Catatan Popular

Ahad, 7 Jun 2020

SYAWANAH Sufi wanita yang terkenal dengan sifatnya yang mudah menangis bila disebut Asma Allah


Ia adalah sufi wanita yang terkenal dengan sifatnya yang mudah menangis bila disebut Asma Allah. Bahkan ia pula yang memerintahkan anggota jamaah pengajiannya untuk menangisi dosa-dosa.

Karena seringnya ia menangis,sahabat sesama sufinya, Muadz bin Fadhl, mengira ia akan buta.

Namun Sya'wanah membantahnya dan tidak akan buta hanya karena menangisi dosa.Ia mengatakan,“Demi Allah, lebih baik bagiku menjadi buta di dunia ini karena air mataku dari pada buta di akhirat karena api neraka." kata Sya’wanah.

Ia adalah sufi wanita yang lahir di Ubullah, tepi Sungai Tigris (kini Irak). Sepanjang hari ia menangis dan pernah mengatakan bahwa tidak layak bagi mata yang tercegah dari melihat kekasihnya (Allah) serta sangat ingin melihat-Nya untuk tidak menangis.
Menurut cerita Malik bin Zayqham. Ada seorang laki-laki dari Ubullah yang banyak tahu tentang Sya’wanah datang kepada Abu Katsir. Katanya, sufi wanita ini sepanjang hari menangis tanpa henti. Ketika Malik bertanya bagaimana Sya’wanah mulai menangis ?.Apa jawabnya,“Jika dia mendengar nama Allah disebut-sebut, maka air mata akan mengalir dari pelupuk matanya seperti hujan.”
Malik pun kurang puas soal air mata ini. “Apakah air matanya keluar terutama dari sudut matanya yang dekat hidung, ataukah dari sudut matanya yang dekat pelipis?”
“Air matanya begitu berlimpah hingga aku tidak bisa mengatakan dari mana ia keluar. Aku hanya bisa mengatakan bahwa manakala nama Allah disebut, maka matanya menjadi laksana bintang yang bersinar-sinar,” ujar lelaki tetangga Sya’wanah itu.

Baik Malik maupun Abu Katsir ikut terharu atas cerita lelaki dari Ubullah itu.
“Tangisnya itu dikarenakan kenyataan bahwa seluruh hatinya terbakar. Orang-orang mengatakan bahwa banyaknya air mata orang yang menangis tergantung pada besarnya api yang membakar hatinya,” ujar Katsir.
Kehidupan yang dijalaninya sebagaimana sufi-sufi yang lainnya yaitu zuhud terhadap kesenangan dunia.
Hidupnya sederhana bahkan tempat tinggalnya adalah rumah yang telah reyot. Kesaksian ini disampaikan oleh Manbudh yang masih keponakannya. Kunjungan Manbud ini bersama temannya yang bernama Humam.

“Aku pergi dengan seorang teman ke Ubullah. Kami minta izin kepada Sya’wanah untuk bertamu kepadanya.”
Setelah menerima kami di gubuknya yang reyot, di dalamnya kelihatan kepapaan dimana-mana.

Temanku berkata kepada Sya’wanah, “Wahai,kalau saja engkau mau berbelas kasihan kepada dirimu sendiri dan mengurangi tangisan mu,niscaya lama kelamaan keadaanmu akan lebih baik dan engkau akan mem peroleh apa yang engkau harapkan,” ujar Manbudh.
Mendengar itu Sya’wanah menangis. Ia berkata,“Aku bersumpah demi Allah, aku ingin menangis sampai air mataku tak tersisa lagi. Setelah itu akan kucucurkan air mata darah sedemikian rupa hingga tak setetespun lagi darah yang tinggal di dalam badanku.”
Sya'wanah terkenal sebagai sufi terkemuka disebabkan oleh kebiasaannya yang suka menangis tiada henti apabila mendengar Asma Allah disebut.
Ruh bin Sa’mah bersaksi bahwa ia tidak pernah melihat seorang pun menangis sebanyak Sya’wanah.
Sebagai sufi ia sering memberikan pengajian kepada kaum wanita.Di dalam forum pengajian inipun Sya’wanah menganjurkan jamaahnya yang hadir bisa menangis.Jika ada yang tidak bisa menangis hendaklah ia mengasihani orang-orang yang menangis.Alasannya karena seseorang menangis di forum pengajian itu,karena sadar betapa jauh hawa nafsunya telah menyimpang dan melakukan banyak dosa kepada Allah.Juga karena paham betapa hawa nafsunya itu telah menjadikannya seorang pelanggar aturan Allah.

Sedang berdasarkan pengalaman Hasan bin Yahya, bahwa Sya’wanah bila menangis akan merangsang orang-orang lain untuk menangis juga.

Meski memiliki kekerasan hati untuk menjauhi kehidupan duniawi,namun Sya’wanah tidak melupakan fitrahnya sebagai wanita.Suatu saat pula Allah menganugerahi seorang lelaki menjadi suaminya.Dari suaminya ini pula ia memperoleh anak lelaki.Setelah pernikahan dan punya anak,maka lengkap sudah hidup Sya’wanah,penuh keseimbanghan lahir batin.
Apalagi ia bersama suaminya sempat melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci Makkah.Ia ibarat wali wanita yang haus akan cinta Allah,bergelimang kesedihan dan air mata. Ada salah satu kalimat yang cukup menyayat bagi orang-orang yang jadi penghayat tasawuf yaitu,“Tuhanku, Engkau tahu bahwa orang yang haus akan cinta-Mu tak akan pernah terpuaskan.”
Bahkan salah satu muridnya yang setia menyatakan bahwa sejak dia bertemu dengan gurunya itu,maka berkat berkah wali perempuan yang kharismatik itu dia tak pernah lagi cenderung mencari kenikmatan dunia,dan tak pernah lagi dia meremehkan sesama muslim.
Sha'wanah tidak lupa memberikan nasehat kepada orang lain tentang nilai-nilai ketaatan dan kebaikan kepada Allah.

Tiga perkataan sha'wanah yang layak untuk diingat yaitu:

q  Seseorang yang mengabdi kepada Allah,tidak dapat menjadi kenyang. Bagaimana dapat terjadi sebab dia selalu ingat Allah.
q  Mata yang tidak mampu melihat keinginan seseorang,adalah lebih baik untuk menitikkan air mata.
q  Seseorang tidak dapat menangis sendiri,harus memiliki belas kasihan pada ratapan tangis orang-orang yang bertaubat atas kemalangan dan dosa-dosa mereka.
  Permohonan Sha'wanah kepada Allah Yang Maha Kuasa.
Sha'wanah adalah seorang pemohon abadi kepada Allah.Hal ini dibuktikan dengan doa-doa yang dipanjatkannya ketika beribadah.
"Ya Tuhanku,aku punya hati yang dipenuhi dengan kerinduan untuk bertemu dengan-Mu dan mengharapkan belas kasihanmu juga.Engkau Maha Pemurah bagi seseorang yang tidak mengharapkan,yang mengabaikan atau bagi mereka yang merindukan tetapi tidak kesampaian.
"Ya Tuhanku,bila waktu kematian telah mendekatiku dan tidak ada perbuat an yang mampu membuatku dekat dengan-Mu,aku mohon atas kemuliaan Mu, ampuni dosa-dosaku sebagaimana aku mengetahui bahwa tidak ada yang lebih baik pengampunannya selain pengampunanMu.Bila Engkau menjatuhkan hukuman,seseorang tidak akan mendapatkan sesuatu selain keadilan.
"Ya Tuhanku,Eangkau berikan berkah padaku dalam hidup ini,jadi aku mohon jangan ambil rahmat-Mu dariku setelah aku mati dan menjaganya tetap dalam kebaikan.
"Ya Tuhanku,di seluruh rentang kehidupanku, terbentang segala nikmat yang telah Engkau berikan,kemudian mengapa aku akan berhenti berharap yang sama di akhirat nanti.

"Oh,penciptaku,meskipun kelebihan dosa-dosaku telah membuatku takut tetapi cintaku pada-Mu mampu menghiburku."
"Aku mohon,Ya Tuhanku,putuskan permasalahanku dengan jalan yang layak penuh belas kasih-Mu Yang Mulia.
"Aku berharap,Ya Tuhanku,bahwa bila Engkau telah menghendaki aku terhinakan, aku tidak akan mendapatkan bimibingan.Bila Engkau menghendaki aku malu, mengapa Engkau menghindarkan aku dari kesalahan.Jadi,Ya Tuhanku, alasan yang membawa bombingan padaku dan dengan kemuliaan-Mu, beritahukan hal itu terus-menerus.
"Ya Tuhanku,aku bahkan tidak berpikir bahwa Engkau akan menyetujui ke inginanku,aku menghabiskan seluruh hidupku untuk mengabdi pada-Mu.

Ya Tuhanku,aku tidak berkeinginan untuk berbuat dosa,lalu mengapa aku takut pada hukuman-Mu.Bila aku tidak mengenal keagungan-Mu,lalu mengapa aku berharap akan pahalamu?
BD14565_ Nasehat Sha'wanah Pada Adiknya.
Muhammad bin Ma'az bercerita bahwa seorang seorang wanita yang mulia dan shaleh bercerita tentang mimpinya.
Dia dikisahkan berkata,"Aku bermimpi bahwa aku telah di berikan kesempatan untuk masuk surga.Aku melihat penduduk surga berdiri dipntu.Aku bertanya mengapa mereka berdiri di depan pintu.Sebagian dari mereka menjawab bahwa mereka menunggu seorang wanita dimana surga berhias untuknya.Aku bertanya siapakah dia.Aku di beritahu bahwa dia adalah seorang gadis budak kulit hitam, Sha'wanah.Aku mengatakan pada mereka bahwa dia adalah kakakku.Sementara itu dia datang menunggangi unta terbang.Aku memanggilnya, "Kakakku! Aku sangat mencintaimu."

"Berdoalah pada Allah agar kamu menjadi pasanganku di surga."Dia tersenyum dan mengatakan bahwa waktu saya belum tiba.Dia menyarankan aku untuk mengingat dua hal.Pertama,bahwa kita harus menjalani kehidupan dengan perasaan khawatir tentang akhirat.Yang kedua, kita harus tetap menjaga kecintaan kepada Allah di atas semua keinginan duniawi.Dengan ini,Insya Alllah kamu tidak akan pernah menderita kerugian.


Tiada ulasan: