Kitab Al-Washaya li Ibn al-‘Arabi
Tetaplah untuk senantiasa menghadirkan segenap kedekatan (al-qurb) dengan mencurahkan segala kemampuan, dalam setiap waktu dan keadaan, di atas yang di sampaikan Al-Haqq kepada mu dalam waktu itu dan keadaan itu.
Jika engkau seorang Mukmin, maka kemaksiatan yang dilakukan orang lain tidak akan menyentuhmu sedikit pun, tanpa ada campuran ketaatan.
Engkau pun menyakininya bahwa hal itu adalah kemaksiatan.
Jika engkau tambahkan permohonan ampun (istighfar) dan taubat kepada campuran ini (yakni ketaatan dan kemaksiatan), maka yang demikian itu adalah ketaatan paling baik dan kedekatan paling mulia. Maka, bagian ketaatan yang bercampur kejahatan menjadi kuat.
Dan keimanan adalah kedekatan paling kuat dan paling agung di sisi Allah.
Asas yang menjadi landasannya adalah seluruh kedekatan.
Termasuk dalam keimanan adalah penilaianmu tentang Allah berdasarkan apa yang diberlakukan Nya atas diri Nya sendiri.
Dalam sebuah riwayat sahih, Allah SWT berfirman: “Jika ia menghampiri Ku sejengkal, Aku menghampirinya sehasta.
Jika ia menghampiri KU sehasta, aku menghampirinya sedepa. Dan jika ia mendatangi Ku dengan berjalan kaki, Aku mendatanginya dengan berlari”
Sebab penggandaan ini adalah dari Allah yang tidak lebih sedikit dan tidak lebih lemah dari apa yang sanggup dilakukan seorang hamba. Dalam melakukan setiap pekerjaan, sang hamba mestilah mengerjakannya dengan niat mendekatkan diri kepada Allah.
Ia diperintahkan untuk menimbang segenap amal perbuatannya dengan timbangan syariat.
Dalam hal itu, ia mesti bersabar. Jika ia tergesa-gesa, maka tergesa gesalahnya itu dilakukan hanya dalam menimbang-nimbang segenap amal perbuatannya itu, dan bukan dalam perbuatan itu sendiri.
Dengan melakukan penimbangan, maka muamalahnya menjadi sah.
Kedekatan kepada Allah tidak memerlukan timbangan yang engkau gunakan untuk menimbang segenap amal perbuatan mu itu.
Dengan amal perbuatan itu engkau pun mencari kedekatan kepada Allah. Yang memiliki sifat ini mestilah kedekatan Nya kepada mu lebih kuat dan lebih banyak daripada kedekatanmu kepada Nya. Maka Dia menyifati ndiri Nya bahawa Dia dekat kepada mu dalam kedekatanmu kepada Nya, karena kelemahan kedekatanmu kepada Nya disebabkan engkau berada dalam rupa yang diciptakan.
Awal kekhalifahan bagimu adalah kekhalifahanmu atas dirimu. Karenanya, engkau adalah khalifah Nya di atas bumi badan mu dan juga kepemimpinanmu atas anggota anggota badan mu dan kekuatan mu yang tampak dan yang tersembunyi.
Kedekatan Ilahi kepada seluruh makhluk bukanlah kedekatan yang demikian. Allah berfirman:….dan Kami lebih dekat kepadanya dari urat lehernya (QS Qaf, 50:16)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan