Catatan Popular

Sabtu, 28 Ogos 2021

KITAB MUKASYAFATUL QULUB BAB 59 Keutamaan Shalat dan Zakat (MENYINGKAP RAHSIA KALBU)

OLEH HUJJATUL ISLAM IMAM AL GHAZALI

 

Ketahuilah, sesungguhnya Allah SWT meletakkan zakat sebagai salah satu dasar Islam. Dan lafadz selalu diikuti oleh "Shalat", dimana shalat merupakan amalan tertinggi dari tanda-tanda Kebesaran Allah. Firman-Nya:

"Dan dirikanlah shalat dan tunaikan zakat,,, (QS.2 Al Baqarah:110)".

Firman-Nya:

"Kecelakaan besar bagi orang-orang shalat, yaitu orang yang lalai (tidak khusuk) dalam shalatnya. (QS.107 Al Ma'un:34)".

(Zakat) Firman-Nya:

"Orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak membelanjakan di jalan Allah, hendaklah beri peringatan kepada mereka dengan siksa yang pedih. (QS.9 At Taubah:34)".

Maksud membelanjakan di jalan Allah ialah zakat. Disunnahkan zakat (atau sedekah) buat orang-orang fakir dan yang bertaqwa serta tidak menghendaki dunia demi membela keberhasilan usaha di akherat. Semua ini mengakibatkan harta semakin banyak.

Sabda Nabi SAW:

"Janganlah engkau makan kecuali bersama orang bertaqwa. Juga jangan memberi makan kecuali kepada orang yang bertaqwa".

Sebab orang bertaqwa selalu digunakan untuk menopang ketakwaannya. Sebagian ulama mengutamakan agar bersedekah kepada orang fakir yang zuhud daripada bersedekah kepada yang lain.

 

Kata Ibnu Mubarok:

"Sebaiknya sedekah mengkhususkan buat orang-orang yang memiliki ilmu".

Ada yang berkata:

"Sebaiknya diberikan secara rata saja".

Ia menjawab:

"Sungguh aku tidak mengetahui yang lebih utama setelah kedudukan kenabian (kecuali orang ahli ilmu".

Ada yang disunnahkan:

"Sebaiknya bersedekah kepada orang-orang yang tertimpa bencana, lebih-lebih yang masih ada hubungan famili. Maka pemberian kepada famili dan keluarga dekat sebagai sedekah.

Disunnahkan bersedekah dengan cara yang samar, agar engkau selamat dari penyakit riya' dan penyakit menyepelekan orang dihadapan umum. Nabi SAW bersabda:

"Bersedekah dengan cara sembunyi bisa meredamkan kemarahan Tuhan".

Firman-Nya:

"Janganlah kamu menghapus pahala sedekahmu dengan mengungkit-ungkit lagi dan menyakiti (perasaan si penerima),,, (QS.2 Al Baqarah:264)".

Tiada ulasan: