Catatan Popular

Isnin, 16 November 2015

WACANA SUFI “NIKMATNYA DEKAT DENGAN ALLAH ” Paparan 2



Tanya : bagaimana cara merasakannikmatnya dekan dengan Allah ? Jawab : menurut Abu Bakar Asy-Syibi: "jika kamu sudah merasakan nikmatnya dekat dengan Allah, niscaya kaqmu bisa merasakan bagaimana pahitnya jauh dari Allah. Bagi orang ahli ibadah yang senantiasa bertaqarrub kepada Allah mereka akan terasa tersiksa bathinnya karena jauh dari Allah, oleh karena, Rasululsh saw senang berdoa dengan doa sebagai berikut yang artinya " ya Allah berilah aku rizki keledzatan memandang wajahMu yang mulia dan nikmatnya rind bertemu dengan Mu."

BETAPA NIKMATNYA DEKAT DENGAN ALLAH

Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ´Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada Nya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada, dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
( Q.S. Al Hadid 4 )
            
Begitu Kuasa Nya Allah yang telah mencipta langit dan bumi secara sendiri. Tidak hanya mencipta saja, bahkan semuanya dipantau dan diketahui Nya secara teliti, baik yang masuk dan keluar dari bumi, termasuk yang turun dan naik ke langit.
Tidak hanya itu saja bahkan Allah selalu menyertai hamba Nya dimana saja berada, dan  Maha Melihat apa yang dikerjakan hamba Nya.


MAHA MENENTUKAN

Karena  keberadaan Nya Yang Esa dan Maha Kuasa, maka segala sesuatu berjalan secara pasti menurut rencana Nya, dan tidak ada yang sanggup menentang Kehendak Nya
Dari Ibnu Abbas ia berkata : “ Pada suatu hari saya mengikuti Nabi s.a.w. kemudian beliau bersabda : “ Wahai pemuda sesungguhnya saya akan mengajarkan beberapa hal kepadamu yaitu : Peliharalah perintah Allah, niscaya Allah akan memelihara kamu. Jagalah larangan Allah, niscaya kamu akan mendapatkan Allah selalu berada dihadapanmu. Apabila kamu meminta maka memintalah kepada Allah. Apabila kamu memohon pertolongan, maka mohonlah kepada Allah. Ketahuilah olehmu bahwa seandainya umat manusia berkumpul dan sepakat untuk memberikan sesuatu pertolongan kepadamu, niscaya mereka  tidak akan dapat memberikan pertolongan kepadamu kecuali sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah atas kamu. Dan seandainya mereka berkumpul dan sepakat untuk mencelakakan kamu, niscaya mereka tidak akan mencelakakan kamu sedikitpun juga, kecuali sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah atas kamu. Pena telah terangkat, dan tulisan tulisan ( ketetapan ) pada buku catatan telah kering “. ( H.R. At Turmudzy )
Begitu jelas dan tegas nasehat Nabi kepada Ibnu Abbas :Seandainya umat manusia berkumpul dan sepakat untuk memberikan sesuatu pertolongan kepadamu, niscaya mereka  tidak akan dapat memberikan pertolongan kepadamu kecuali sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah atas kamu “.
Begitu Kuasa Nya Allah, sehingga walaupun semua manusia pada sepakat  memberikan pertolongan, namun bila Allah tidak menghendaki maka pertolongan tidak akan terlaksana.
Demikian pula dengan sabda beliau : “ Seandainya mereka berkumpul dan sepakat untuk mencelakakan kamu, niscaya mereka tidak akan mencelakakan kamu sedikitpun juga, kecuali sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah atas kamu “.               
Jadi walaupun manusia sama sepakat untuk mencelakakan seseorang, jika Allah tidak menghendaki maka kesepakatan jahatnya  pasti tidak akan terjadi, karena kehendak Allah lah yang sangat menentukan.


MENYIMPANG

Oleh karena itu sangat keliru dan jauh menyimpang dari tuntunan, bagi yang mengaku beriman namun masih saja tidak yakin dan ragu dengan ketentuan Nya, sehingga masih percaya dan meminta bantuan kepada para normal yang dianggapnya punya linuih ( kekuatan lebih ). Bahkan masih suka pula memakai jimat pemberian para normal yang jelas jelas bersekutu dengan setan !, yang menurut keyakinannya bisa menolak balak dan bisa menyelamatkan dirinya, anehkan ? !, dimana letak bukti keimanannya ?.
Dengan demikian berarti dia lebih percaya kepada Makhluk ( yang dicipta ) dari pada Kholik ( Pencipta ) Nya, ironis kan ?  

KISAH NYATA

Suatu saat seorang jama’ah berkisah tentang pengalamannya, ketika mengurus saudara iparnya sebagai calon T.K.W. yang disekap di suatu tempat di Surabaya. Ketika mendatangi tempat tersebut, tiba tiba langsung dihadang dan diserang oleh empat orang bersenjata tajam, karena dianggap akan menyerang.
Karena yakinnya kepada Allah, dengan tenangnya dia mengucapkan salam, namun tidak dijawab bahkan tetap akan diserang dengan senjata tajam, namun dengan tabah dan ramahnya tetap saja mengulangi salam sampai tiga kali sambil berkata dengan tegarnya : “ Pak saya kemari hanya ingin menjalin persaudaraan muslim, tidak mencari permusuhan “. Akhirnya berkat kehendak dan pertolongan Allah penjaga tadi hatinya luluh dan permasalahan bisa diselesaikan dengan selamat. 


MENDEKAT KEPADA ALLAH

Maka pesan Nabi s.a.w. dibawah ini perlu difahami dan dipegang teguh.   
“ Peliharalah perintah Allah, niscaya Allah akan memelihara kamu. Jagalah larangan Allah, niscaya kamu akan mendapatkan Allah selalu berada dihadapanmu. Apabila kamu meminta maka memintalah kepada Allah. Apabila kamu memohon pertolongan, maka mohonlah kepada Allah “. 
Dengan memelihara perintah Allah, maka Allah akan memelihara. Akankah masih kurang yakin dengan sabda Nabi ini ?. Dengan menjaga larangan Allah, maka Allah selalu berada dihadapannya, artinya hidupnya akan selalu dalam bimbingan Nya.
Demikian pula halnya dalam meminta, hendaklah hanya meminta dan berdo’a kepada Allah saja, jangan kepada yang lain ( meminta kekuburan, percaya hari baik dan buruk, percaya ramalan dan sebagainya ).    


BESERTA ALLAH

Maka firman Allah : “ Dia bersama kamu di mana saja kamu berada, dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan “, perlu selalu diingat, diresapi dan ditingkatkan penghayatannya,  sehingga dalam jiwa akan menimbulkan rasa bahwa Allah benar benar selalu menyertainya.
Bila sudah tertanam rasa : Bahwa Allah selalu bersamanya, maka akan membuahkan keyakinan bahwa Allah pasti Maha Melihat setiap sepak terjangnya. 
Dengan  demikian akan membuahkan sikap kehati hatian dalam setiap prilakunya, maka secara otomatis pula prilakunya akan terpelihara, akan membuahkan sikap akhlakul karimah ( prilaku mulia ).     


MANUSIA CERDIK

Pada umumnya orang sama suka dan kagum pada orang pandai atau cerdik, cerdik dalam arti menguasai ilmu dunia sehingga sukses dan berhasil dalam menggapai titel sarjana dan sukses pula dalam usahanya, sehingga mencapai jabatan puncak.
Padahal ini hanya di bidang dunia saja, namun bagi yang faham dan cerdik dalam memandang kehidupan akherat, bahwa hidup dunia ini hanyalah merupakan batu loncatan untuk menggapai kehidupan akherat yang yang menyenangkan kekal dan abadi.
Maka sangat tepat sabda Nabi s.a.w. bahwa yang disebut orang cerdik ialah :  “ Orang yang selalu menjaga dirinya dan beramal untuk bekal nanti sesudah mati “.
Dari Abu Ya’la Syaddad bin Aus r.a. dari Nabi s.a.w. beliau bersabda : “ Orang yang cerdik yaitu orang yang selalu menjaga dirinya dan beramal untuk bekal nanti sesudah mati. Dan orang yang kerdil yaitu orang yang hanya menuruti hawa nafsunya, tetapi ia mengharapkan berbagai harapan kepada Allah “. ( H.R. At Turmudzy ) Semoga Allah selalu membimbing menjadi orang cerdik, yang senantiasa menjaga dan membekali diri  guna bekal sesudah mati. Bukan manusia kerdil, yang hanya memperturutkan hawa nafsunya belaka, tetapi berharap pada pertolongan Allah

Tiada ulasan: