Catatan Popular

Ahad, 7 Jun 2020

HADITS KE-10 : ANJURAN MENCARI SURGA DAN MENJAUHI NERAKA


Kitab al-Mawaidh al-‘Ushfuriyyah 

Karya Syekh Muhammad bin Abu Bakr al-Ushfury
(Kitab Pengajian Pondok Pasentren terkenal)

Dari Kalib bin Hazim RA berkata: aku mendengar Rasululloh SAW bersabda 

“Wahai kaumku, carilah surga dengan kesungguhanmu, dan jauhilah neraka dengan kesungguhanmu, karena orang yang mencari surga itu tidak tidur, dan orang yang menjauhi neraka tidak tidur, sesungguhnya surga itu penuh dengan siasat, dan neraka itu penuh dengan kelezatan dan syahwat, maka janganlah kalian berpaling dari akhirat”.

Pada hadis yang lain, dari Abu Said Al Khudri RA, dari Nabi SAW bahwasanya beliau SAW bersabda:

Bila penduduk surga telah masuk surga, ada suara memanggil: telah tiba waktu bagi kalian untuk hidup dan tidak mati selamanya, telah tiba waktu bagi kalian untuk sehat dan tidak sakit selamanya, telah tiba waktu bagi kalian untuk menjadi muda dan tidak menjadi tua selamanya, telah tiba waktu bagi kalian untuk hidup nikmat dan tidak hudup sulit selamanya, dan hal tersebut sebagaimana firman Allah SWT “Dan diserukan kepada mereka: “ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan” (Al-A’rof : 43)

Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda

“Allah berfirman, “Aku siapkan bagi hamba-hamba-Ku yang sholih di surga sesuatu yang tidak pernah dilihat, sesuatu yang tidak pernah didengar dan tidak terlintas di hati manusia, bacalah semau kalian firman-Nya “Dan naungan yang terbentang luas. Dan air yang tercurah. Dan buah-buahan yang banyak. Yang tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya. Dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.  Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung” (Al-Waqiah : 30-35).


HIKAYAT 1

Diriwayatkan dari al-Mughiroh bin Syu’bah bahwasannya Nabi SAW bersabda “Musa AS bermunajat kepada Tuhannya, dia berkata “Wahai Tuhan, kabarilah aku tentang orang yang terakhir masuk surga? Apa yang dia dapat baginya dari surga?”, Allah Ta’ala berfirman “Wahai Musa, tidaklah tersisa seorang muslim di neraka kecuali satu orang, Aku keluarkan dia dengan rahmat-Ku, lalu dia berhenti di pintu surga dan Aku berfirman kepadanya “Masuklah surga!”, dia menjawab “Bagaimana aku akan masuk surga sedangkan orang-orang telah mengambil tempat dan kedudukan mereka, hingga tidak tersisa sesuatu dan tempat bagiku”, Aku berfirman “Wahai Hamba-Ku, apakah kau rela di surga dengan tempat seukuran dua kerajaan di dunia?”, dia menjawab “Aku Rela”, Allah berfirman kepadanya “Masuklah surga dan kamu mendapat lipatan ganda dari itu”, lalu Allah memberinya seukuran empat kerajaan dari kerajaan bunia. Berkatalah Al Mushonif semoga Allah merahmatinya: seukuran Khurasan, Iraq, Yaman dan Syam, beliau berkata “Sifat surga lebih banyak dari apa yang dihitung tetapi harus menyebut neraka pula.

******** 
HIKAYAT 2

Anas bin Mailk RA berkata, ketika turun ayat ini “Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya” (Al Hijr : 43) Rasululloh SAW menangis dengan tangisan yang menjadi-jadi, para sahabat beliau menangis sebab tangisan beliau dan mereka tidak tahu apa yang telah dibawa turun oleh Jibril AS, tidak ada satupun yang bisa menanyai beliau, dan Nabi SAW bila melihat Fatimah RA beliau gembira maka Abdurrohman bin Auf menuju pintu Fatimah, dalam riwayat Umar bin Khottob dia berkata “Assalamualaikum wahai putri Rasululloh”, dia (Fatimah) menjawab “Waalaikum salam”, dia (Fatimah) bertanya “Siapa anda?”, dia menjawab “Saya Abdurrohman bin Auf”, dia (Fatimah) bertanya “Wahai Ibn Auf, apa yang membuatmu datang kemari?”, dia menjawab “Aku meninggalkan Nabi SAW dalam keadaan menangis sedih, dan aku tidak tahu apa yang dibawa turun oleh Jibril AS”, dia (Fatimah) berkata “Tinggalkan aku hingga aku memakai pakaian lalu aku pergi kepada Nabi SAW barangkali beliau akan memberitahuku apa yang telah dibawa turun oleh Jibril AS”,

maka dia (Fatimah) memakai jubah buatan yang telah dijahit pada dua belas tempat dengan pelepah pohon kurma, ketika Fatimah keluar, Umar RA melihatnya dan meletakkan tangannya diatas kepalanya sambil berbicara “Betapa sedihnya sebab kesedihan putri Muhammad SAW, karena sesungguhnya putri-putri kaisar dan kerajaan-kerajaan memakai pakaian sutra dan tenun sedangkan putri Rasululloh SAW berbalut pakaian sufi berjahit pada dua belas tempat dengan pelepah pohon kurma”, ketika Fatimah RA masuk dia berkata “Wahai Rasululloh, tidakkah engkau melihat bahwa Umar takjub dengan pakaianku, maka demi yang mengutusmu dengan kemuliaan, tidaklah aku dan tidaklah pula Ali memiliki sebuah kasur sejak lima tahun kecuali kulit kambing yang kami buat makanan ternak di siang hari untuk unta kami, maka bila malam kami gunakannya untuk kasur, dan sesungguhnya bantal kami adalah tulang belulang yang diselimuti pelepah kurma”, Nabi SAW bersabda “Wahai Umar, tinggalkan putriku, barangkai dia akan berubah menjadi kuda pacuan”, Fatimah RA berkata “Maka tebusan untukku, apa yang membuatmu menangis?”, Nabi SAW bersabda “Maka bagaimana aku tidak menangis sedangkan Jibril AS turun membawa ayat ini “Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya” (Al Hijr : 43), dia (Fatimah) berkata “Wahai Rasululloh, beritahukan kepadaku tentang satu bagian darinya”, 

Nabi SAW bersabda “Wahai Fatimah, sesungguhnya bagian yang paling ringan darinya adalah 70.000 gunung dari api, pada setiap gunung ada 70.000 lembah dari api, pada setiap lembah ada 70.000.000 daerah dari api, pada setiap daerah ada 1.000.000 kota, pada setiap kota ada 70.000.000  istana dari api, pada setiap istana ada 1.000.000 rumah dari api, pada setiap rumah ada 70.000.000 kotak dari api, pada setiap kota ada 70.000.000 macam siksaan, tidak ada siksaan yang menyerupai pemiliknya”, lantas Fatimah terjatuh  kedepan sambil berkata “Celakalah bagi orang yang masuk neraka”, 

kemudian Umar mendengar dan berkata “Andai aku adalah kambing milik keluargaku, mereka menyembelihku dan memakan dagingku, mereka pisahkan bagianku dan mencerai beraikan tulangku, dan aku tidak mendengar sebutan jahanam”, lalu sampailah pada Abu Bakar ash Shiddiq beliau berkata “Andai aku seekor burung di mafluz, aku makan buah-buahan dan minum dari sungai, lalu bertengger di ranting pohon, dan tidak dihisab serta tidak diadzab, dan aku tidak mendengar sebutan jahanam”, kemudian Ali RA keluar dan berkata “Andai ibuku tidak melahirkanku, andai aku mati di saat kecil, andai aku rumput yang hewan hewan memakanku, andai aku hewan buas aku cabik-cabik dagingku dan aku tidak mendengar sebutan jahanam”, kemudian Salman RA keluar menuju baqi’ al ghorqod, lalu dia letakkan tangannya diatas kepala sambil memanggil dengan suara keras “Menjauhlah dari pergi dari-Nya serta sedikit menambah-Nya dalam perjalanan kiamat”, kemudian Bilal RA menemuinya lalu Bilal berkata “Aku tidak pernah melihatmu menangis sedih wahai hamba Allah”, dia berkata “Celakalah aku dan engkau wahai Bilal, bila tempat kembali kita setelah memakai katun dan jerami kita akan memakai potongan-potongan api”, dia berkata “Celakalah aku dan engkau wahai Bilal, bila tempat kembali kita setelah memeluk pasangan kita menemani syaitan di belenggu neraka, celakalah aku dan engkau bila kita minum dari hamimnya dan makan dari zaqumnya”.


******

HIKAYAT 3

(Diceritakan) Dari Manshur bin Ammar berkata, Aku tinggal di gang kufah pada suatu waktu, lalu pada malam yang gelap aku ada keperluan, maka aku melewati suatu rumah dari rumah-rumah di kufah, aku mendengar di tengah malam seseorang berkata “Wahai Tuhanku, dengan kemuliaan-Mu dan keagungan-Mu, aku tidak bermaksud menentangmu dengan kemaksiatanku, dan ketika bermaksiat tidaklah aku tidak mengenal-Mu, tetapi kesalahanku membawaku pada kemaksiatan, penutup dosa yang Kau berikan mengajakku pada perbuatan dosa, dan kebinasaanku juga menolongku untuk berbuat dosa hingga aku jatuh kedalam kemaksiatan karena kebodohanku, sekarang aku berharap keutamaan-Mu menerima penyesalanku, bila Engkau tidak menerima penyesalanku maka aku berada dalam kesedihan yang panjang dalam siksaan jika Engkau tidak merahmatiku, ketika dia diam maka aku membaca sebuah ayat dari kitab Allah Ta’ala

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS at-Tahrim : 6), lalu aku mendengar jeritan keras dengan gerakan kemudian gerakan tersebut berhenti dan aku tidak mendengar suara setelahnya, lalu aku menunaikan keperluanku kemudian aku kembali ke tempatku, ketika pagi aku kembali ke tempat malam yang aku lewati, tiba tiba aku mendengar tangisan dan aku melihat orang-orang bertakziyah, disana ada orang tua sedang menangis ternyata dia adalah ibu si mayit, dia berkata “Semoga Allah tidak membalas pembunuh anakku dengan kebaikan, dia telah membacakan pada anakku sebuah ayat yang menyebutkan siksaan sedangkan dia dalam keadaan berdiri sholat, ketika dia mendengarnya dia jatuh tersungkur dalam keadaan meninggal”, Manshur bin Ammar berkata “Aku melihatnya malam itu dalam mimpi lalu aku bertanya padanya “Apa yang Allah lakukan padamu?”, dia menjawab “Allah memperlakukanku seperti Dia memperlakukan syuhada badar”, aku berkata “Bagaimana?”, dia menjawab “Karena mereka (syuhada badar) terbunuh oleh pedang orang-orang kafir sedangkan aku terbunuh dengan pedang Al Ghaffar (Allah Yang Maha Pengampun)”.

Tiada ulasan: