Catatan Popular

Sabtu, 28 Ogos 2021

KITAB MUKASYAFATUL QULUB BAB 56 Keutamaan Akhlak (MENYINGKAP RAHSIA KALBU)

OLEH HUJJATUL ISLAM IMAM AL GHAZALI

 

Allah SWT berfirman kepada Nabi sekaligus Kekasih-Nya, dengan memuji padanya dan menampakkan nikmat dihadapan Nabi-Nya:

"Dan sesungguhnya engkau memiliki akhlak yang agung. (QS.68 Al Qalam:4)".

Aisyah RA berkata:

"Akhlak Rasulullah SAW adalah Al Quran".

Seorang lelaki bertanya kepada Nabi mengenai budi pekerti yang baik (akhlak), kemudian Nabi SAW membaca firman Allah:

"Jadilah kamu seorang pemaaf dan perintahkan orang-orang untuk mengerjakan kebajikan, serta jauhilah orang-orang yang jahil. (QS.7:199)".

Lalu beliau SAW bersabda:

"Dia bisa menyambungkan orang yang memutuskanmu, memberi orang yang memutusmu, yang menghalangimu serta memaafkan orang yang menganiaya".

Sabda Nabi SAW:

"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia".

Sabda Nabi SAW:

"Sesuatu yang paling berat dalam timbangan amal kelak di hari kiamat ialah taqwa kepada Allah dan akhlak yang mulia".

Seorang lelaki datang kepada Nabi SAW dan bertanya:

"Apa yang disebut agama, ya Rasul".

Nabi SAW menjawab:

"Akhlak yang mulia".

Lelaki itu datang lagi kearah kiri dan kanan beliau SAW dan berkata:

"Agama itu apa ya Rasul"

Nabi SAW bersabda:

"Kebaikan akhlak yang mulia".

Lelaki datang lagi dari arah kiri dan kanan beliau, dan berkata:

"Apa yang disebut agama, ya Rasul".

Sabda Nabi SAW:

"Apa kamu tidak juga faham, dia agama, dan janganlah kamu marah".

Lelaki itu bertanya lagi:

"Apa yang disebut kecelakaan, ya Rasul"

Sabda Nabi SAW:

"Kejelekan budi pekerti".

Kata Fudlail RA, ia berkata kepada Nabi SAW:

"Sesungguhnya si fulan berpuasa di siang hari dan beribadah di malam hari, namun dia wanita yang akhlaknya jelek, yang selalu menyakiti tetangga dengan mulutnya".

Nabi SAW bersabda:

"Untuk dia tidak ada kebaikan, dan dia termasuk penghuni neraka'.

Kata Abu Darda' bahwa Nabi SAW bersabda:

"Pertama kali yang diletakkan dalam timbangan amal ialah budi pekerti yang baik dan kemurahan hati".

Nabi SAW bersabda;

"Sungguh Allah telah mensucikan agama dengan Dzat-Nya, maka buat agamamu tidak pantas kecuali murahnya hati dan bainya budi pekerti. Dan hiasilah agamamu dengan keduanya".

Nabi SAW bersabda:

"Kebaikan budi pekerti ialah budi pekerti Allah Yang Agung".

Dikatakan:

"Ya Rasul, manakah orang yang paling utama".

Nabi SAW menjawab:

"Yang paling baik budi pekertinya".

Sabda Nabi SAW:

"Kamu tidak akan mampu menguasai manusia dengan harta bendamu, maka kuasailah mereka dengan kecerahan wajah dan budi pekerti yang baik".

Melalui Abu Hurairah RA bahwa Nabi SAW bersabda:

"Kemuliaan seorang mukmin terletak di agamanya, keturunannya, akhlak baiknya, keperwiraan dan akalnya".

Nabi SAW bersabda:

"Sesungguhnya orang yang paling aku cintai diantara kalian, ialah kelak di hari kiamat tempatnya amat dekat antara aku dan kamu. Dia adalah orang-orang yang baik budi pekertinya".

 

Tiada ulasan: