Syaikh Abdullah Basa’id al-Amudi ra. bertanya:
“Bagaimanakah kedudukan seseorang yg menghadirkan hadirat Ilahi dalam shalatnya, namun ia takut kalau perasaan itu dapat merusak shalatnya serta juga ia tidak dapat berlaku sopan kepada Allah Ta’ala ketika perasaan itu datang?”
al-‘Allamah al-Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad ra. menjawab: “Ketahuilah, jika seseorang takut kalau shalatnya akan terpengaruh oleh perasaannya ketika ia menghadirkan hadirat Ilahi, maka sebaiknya ia menghadirkan hadirat Ilahi menurut kemampuan hatinya, sehingga ia tidak terbebani oleh sesuatu yg tidak mampu ia tanggung.
Yg kedua, hendaknya ia menghadirkan perasaannya bahwa Allah Ta’ala sedang melihatnya dan jangan sampai ia berperasaan bahwa ia sedang melihat Allah Ta’ala. Hal itu bertujuan agar ia selamat dari segala pemikiran yg keliru tentang Dzat Allah Ta’ala, sebab ia belum mengenal Allah Ta’ala dalam tahapan yang utama dan sempurna.”
Tiada ulasan:
Catat Ulasan