Tanya : bagaimana cara merasakannikmatnya dekan dengan Allah ? Jawab :
menurut Abu Bakar Asy-Syibi: "jika kamu sudah merasakan nikmatnya dekat
dengan Allah, niscaya kaqmu bisa merasakan bagaimana pahitnya jauh dari Allah.
Bagi orang ahli ibadah yang senantiasa bertaqarrub kepada Allah mereka akan
terasa tersiksa bathinnya karena jauh dari Allah, oleh karena, Rasululsh saw
senang berdoa dengan doa sebagai berikut yang artinya " ya Allah berilah
aku rizki keledzatan memandang wajahMu yang mulia dan nikmatnya rind bertemu
dengan Mu."
BETAPA NIKMATNYA DEKAT DENGAN ALLAH
“ Dialah
yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,
kemudian Dia bersemayam di atas ´Arsy.
Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan
apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada Nya. Dan
Dia bersama kamu di mana saja kamu berada,
dan Allah Maha Melihat
apa yang kamu kerjakan “.
(
Q.S. Al Hadid 4 )
Begitu Kuasa
Nya Allah yang telah mencipta langit dan bumi secara sendiri. Tidak hanya
mencipta saja, bahkan semuanya dipantau dan diketahui Nya secara teliti,
baik yang masuk dan keluar dari bumi, termasuk yang turun dan naik ke
langit.
Tidak hanya
itu saja bahkan Allah selalu menyertai hamba Nya dimana saja berada, dan
Maha Melihat apa yang dikerjakan hamba Nya.
MAHA
MENENTUKAN
Karena
keberadaan Nya Yang Esa dan Maha Kuasa, maka segala sesuatu berjalan
secara pasti menurut rencana Nya, dan tidak ada yang sanggup menentang Kehendak
Nya
Dari Ibnu
Abbas ia berkata : “ Pada suatu hari saya mengikuti Nabi s.a.w. kemudian beliau
bersabda : “ Wahai pemuda sesungguhnya saya akan mengajarkan beberapa hal
kepadamu yaitu : Peliharalah perintah Allah, niscaya Allah akan memelihara
kamu. Jagalah larangan Allah, niscaya kamu akan mendapatkan Allah selalu berada
dihadapanmu. Apabila kamu meminta maka memintalah kepada Allah. Apabila kamu
memohon pertolongan, maka mohonlah kepada Allah. Ketahuilah olehmu bahwa
seandainya umat manusia berkumpul dan sepakat untuk memberikan sesuatu
pertolongan kepadamu, niscaya mereka tidak akan dapat memberikan
pertolongan kepadamu kecuali sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah atas
kamu. Dan seandainya mereka berkumpul dan sepakat untuk mencelakakan kamu,
niscaya mereka tidak akan mencelakakan kamu sedikitpun juga, kecuali sesuatu
yang telah ditetapkan oleh Allah atas kamu. Pena telah terangkat, dan tulisan
tulisan ( ketetapan ) pada buku catatan telah kering “. ( H.R. At Turmudzy
)
Begitu jelas
dan tegas nasehat Nabi kepada Ibnu Abbas : “ Seandainya umat manusia
berkumpul dan sepakat untuk memberikan sesuatu pertolongan kepadamu, niscaya
mereka tidak akan dapat memberikan pertolongan kepadamu kecuali sesuatu
yang telah ditetapkan oleh Allah atas kamu “.
Begitu Kuasa
Nya Allah, sehingga walaupun semua manusia pada sepakat memberikan
pertolongan, namun bila Allah tidak menghendaki maka pertolongan tidak akan
terlaksana.
Demikian pula
dengan sabda beliau : “ Seandainya mereka berkumpul dan sepakat untuk
mencelakakan kamu, niscaya mereka tidak akan mencelakakan kamu sedikitpun juga,
kecuali sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah atas kamu “.
Jadi
walaupun manusia sama sepakat untuk mencelakakan seseorang, jika Allah tidak
menghendaki maka kesepakatan jahatnya pasti tidak akan terjadi, karena
kehendak Allah lah yang sangat menentukan.
MENYIMPANG
Oleh karena
itu sangat keliru dan jauh menyimpang dari tuntunan, bagi yang mengaku beriman
namun masih saja tidak yakin dan ragu dengan ketentuan Nya, sehingga masih
percaya dan meminta bantuan kepada para normal yang dianggapnya punya linuih (
kekuatan lebih ). Bahkan masih suka pula memakai jimat pemberian para normal yang
jelas jelas bersekutu dengan setan !, yang menurut keyakinannya bisa menolak
balak dan bisa menyelamatkan dirinya, anehkan ? !, dimana letak bukti
keimanannya ?.
Dengan demikian berarti dia lebih
percaya kepada Makhluk ( yang dicipta ) dari pada Kholik ( Pencipta ) Nya,
ironis kan ?
KISAH NYATA
Suatu saat
seorang jama’ah berkisah tentang pengalamannya, ketika mengurus saudara iparnya
sebagai calon T.K.W. yang disekap di suatu tempat di Surabaya. Ketika mendatangi
tempat tersebut, tiba tiba langsung dihadang dan diserang oleh empat orang
bersenjata tajam, karena dianggap akan menyerang.
Karena
yakinnya kepada Allah, dengan tenangnya dia mengucapkan salam, namun tidak
dijawab bahkan tetap akan diserang dengan senjata tajam, namun dengan tabah dan
ramahnya tetap saja mengulangi salam sampai tiga kali sambil berkata dengan
tegarnya : “ Pak saya kemari hanya ingin menjalin persaudaraan muslim, tidak
mencari permusuhan “. Akhirnya berkat kehendak dan pertolongan Allah penjaga
tadi hatinya luluh dan permasalahan bisa diselesaikan dengan selamat.
MENDEKAT
KEPADA ALLAH
Maka pesan
Nabi s.a.w. dibawah ini perlu difahami dan dipegang teguh.
“
Peliharalah perintah Allah, niscaya Allah akan memelihara kamu. Jagalah
larangan Allah, niscaya kamu akan mendapatkan Allah selalu berada dihadapanmu.
Apabila kamu meminta maka memintalah kepada Allah. Apabila kamu memohon
pertolongan, maka mohonlah kepada Allah “.
Dengan
memelihara perintah Allah, maka Allah akan memelihara. Akankah masih kurang
yakin dengan sabda Nabi ini ?. Dengan menjaga larangan Allah, maka Allah selalu
berada dihadapannya, artinya hidupnya akan selalu dalam bimbingan Nya.
Demikian
pula halnya dalam meminta, hendaklah hanya meminta dan berdo’a kepada Allah
saja, jangan kepada yang lain ( meminta kekuburan, percaya hari baik dan buruk,
percaya ramalan dan sebagainya ).
BESERTA
ALLAH
Maka firman
Allah : “ Dia bersama kamu di mana saja kamu berada, dan Allah
Maha Melihat apa
yang kamu kerjakan “, perlu
selalu diingat, diresapi dan ditingkatkan penghayatannya, sehingga dalam
jiwa akan menimbulkan rasa bahwa Allah benar benar selalu menyertainya.
Bila sudah
tertanam rasa : Bahwa Allah selalu bersamanya, maka akan membuahkan keyakinan
bahwa Allah pasti Maha Melihat setiap sepak terjangnya.
Dengan
demikian akan membuahkan sikap kehati hatian dalam setiap prilakunya,
maka secara otomatis pula prilakunya akan terpelihara, akan membuahkan sikap
akhlakul karimah ( prilaku mulia ).
MANUSIA
CERDIK
Pada umumnya
orang sama suka dan kagum pada orang pandai atau cerdik, cerdik dalam arti
menguasai ilmu dunia sehingga sukses dan berhasil dalam menggapai titel sarjana
dan sukses pula dalam usahanya, sehingga mencapai jabatan puncak.
Padahal ini
hanya di bidang dunia saja, namun bagi yang faham dan cerdik dalam memandang
kehidupan akherat, bahwa hidup dunia ini hanyalah merupakan batu loncatan untuk
menggapai kehidupan akherat yang yang menyenangkan kekal dan abadi.
Maka sangat
tepat sabda Nabi s.a.w. bahwa yang disebut orang cerdik ialah : “ Orang
yang selalu menjaga dirinya dan beramal untuk bekal nanti sesudah mati “.
Dari Abu
Ya’la Syaddad bin Aus r.a. dari Nabi s.a.w. beliau bersabda : “ Orang yang
cerdik yaitu orang yang selalu menjaga dirinya dan beramal untuk bekal nanti
sesudah mati. Dan orang yang kerdil yaitu orang yang hanya menuruti hawa
nafsunya, tetapi ia mengharapkan berbagai harapan kepada Allah “. ( H.R.
At Turmudzy ) Semoga Allah selalu membimbing menjadi orang cerdik, yang
senantiasa menjaga dan membekali diri guna bekal sesudah mati. Bukan
manusia kerdil, yang hanya memperturutkan hawa nafsunya belaka, tetapi berharap
pada pertolongan Allah
Tiada ulasan:
Catat Ulasan