Syaikh Muhammad bin Ahmad Shal’an ra. bertanya:
“Tentang makna hadits qudsi: “Seorang yg sibuk mengingat-Ku lebih dari memohon kepada-Ku, maka Aku akan memberikan sesuatu yg lebih baik baginya.”
al-‘Allamah al-Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad ra. menjawab: “ Maksud dari hadits qudsi tersebut, adalah seseorang yg senantiasa mengingat Allah Ta’ala (dzikrullah) dan pekerjaan semacam itu menjadi rutinitasnya setiap saatnya, sehingga ia tidak sempat berdoa.
Maka menurut Allah Ta’ala, orang itu akan diberi berbagai karunia yg lebih banyak dan lebih baik dari segala permohonan yg diminta oleh mereka yg suka berdoa. Karena ia selalu sibuk mengingat Allah Ta’ala, sehingga ia tidak sempat berdoa.
Perlu diketahui, meskipun hadits qudsi diatas mengisyaratkan bahwa seseorang yg senantiasa mengingat Allah Ta’ala lebih utama dari mereka yg senantiasa berdoa, tetapi ia tidak boleh hanya mengingat Allah Ta’ala tanpa berdoa sedikit pun. Sebab, berdoa termasuk bagian mengingat Allah Ta’ala.
Karena seseorang yg berdoa, hatinya terasa butuh, tunduk, dan khusyuk kepada Allah Ta’ala, lebih dari berbagai rurinitas ibadah lainnya. Tentunya perasaan tersebut merupakan modal ter besar untuk diterimanya ibadah seseorang. Dalam hal ini, Rasulullah Saw. bersabda:
“Doa adalah pokok dari segala ibadah.”
Tiada ulasan:
Catat Ulasan