Catatan Popular

Ahad, 12 Julai 2020

KITAB RISALAH AL QUSYAIRI BAB 2 TERMINOLOGI TASAWWUF (MUHADHARAH, MUKASYAFAH DAN MUSYAHADAH)


Al-Faqih ila-Llah Abdul Karim bin Hawazin al-Qusyairi
(IMAM AL QUSYAIRI)

14. MUHADHARAH, MUKASYAFAH DAN MUSYAHADAH

Muhadharah, berarti kehadiran kalbu, stelah itu baru Mukhasyafah, yakni kehdiran kalbu dengan sifat nyatanya, lalu Musyahadah, yaitu hadirnya Al-Haq tanpa dibayangkan. Apabila langit rahasia (sirr) telah bersih dari mega sitr, maka matahari penyaksian tepancar dari bintang kemuliaan.

Kebenaran musyahadah, seperti diungkapkan oleh al-Junayd r.a. “Wujdu Al-Haq menyertai kesirnaanmu. Orang yang bertahap Muhadharah selalu terikat dengan ayat-ayat-Nya. Dan orang yang mukasyafah terhampar oleh Sifat-sifat-Nya, sedangkan orang yang  musyahadah ditemukan Dzat-Nya. Orang yang Muhadharah ditunjukkan akalnya. Orang yang mukasyafah didekatkan ilmunya. Dan orang yang musysahadah dihapuskan oleh ma’rifatnya.”

Tidak ada tambahan lagi dalam penjelasan musyahadah lebih dari apa yang dikatakan oleh Amr bin Utsman al-Makky r.a. Arti dari yang diucapkan, bahwa cahaya-cahaya yang melingkupi kalbunya, tanpa adanya tutup dan faktor yang memutus di celahnya. Sebagaimana perkiraan dalam kiltan yang bersambung. Seperti malam yang gelap dilampaui cahaya, dan cahaya itu tidak terputus, maka jadilah cahaya siang. Begitupun kalbu, apabila keabadian Tajalli tampak terus menerus, akan menjadi siang yang nikmat, tiada malam samak sekali.
Dalam syair yang mereka lantunkan :
Malamku, dengan Wajah-Mu terang benderang
Dan kegelapannya merambah manusia
Manusia berada dalam kegulitaan,
Sedang kami ada di cahaya benderang siang

An-Nury berkata : “Seorang hamba tidak sah ber-musyahadah, sepanjang masih hidup. “Apabila subuh telah terbit, tak perlu lagi lampu.”
DaKetika terang subuh tiba,
Beredarlah cahayanya, dengan cahayanya
Cahaya-cahaya gemerlap bintang
Cahayatertelan gelas,
Jika saja tersimpan bara karena menelannya
Terbanglah secepat-cepatnya

Gelas piala, dan gelas piala manakah yang menghancurkan dan menyirnakan, menghanguskan mereka dari diri mereka sendiri, sementara tak satu pun gelas piala yang mengabadikan dan memercikan mereka. Gelas yang menghapus mereka secara menyeluruh dan tiada menyisakan tulang belulang dari pengaruh-pengaruh sifat-sifat kemanusiaan. Sebagaimana diucapkan : Mereka berjalan, namun tidak tetap, tidak teratur dan tidak ada pengaruh.

Tiada ulasan: