Menurut
Kalam Hikmah ke 36 Al-Arifbillah Syeikh Ahmad Ibnu Athaillah As kandary:
“Sinar matahati itu dapat
memperlihatkan kepadamu dekatnya Allah kepadamu. Dan matahati itu sendiri dapat
memperlihatkan kepadamu ketiadaanmu karena wujud (adanya) Allah, dan hakikat matahati
itulah yang menunjukkan kepadamu, hanya adanya Allah, bukan ‘adam (ketiadaanmu)
dan bukan pula wujudmu.”
Syu’aa’ul bashiirah yaitu
cahaya akal.
Ainul bashirah yaitu cahaya
ilmu.
Dan haqqul bashirah yaitu
cahaya ilahi.
Maka
orang-orang yang menggunakan akal mereka, masih merasa adanya dirinya dan
dekatnya kepada Tuhan (yakni Allah selalu meliputi mereka dan mengurung mereka).
Sedang orang-orang yang menggunakan nurul ilmu merasa dirinya tidak ada jika
dibandingkan dengan adanya Allah.
Sedang ahli hakikat hanya melihat kepada Allah dan
tidak melihat apapun di sampingnya. Bukannya mereka tidak melihat adanya alam
sekitamya, tetapi karena alam sekitamya itu tidak berdiri sendiri, tetapi
selalu berhajat kepada Allah, maka adanya alam ini tidak menarik perhatian
mereka, karena itu mereka menganggap bagaikan tidak ada.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan