Catatan Popular

Selasa, 16 September 2014

TOKOH SUFI KLASIK ( 2 ) : KISAH KEKERAMATAN HABIB AL AJAMI



Dikisahkan bahwa Habib memiliki sehelai mantel bulu yang selalu dipakainya baik di musim dingin maupun di musim panas, suatu saat ketika Habib hendak bersuci mantel itu dilepaskannya dengan s enaknya dan di lemparka ke hamparan tanah.Tidak beberapa lama kemudian Hasan Basri lewat di tempat itu dan melihat mantel milik Habib, dia pun bergumam, “Dasar Habib si orang barbar, tidak pedu;i harga mantel ini kalau di biarkan saja bisa hilang nanti.”Hasan kemugian berdiri di tempat itu untuk menjaga mantel tersebut, tidak lama berselang Habib pun muncul kembali.

“Wahai imam kaum muslimin, mengapa engkau berdiri di sini?” tegur Habib setelah memberi salam. “Mantel seperti ini tidak boleh di tinggalkan di tempat sembarangan, sebab nanti bisa hilang di ambil orang,katakan kepada siapa engkau menitipkan mantel ini tadi?” tanya Hasan.

“Kutitipkan pada Allah SWT, yang selanjutnya dia menitipkannya pada mu, jawab Habib.

Dikisahkan pula , pada suatu hari Hasan berkunjung ke rumah Habib, kepadanya Habib menyuguhkan dua potong roti gandum dan sdkit garam, ketika sang tamu sudah bersiap hendak menyantap hidangan itu, seorang pengemis datang dan Habib menyerahkan roti itu pada pengemis tersebut, Hasan terheran-heran, lalu berkata “Habib engkau memang manusia budiman akan tetapi alangkah baiknya jika engkau memiliki sedikit pengetahuan. Engkau mengambil roti yang telah disuguhkan ke ujung hidung tamu, lalu memberikan semuanya kepada seorang pengemis, seharusnya engkau memberikan sebagian ke pengemis dan sebagian kepada tamu mu.”

Mendengar teguran itu Habib tidak memberikan jawaban, tak lama kemudian seorang budak datang membawa sebuah baki, diatas bakitersebut terdapat daging domba pangang, makana yang manis – manis dan uang lima ratus dirham, si budak menyerahkan baki tesebut kepada Habib kemudian Habib membagi – bagikan uang kepada orang – orang miskin sedanmgkan daging domba dan makana lainnya di suguhkan kepada Hasan, ketika Hasan sedang menikmati daging itu Habib berkata kepadanya, “guru engkau memang seorang manusia yang budiman tetapi alangkah baiknya jika engkau memiliki sedikit keyakinan, pengetahuan harus disertai denghan keyakinan.”

Karomah Habib yang lain sebagai berikut, suatu hari seorang wanita tua datang ke rumah habib lalu merebahkan kepalanya dengan sangta memelas, “Aku mempunyai seorang putra yang telah lama pergi meninggalkan ku, aku rtak sanggup lebih lama lagi berpisah dengannya, berdoalah ke pada Allah semoga berkat doamu Allah SWT mengembalikan putra ku kepadaku.” pinta wanita tua itu sambil menangis.

“Apakah engkau memiliki uang?” tanya Habib. “Aku hanya memiliki dua dirham.” Jawabnya. “Berikannlah uangmu kepada orang – orang miskin, nasihat Habib. Setelah wanita tua itu melakukan apa yang di perintahkan, Habib kemudian membaca doa, seusai berdoa dia berkata, “Pulanglah, puteramu sekarang telah pulang dan sedang manantimu.”

Benar apa yang dikatakan habib, ketika wanita tua itu pulang dia melihat sorang pria berdiri di pintu rumahnya, dan ternyata pria itu adalah putranya. wanita tua itu benar – benar gembira dan membawa putranya bertemu Habib, “apa sebenarnya yang telah engkau alami,” tanya Habib pada putra wanita tua itu.

“Aku sedang berada di Kirmani untuk membeli daging, gurukulah yang menyuruhku, ketika aku hendak pulang ke rumah guruku, tiba -tiba bertiuplah angin kencang sekali sehingga tubuhku terbawa terbang. Dalam keadaan panik, terdengar suara tanpa wujud yang mengatakan, “wahai angin demi doa Habib dan dua dirham yang telah di sedekahkan kepada orang miskin, pulangkanlah dia kerumah nya sendiri. Itulah yang tadi aku alami”. Jawab si pemuda.

Tiada ulasan: