak ada keraguan segala kebaikan dari Allah dn buruk dari selain Dia. Kebaikan tergantung dari pemberiannya dan keburukan terletak karena pembelakangan-Nya. Setiap perbuatan yang bermotif kehendak mendapat ganti dari makhluk, maka baginya ada padanya. Setiap usaha yang bersandar karena Allah maka itu baginya. Jika engkau bertaubat dan mencari ganti adalah balasan bagimu terletak pada makhluk. Bila engkau berusaha karena Allah semata adalah dekat kepada Dia dan melihat-Nya sebagai balasan untukmu.
Janganlah engkau mencari ganti atas usahamu dalam bentuk hitungan. Mana  ada sesuatu, dunia dan akhirat, dan apa pun selain Allah dengan segala penggantinya. Carilah pemberi nikmat engkau jangan mencari nikmat. Carilah tetangga sebelum mencari rumah. Sesungguhnya Dia ada sebelum segala ini. Dia sumber segala keberadaan ini dan tetap ada setelah semua ini. Hendaknya engkau ingat mati, sabar atas cobaan dan tawakkal kepada Allah dalam segala situasi. Bila ketiga-tiga tingkatan ini telah sempurna bagimu, niscaya Penguasa Jagad ini datang padamu dengan ingatanmu ketika menjelang mati; dari sini bersihlah zuhudmu, sabar terhadap sesuatu yang engkau maksud dari Tuhanmu, tawakkal atas sesuatu yang lepas dari hatimu dan bergantung kepada Tuhanmu. Selamatkan jiwamu dari dunia dan akhirat dan segala apa pun selain Al-Haq, niscaya rakhmat mendatangimu dari pelbagai penjuru. Peliharalah Tuhanmu dari berbagai penjuru jiwamu. Bukankah jika tak seorang makhluk tertinggal untukmu enggkau masih punya jalan. Amat pada penjuru untukmu dan tertutup pintu bagimu, maka jadilah engkau termasuk golongan orang yang difirmankan Allah, atas kebenaran mereka :
“Sesungguhnya hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka.” (Q.S. Al-Hijr : 42).
Bagaimana ada kekuatan bagi para peng-Esa Allah – yang ikhlas – sedang mereka tidak mengenal istilah makhluk dala setiap amal usahanya. Mereka hanya mengenal ucapan dalam kahirat bukan untuk permulaan. Semua pemula adalah bisu, dan semua kahiran berucap. Orang yang ikhlas ata hak miliknya tersirat dalam hati, penguasanya dalam kerahasiaan tidak terlintas pada yang nampak. Jadilah pemula yang tersembunyi meliputi ikhwalmu. Demikian ini usahakan jangan sampai mengenal batas terhenti sampai sempurna dan mampu menguatkan hatimu terpateri dengan Tuhan. Kala engkau telah sempurna dan sampai pada-Nya; kau dengarkan firman Dia :
Di antaramu ada orang yang menghendaki dunia dan diantaramu ada orang yang menghendaki akhirat.” (Q.S. Ali Imran :152).
Adalah keberuntungan mendatangimu sendiri, tangan pemburu habis untukmu – dari semua tangan – selain Al-Haq, dan engkau ambil pintu yang dekat tembus dengan Al-Haq :
“Di sana pertolongan itu hanya dari Allah yang Haq.” (Q.S.Al-Kahf : 44).
Bila ini telah sempurna atasmu datanglah dunia dan akhirat menjadi pelayanmu tanpa paksa. Lintasilah pintu Tuhanmu dan tetaplah di sana. Jika engkau tetap berdiam tak bergeming dari pintu itu maka Al-Haq berkait dengan jiwamu, sehingga engkau melihat lintasan-lintasan nafsu, hawa, lintasan hati dan lintasan iblis. Dikatakan untukmu : Inilah pelintasan yang benar, dan inilaj pelintasan yang batil.
Ketahuilah dari setuap bentuk ini menyimpan tanda yang bisa engkau kenali. Bila engkau sampai ke maqam ini niscaya lintasan Al-Haq datang padamu, mendidikmu, menetapkan, menegakkan, mendudukkan, menggerakkan, memerintah dan mencegahmu.

Wahai manusia, engkau jangan mencari penambah atau pengurang pendahulu atau pengahir, karena setiap kepastian itu telah mengitari setiap individu. Tiada seorang pun darimu kecuali baginya punya manuskrip dan biografi penghitung.
Sabda Nabi saw.
“Telah usia Tuhanmu dari penciptaan, penetapan rizki, penetapan mati dan gerak-gerik kalam (pena) karena itu Dia tetap mengenai atas keberadaan ini.”
Sungguh usia sudah ketentuan Allah atas segala sesuatu yang ditutup dengan perintah dan cegah dan juga kebolehan, maka bagi setiap orang tidak boleh membubuhkan hukum yang telah berlaku. Bahkan difirmankan :
“Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuatnya dan merekalah yang akan ditanyai.” (Q.S. Al-Anbiya’ : 23).

Wahai manusia, lakukan yang tampak dan hitam ini di atas putih sampai engkau termuat dalam amal, tepatnya di tengah-tengah perkara ini. Bila yang tampak ini engkau kerjakan niscaya akan memutar engkau menuju kefahaman isi hati. Pertama kali yaitu tentang kefanaan sirr (rahasia) mu lalu memenuhi hatimu yang ada dalam jiwa dan memenuhi jiwamu yang terletak pada lisan dan memenuhi lisan atas penciptaan. Demikian terus berputar pada mereka demi kebaikan dan kegunaan mereka.

Wahai Kaumku, keberuntungan bagimu bila engkau berhenti bersama Al-Haq, dan mencintainya, Di antara cinta-Nya aalah keberhentian Dia padamu dan pada selain kamu. Dan di antara syaratnya juga jangan sampai dirimu berada di pihak lain selain Dia, berjinak-jinak bersama-Nya dan tidak takut ketika bersama-Nya. Bilamana rasa kecintaan terhadap Allah berdiam di hati hamba tentu ia jinak dengan Dia dan membenci terhadap apa yang menimbulkan kesibukan dirinya. Hentikanlah penuduhanmu yang palsu. Sesuatu ini tidak datang dengan tali dan berkhayal dusta, nifak dan pendurhaka. Hentikan dan tetapkan atas taubatmu. Tiada perbuatanmu dalam penanamanmu menghasilkan perbuatan yang ditetapkan-Nya, cabang-cabang atau buahnya.
Biasakanlah berhenti bersama Al-Haq dalam kesempitan dan madlorot dalam kefakiran dan kaya, dalam kesedihan dan kemewahan, dalam kesakitan dan kesehatan, dalam kebaikan dan keburukan, dalam pemberian dan pencegahan. Aku tidak elihat ng mujarab untukmu kecuali penyerahan jiwa secara total, kepada Al-Haq.
Bila datang ketentuan atasmu melalui sesuatu engkau jangan takut, jangan perbincangkan dan jangan engkau adukan kepada makhluk lain selain Dia. Karena ketentuan itu termasuk cobaan atasmu. Maka sebalikya engkau harus berdiam, tenang, dan menerima secara mantap dihadapan-Nya. Lihatlah terhadap apa yang diperbuat atas dirimu, bersukarialah atas pengubahan dan penggantian yang ditetapkan-Nya, jika keberadaanmu bersama Dia. Demikian tidak dapat tidak merubah Ketakutanmu dengan berjinak dan menetapkan tauhid untuk Dia serta penuh rasa Syukur.

Wahai Allah jadikan untuk kami dalam surga-Mu dan bersama-Mu.
“Dan berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan selamatkanlah kami dari siksa neraka.


Tiada ulasan: