Catatan Popular

Jumaat, 21 Mei 2021

KITAB MUKASYAFATUL QULUB : BAB 50 Perang Melawan Syetan (MENYINGKAP RAHSIA KALBU)

OLEH HUJJATUL ISLAM IMAM AL GHAZALI

 

Nabi SAW bersabda:

"Dalam hati ada dua model pendekatan:

Pendekatan dari malaikat, dimana selalu membenarkan kebajikan dan membenarkan yang haq. Barangsiapa yang menemukan pendekatan itu, sebaiknya ia mengerti bahwa semua itu dari Allah SWT dan hendaklah memuji kepada Allah.

Pendekatan dari musuh (syetan), dia menjanjikan kejahatan. bohong atas kebenaran dan mencegah kebajikan. Barangsiapa yang menemukan hal ini, sebaiknya ia mohon perlindungan kepada Allah dari syetan yang terkutuk".

Kemudian beliau SAW membaca firman Allah SWT:

"Syetan menjanjikan kamu dengan kemiskinan (bila kamu bersedekah), dan memerintah kamu berbuat yang jahat” (QS.2 Al Baqarah:268).

Kata Hasan RA:

"Sesungguhnya Dua duanya merupakan 2 buah tujuan yang saling berebut dalam hati. satu tujuan dari Allah, satu tujuan lainnya dari syetan. Maka semoga Allah memberikan Rahmat kepada hamba yang mau meneliti (merenungkan) tujuannya. Apapun yang dari Allah dikerjakan dan apapun yang dari musuh selalu diperangi".

Jabir bin Ubaidah Al Adawi berkata:

Aku mengeluh kepada Al A'la' bin Ziyad mengenai perasaan was-wasku yang menyesakkan hatiku. Dia berkata:

"Sesungguhnya manusia itu laksana sebuah rumah yang dilewati beberapa pencuri. Bila mereka menemukan sesuatu didalamnya pasti akan dihadapi. Dan bila mereka tidak menemukan sesuatu, pasti mereka meninggalkannya".

Maksudnya:

"Seungguhnya hati yang bebas dari kesenangan nafsu tidak akan dimasuki oleh syetan. Maka dari itu Allah berfirman:

"Sesungguhnya hamba-hambaKU, tiada bagimu kekuasaan atas mereka.” (QS.15 Al Hijr:42).

Maka dari itu setiap orang yang mengikuti hawa nafsu, otomatis menjadi hambanya nafsu, bukan hamba Allah. Dengan demikian Allah menguasakan syetan untuk menguasai mereka.

Firman-Nya:

"Apakah engkau pernah melihat orang yang mengambil hawa nafsunya sebagai Tuhan” (QS.45 Al Jaatsiat:23).

Inipun isyarah:

Bahwa orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhan yang disembah (yang dituruti), maka dia hambanya nafsu, bukan hambanya Tuhan Esa. Maka dari itu Amer bin Ash berkata kepada Nabi SAW:

"Ya Rasul, syetan telah menghalangiku antara aku, shalat, dan bacaanku".

Beliau SAW bersabda:

"Dia adalah syetan. Bila kamu merasakan, mintalah perlindungan kepada Allah dan meludahlah ke kirimu 3 Kali".

Kata Amer bin Ash:

"Aku pun melakukan, dan Allah menghilangkan dariku".

Dalam hadits:

"Sesungguhnya dalam wudhu' ada syetan yang bernama Al Walhan (menimbulkan was-was), maka berlindunglah kepada Allah".

Tidak akan mampu menghapus rasa was-was dalam hati yang diakibatkan syetan, kecuali dengan cara mengingat hal-hal yang di was-waskan. Dengan begitu lintasan itu akan hilang dari hati. namun sesuatu selain Allah dan selain yang berhubungan denganNya, mungkin tempat bersarangnya syetan.

Dan dzikir kepada Allah adalah yang menyelamatkan, sebab disana tak ada syetan yang berputar. Sesuatu tidak akan bisa diobati kecuali dengan melawannya. Dan lawan dari was-was syaithani adalah dengan dzikir kepada Allah, mohon perlindungan dari upaya kekuatan syetan.

Inilah maksud dzikir;

"A-'uudzubilllahi minasyaithoonir rajiim"

Dan dzikir:

"Laa haula walaa quwwata illaa billaahil 'aliyyil Adhiimi".

Pertaktikan ini tidak akan mampu kecuali oleh orang-orang bertaqwa yang dzikirnya paling menonjol. Dan syetan hanya mampu mencuri hati mereka ketika masa-masa senggang.

Allah SWT berfirman;

"Sesungguhnya orang-orang bertaqwa bila mereka ditimpa was-was dari syetan, mereka akan ingat kepada Allah, maka seketika itu mereka melihat kesalahan-kesalahannya.” (QS.Al A'raf:201).

Firman-Nya:

"Dan kejahatan (bisikan) syetan yang selalu tersembunyi.” (QS.An Naas:4).

Imam Mujahid berkata:

"Bisikan itu membentang dalam hati. Bila mereka ingat (dzikir) kepada Allah, bisikan bersembunyi. Dan bila lengah, ia pun kembali terbentang dalam hati. Jadi antara dzikir kepada Allah dan was-was syetan selalu tolak menolak laksana tolak menolaknya antara gelap dan malam atau antara siang dan malam".

Allah SWT berfirman:

"Syetan telah menguasai mereka, lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah.” (QS.Al Mujadalah:19).

Dari Annas RA bahwa Nabi SAW bersabda:

"Sesungguhnya syetan menyusupkan belalainya ke dalam hati anak cucu Adam, ketika dia dzikir kepada Allah, syetan akan mundur, dan ketika lupa kepada Allah SWT, syetan akan menggigit dengan mulut hatinya".

Ibnu Wadhah menerangkan dalam suatu hadits:

Ketika seorang lelaki sudah berumur 40 tahun dan belum bertobat, syetan akan mengusap wajahnya sambil berkata:

"Demi moyangku, ini adalah wajah orang yang tidak beruntung".

Syahwat ---sebagaimana dikatakan--- selalu bercampur dengan darah dan daging anak cucu Adam AS. Demikian pula syetan ketika berkuasa menguasai dalam daging dan darah serta mengelilingi hati dari semua sudut.

Nabi SAW pernah bersabda;

"Sesungguhnya syetan berjalan pada anak cucu Adam mengikuti peredaran darah. maka persempitlah jalannya dengan lapar".

Sebab lapar dapat mematahkan keinginan nafsu, dan tempat berjalannya syetan adalah keinginan nafsu. Pengepungan syetan dihati manusia sebagaimana dijelaskan dalam surah Al A'raf;16.

Demikian pula ada sabda Nabi SAW:

"Syetan duduk menghadang jalan anak cucu Adam dari semua jalan. Dia duduk pada jalan Islam dan berkata:

"Adakah kamu harus masuk Islam! meninggalkan agamamu dan agama nenek moyangmu".

Tapi Adam AS tetap menantang dan masuk Islam.

Tiada ulasan: