Catatan Popular

Ahad, 7 Jun 2020

HADITS KE-7 : TENTANG HAL YANG DINUKIL DARI ZABUR NABI DAUD AS


Kitab al-Mawaidh al-‘Ushfuriyyah 

Karya Syekh Muhammad bin Abu Bakr al-Ushfury
(Kitab Pengajian Pondok Pasentren terkenal)

Dari Abdushamad bin Mughaffal berkata: aku mendengar Wahab bin Munabbih RA berkata: aku membaca tiga puluh baris di akhir kitab Zabur Nabi Daud AS bahwa Allah SWT berfirman: “Wahai Daud, apakah engkau tahu mukmin mana yang lebih Aku suka Kupanjangkan hidupnya?”, beliau AS menjawab: “Tidak”,

Allah SWT berfirman: “Yaitu orang yang jika mengucap Laa Ilaaha Illalloh maka kulitnya merinding dan persendiannya bergetar karena sesungguhnya Aku tidak menyukai kematian baginya sebagaimana orang tua tidak menyukai (kematian) anaknya, tetapi dia harus mati, sesungguhnya Aku ingin membahagiakannya di tempat selain tempat ini, sebab nikmatnya (dunia) adalah bencana dan kemakmurannya (dunia) adalah kesulitan, di dalamnya (dunia) ada musuh yang tidak main-main merusakmu, dia berjalan pada kalian seperti aliran darah, oleh karena itu Aku menyegrakan kekasih-kekasihku ke surga, andai bukan karena hal tersebut pastilah Adam dan anaknya tidak mati hingga sangkakala ditiup”.

Kata artinya tidak main-main dalam merusak urusan mereka artinya rusak.

Pada sanad ini ada riwayat Anas bin Malik RA berkata, Rasululloh SAW bersabda “Siapa mengucap Laa Ilaaha Illallah dan memanjangkannya maka dihapus baginya empat ribu dosa dari dosa-dosa besar”, dikatakan oleh Sayyidina Ali RA.

HIKAYAT 1
Disebutkan dalam majelis tafsir al Quran Syekh Imam az Zahid Ya’qub al Kisa’i semoga Allah merahmati beliau, sesungguhnya Hazim bin Walid RA sakit, dia mendatangi dokter dan dokter tersebut mulai memeriksa denyut nadinya, dokter berkata “Tidak ada penyakit, tetapi kalian tanyalah kepada dia tentang keadaannya, karena seseorang terkadang lebih tahu keadaanya sendiri”, maka mereka bertanya kepadanya, dia menjawab “Sakit bukan pada diriku, sakitku adalah takut Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Penganugerah, takut disodorkan dan diperhitungkan, takut hilangnya iman hingga aku harus diadzab, beruntunglah orang yang keluar dari dunia dengan iman dan tempat kembalinya ke surga”.

******
HIKAYAT 2
(Dikisahkan dari Abu Bakar bin Abdulloh al Muzni semoga Allah merahmati beliau) berkata, sesungguhnya dahulu ada seorang raja dari beberapa raja yang menentang Allah Ta’ala, kemudian orang-orang islam memeranginya, mereka menjadikannya tawanan, mereka berkata “Dengan apa kita akan membunuhnya sebab menentang Allah Ta’ala?”, maka pendapat mereka berkumpul menjadi membuatnya pada bejana besar, mereka ikat kepalanya dan mereka nyalakan api dibawahnya, ketika dia mendapati api yang panas dia memanggil Tuhannya selain Allah yang telah ia sembah “Wahai Lata selamatkan aku, wahai Habil selamatkan aku, wahai Uzza selamatkan aku dari apa yang aku alami, wahai Habil aku usap kepalamu dan aku berkhidmat kepadamu sekian tahun”, maka tiap kali dia bersandar kepada mereka (Lata, Habil, Uzza) bertambahlah panas api, ketika dia tahu bahwa mereka (Lata, Habil, Uzza) tidak menghiraukannya, dia putus asa dari mereka (Lata, Habil, Uzza), kembalilah dia kepada Allah, dia memanggil dari dalam bejana “Laa Ilaaha Illalloh Muhammadurrosulloh”, maka Allah mengutus penolong dari langit kepada api tersebut, dia padamkan api tersebut, dan Allah mengutus angin kemudian angina tersebut membawa bejana tersebut ke langit mengitari langit dan bumi sambal mengucap Laa Ilaaha Illalloh Muhammadurrosululloh hingga hilang dari pandangan, kemudian angin tersebut menjatuhkannya pada suatu kaum yang tidak mengenal Allah, mereka mengambilnya, membukanya dan mengeluarkannya dari bejana tersebut, mereka bertanya padanya “Siapa kamu? Dan bagaimana ceritamu?”, dia menjawab “Aku adalah Raja di suatu tempat” kemudian dia menceritakan kisahnya dan kondisinya, kemudian mereka semua masuk islam.

Tiada ulasan: