Catatan Popular

Jumaat, 21 Mei 2021

KITAB MUKASYAFATUL QULUB : BAB 49 Larangan Menggunjing dan Adu Domba (MENYINGKAP RAHSIA KALBU)

OLEH HUJJATUL ISLAM IMAM AL GHAZALI

 

MENGGUNJING

Allah memutuskan dalam Kitab-Nya mengenai ghoibah (menggunjing) adalah sifat yang tercela dan pelakunya seperti memakan daging bangkai.

Firman Allah SWT:

"....dan janganlah kamu mencari aib orang lain (menggunjing). Senangkah salah seorang kamu memakan daging saudaranya yang telah mati! Maka kamu pasti merasa jijik memakannya” (QS.49 Al hujurat:12).

Dari Abu Barzah RA bahwa Nabi SAW bersabda;

"Janganlah kamu saling hasud, membenci, menipu, saling menggunjing, saling membelakangi satu sama lain. Jadilah kalian hamba-hamba yang bersaudara".

Dari Jabir dan Sa'id RA bahwa Nabi SAW bersabda;

"Hati-hatilah terhadap gunjingan, sebab menggunjing lebih berat daripada berzina. Sebab ada seorang lelaki berzina dan bertobat, lalu Allah menerima tobatnya. Dan seorang penggunjing tidak akan diampuni kecuali saudaranya yang digunjing mengampuni".

Nabi SAW bersabda:

Ketika beliau SAW diisra'kan melewati kaum yang mencakar wajahnya dengan kukunya sendiri.

Aku bertanya:

"Hai Jibril, mereka siapa".

Jawab jibril:

"Mereka ialah orang yang menggunjing manusia dan harga diri mereka sendiri".

Sulaiman bin Jabir RA datang kepada Nabi SAW, dia bertanya:

"Ajarkan aku kebaikan yang bisa aku manfaatkan".

Nabi SAW menjawab:

"Sekali-kali kamu jangan meremehkan sesuatu yang sedikit dari kebaikan, sekalipun hanya menuangkan air ke dalam timba orang yang mengambil air, sekalipun kamu bertamu saudaramu (saudara Islam) dengan wajah manis, dan kalau dia sudah berlalu, kamu jangan menggunjingnya".

Dikatakan;

Bahwa Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa AS:

"Barangsiapa yang mati bertobat dari pergunjingan, dialah orang yang terakhir masuk surga. Dan barangsiapa yang mati dalam keadaan (membawa dosa) menggunjing, dialah orang pertama masuk neraka".

Kata Annas RA:

Rasulullah SAW berkhutbah dihadapan kami mengenai riba dan akibatnya yang besar.

Beliau SAW bersabda:

"Sesungguhnya satu dirham diperoleh lelaki dari riba bahayanya lebih besar menurut Allah dibanding seorang lelaki yang berzina 36 kali. Dan sungguh, riba diatas riba ialah harga diri seorang lelaki Islam (yang dipergunjingkan)".

 

ADU DOMBA

Adu domba (namimah) adalah sifat dalam derajat yang hina.

Allah SWT berfirman:

"Yang kasar hati, lain dari itu, yang terkenal kejahatannya.” (QS.68 Al Qolam:13).

Kata Abdullah bin Mubarrok:

"Lafadz 'Az Zaniim', ialah anak zina yang tidak mampu menyembunyikan pembicaraan. Ia mengisyarahkan dengan ucapannya, yang selalu berjalan dan berusaha mengadu domba. Menunjukkan bahwa dirinya adalah anak zina. Ini diambil dari dalil firman-Nya (diatas)".

Allah SWT berfirman:

"Celakalah (siksalah) untuk orang-orang pengumpat dan pencela.” (QS.104 Al Humazah:1).

Lafadz 'Humazah' ialah orang yang suka mengadu domba".

Firman-Nya:

"Pembawa kayu bakar.” (QS.Al Lahab:4).

Ada yang mengatakan bahwa wanita selalu mengadu domba yang membawa pembicaraan kesana kemari.

Allah SWT berfirman:

"....kemudian keduanya berkhianat pada suaminya, maka suami keduanya tidak mampu mempertahankan mereka dari siksa Allah sedikitpun.”(QS.66 At Tahrim:10).

Dikatakan;

"Ialah istri Luth AS yang mengabarkan tamu (ganteng) yang datang. Demikian juga istri Nabi Nuh AS yang menceritakan bahwa Nuh gila".

Nabi SAW bersabda:

"Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba".

Hadits lain:

"Tidak masuk surga orang yang qothoth".

Qothoth ialah orang yang suka mengadu domba.

 

Sabda Nabi SAW:

"Orang yang paling dicintai Allah SWT ialah orang yang baik budi pekertinya, merendahkan sayap-sayapnya, menyenangkan dan disenangi. Dan sesungguhnya orang yang paling dibenci Allah diantara kalian ialah orang yang berjalan mengadu domba, yang memecah belah persaudaraan dan orang-orang yang mencari kesalahan orang-orang baik".

Dari Abu Dzar RA bahwa Nabi SAW bersabda;

"Barangsiapa yang menyebarkan kalimah membahayakan atas orang muslim agar dia mencelanya dengan kalimah itu tanpa hak, maka kelak di hari kiamat Allah akan mencelanya".

Dijelaskan bahwa sesungguhnya sepertiga siksa kubur berasal dari adu domba.

Ka'ab Al Akhbar meriwayatkan:

Kemarau panjang pernah menimpa kaum Bani Israil, kemudian Nabi Musa AS mohon hujan, namun Allah SWT menurunkan wahyu kepada Nabi Musa AS:

"Sesungguhnya Aku tidak akan mengabulkan do'amu dan orang-orang yang mengikutimu, dimana diantara mereka masih ada yang suka mengadu domba yang benar-benar dikerjakan".

Nabi Musa AS berkata:

"Ya Tuhanku, siapa dia! Tunjukkan kepadaku dan aku akan mengusirnya dari daerah ini (Bani Israil)".

Kemudian Allah SWT berfirman:

"Hai Musa, aku melarangmu untuk mengadu domba, dan diantara mereka masih ada adu domba (mengadu-adu). Maka bertobatlah kalian semua, maka Aku akan menurunkan hujan".

 

Satu Kisah:

Pernah seorang lelaki mengikuti orang ahli hikmah sejauh 700 pos dalam 7 macam kalimah. Ketika datang dia bertanya:

"Sungguh aku datang kepadamu untuk mencari ilmu-ilmu yang diberikan Allah SWT. Beritahukanlah padaku mengenai langit; apa yang lebih berat daripada langit. Masalah bumi, apa yang lebih luas dari bumi. Masalah batu, apa yang lebih keras dari batu. Masalah api, apa yang lebih panas dari api. Tentang laut, apa yang lebih kaya daripada laut dan tentang anak yatim, apa yang lebih hina daripada anak yatim".

Orang ahli hikmah berkata padanya;

"Kebohongan yang dilakukan orang suci lebih berat daripada semua langit dan lebih luas dari bumi. Hati yang menerima (qona'ah) lebih kaya daripada laut; rakus dan dengki lebih panas dari api,,,, dan hati orang kafir lebih keras dari batu dan orang yang suka mengadu domba bila terbongkar masalahnya, dia lebih hina daripada anak yatim".

Tiada ulasan: