Catatan Popular

Khamis, 24 Jun 2021

UMAR AL KHATTAB MENANGIS

Sesungguhnya Khalifah Umar ketika datang ke Syam berkata kepada Sahabat Abu Ubaidah Al Jarrah, "bawa kami ke rumahmu."

Abu Ubaidah bertanya, apa yang akan kau lakukan di rumahku? Engkau hanya akan memeras air mata di hadapanku.

Umar pun memasuki rumah Abu Ubaidah dan tidak menemukan apa-apa di dalamnya. Umar bertanya, di mana barang-barangmu? Saya hanya melihat sebuah permadani, sebuah tempat air dan wadah air, apakah engkau memiliki makanan? Abu Ubaidah berdiri menuju sebuah keranjang dan mengeluarkan potongan roti.

Umar Al Khattab pun menangis. Abu Ubaidah berkata kepadanya, "Saya sudah mengatakan kepada engkau bahwa engkau hanya akan memeras air mata di hadapanku wahai Amirul mukminin. Cukup bagiku apa yang menyampaikan ku ke tempat peristirahatan dan Akhirat."

Inilah sosok yang kuat dan terpercaya yang sangat memahami arti dari tanggung jawab dan kepemimpinan, bahwa kepemimpinan adalah beban bukan keuntungan, itu merupakan kewajiban bukan kemuliaan.

Beliau seorang gubernur pada masa risalah Nabawiyah, seorang komandan pasukan pada masa kekhalifahan Abu Bakar dan Umar yang melakukan penaklukan luas.

Memperoleh harta rampasan yang melimpah dan harta yang banyak, tidak membuatnya lalai. Dia bersikap zuhud atas semua itu dan hanya mengambil sekadarnya seperti bekal orang yang melakukan perjalanan

Sesungguhnya jiwa seperti itu penuh dengan keimanan. Bagi orang seperti, dunia tidaklah bernilai.

Kisah ini hendaknya dapat menjadi inspirasi bagi para kita. Mereka, para pemimpin dapat meneladani orang-orang seperti itu.

Tiada ulasan: