Catatan Popular

Sabtu, 28 Ogos 2021

KITAB MUKASYAFATUL QULUB BAB 60 Hak Anak Terhadap Orang Tua (MENYINGKAP RAHSIA KALBU)

OLEH HUJJATUL ISLAM IMAM AL GHAZALI


Tidak ragu lagi bahwa sesungguhnya hak-hak kerabat dan keluarga amat kuat, maka yang lebih khusus dan istimewa diantara masalah hak keluarga ialah terhadap yang melahirkan atau dilahirkan, (hak kelahiran), yang menjadikan semakin kokohnya suatu hak. Nabi SAW bersabda:

"Tidak mampu membalas seorang anak terhadap orangtuanya sekalipun orang tua ditemukan dalam keadaan menjadi budak, lalu ia membeli dan memerdekakan".

 

 

Nabi SAW bersabda:

"Berbakti kepada kedua orang tua lebih utama daripada shalat, sedekah, puasa, haji, umrah dan berjuang di jalan Allah".

 

 

Nabi SAW bersabda:

"Barangsiapa yang di pagi hari memperoleh ridho kedua orang tuanya, maka ia punya 2 pintu menuju surga. Dan barangsiapa yang sore harinya diridhoi kedua orang tuanya, ia pun akan memperoleh hal yang sama".

 

 

Nabi SAW bersabda:

"Sesungguhnya surga dapat dirasakan baunya dari jarak perjalanan 500 tahun. Dan orang yang berani terhadap 2 orang tua tidak akan mencium bau itu, juga orang-orang yang memutuskan hubungan famili".

 

 

Nabi SAW bersabda:

"Berbuatlah baik terhadap ibumu, ayahmu, saudarimu, saudaramu, kemudian yang dekat denganmu dan yang lebih dekat denganmu".

 

 

Diriwayatkan:

Sesungguhnya Allah SWT berfirman kepada Nabi Musa AS:

"Hai Musa, sesungguhnya siapa saja yang berbakti kepada 2 orang tuanya sekalipun ia melawan-KU, dia tetap KU catat sebagai orang yang berbuat baik. Dan barangsiapa yang berbakti kepada-KU, sedangkan ia melawanKU, maka dia KU tulis sebagai orang yang melawan".

 

 

Nabi SAW bersabda:

"Tidak ada jeleknya seseorang bersedekah dengan tujuan pahala sedekah buat orang tuanya, ia pun akan memperoleh pahala sepadan dengan orang tuanya tanpa sedikitpun berkurang".

 

 

Malik bin Rabi'ah RA meriwayatkan:

Suatu hari ketika kami duduk-duduk disamping Nabi SAW tiba-tiba datang seorang lelaki Bani Salamah. Dia bertanya:

"Ya Rasul, masih adakah hakku untuk berbakti kepada kedua orang tuaku; apakah ada sesuatu yang bisa aku perbuat setelah mereka wafat".

 

Sabda Nabi SAW:

"Ya, ada. berdo'a untuk mereka, memohonkan ampun, melaksanakan perjanjiannya, menghormati sahabat dekatnya dan menyambung famili yang tidak tersambungkan kecuali dengan mereka".

 

 

Nabi SAW bersabda:

"Sesungguhnya diantara perbuatan berbakti yang menunjukkan kebaktian sebenarnya, ialah orang yang menyambung teman ayahnya yang dicintai setelah ayahnya meninggal".

Sabda Nabi SAW:

"Berbakti kepada ibu oleh seorang anak derajatnya 2X lipat".

 

 

Sabda Nabi SAW:

"Do'a ibu lebih cepat dikabulkan".

Ada yang bertanya:

"Kenapa bisa begitu, ya Rasul".

Sabda Nabi SAW:

"Seorang ibu lebih sayang dari ayah,,,".

Ada lelaki yang bertanya:

"Ya Rasul, kepada siapa aku harus berbuat baik".

Sabda Nabi SAW:

"Berbuatlah baik terhadap 2 orang tuamu".

Katanya:

"Aku tidak punya orang tua".

Sabdanya:

"Berbuat baiklah terhadap anakmu sebagaimana baiknya orang tuamu memperlakukanmu, demikian juga anakmu atas hak kamu".

 

 

Nabi SAW bersabda:

"Semoga Allah memberikan Rahmat kepada orang tua yang menolong anaknya untuk berbakti".

Maksudnya; tidak mendorongnya untuk melawan, sebab hal itu amat jahat.

 

 

Nabi SAW bersabda:

"Ratakanlah sayangmu terhadap anak-anakmu. Engkau menciumnya 7X, mereka pun akan melayanimu 7X. Setela itu dia akan menjadi musuhmu atau sahabatmu".

 

 

Kata Annas bin Malik RA bahwa Nabi SAW bersabda:

"Seorang anak dikeluarkan Aqiqahnya pada hari ketujuh, juga diberi nama dan dibuang kotoran dahinya (Rambut). Bila ia mencapai umur 9 tahun, dipisahkan tempat tidurnya. Bila mencapai umur 13 tahun, pukullah bila meninggalkan shalat. Bila mendapat umur 16 tahun, ayahnya menikahkan dan menjabat tangannya sambil berkata:

"Aku sudah mendidikmu dengan sopan, mengajarmu dan menikahkanmu. Aku berlindung kepada Allah akan fitnahmu didunia maupun siksa di akherat".

 

 

Nabi SAW bersabda:

"Diantara hak-hak orang tua terhadap anaknya ialah memperbaiki akhlaknya dan memberi nama yang baik".

Nabi SAW bersabda:

"Setiap anak lelaki atau wanita masih digadaikan dengan aqiqah yang disembelih pada hari ketujuh dan dicukur rambutnya".

 

 

Qatadah berkata:

"Bilamana aqiqah disembelih, ambillah bulunya, dan bulu itu diletakkan pada otot samping leher, lalu diletakkan pada ubun-ubun anak sampai mengalir seperti benang. Lalu kepala anak dicuci dan dicukur".

 

 

Hukumnya sunnah menyayangi anak. Al Aqra' bin Habisi RA melihat Nabi SAW mencium cucunya, Hasan. Al Aqra' berkata:

"Sungguh aku punya 10 anak dan aku tidak pernah mencium 1 pun diantara mereka".

Nabi SAW bersabda;

"Sesungguhnya orang yang tidak menyayangi tidak akan disayang".

 

 

Abdullah bin Syaddad RA berkata:

Suatu hari Nabi SAW shalat dengan berjama'ah, lalu cucunya Hasan naik ke leher beliau SAW dan beliau sedang sujud. Lalu beliau melamakan sujudnya bersama manusia, sampai-sampai para jama'ah mengira terjadi sesuatu. Dan setelah Nabi SAW menyelesaikan shalat, mereka bertanya:

"Tadi sujud tuan lama sekali, Ya Rasul, sampai kami mengira terjadi sesuatu".

Nabi SAW bersabda;

"Sesungguhnya cucuku tadi menghampiriku, aku tidak tergesa-gesa bangun dari sujud sampai dia menyelesaikan kebutuhannya".

 

 

Kejadian ini ada beberapa faedah; salah satunya mendekatkan diri kepada Allah ketika sujud. Disana juga ada luapan sayang terhadap anak. Ini merupakan tauladan buat umatnya, sebagaimana ada sabda Nabi SAW:

"Bau anak kecil berasal dari bau surga".

Tiada ulasan: