Catatan Popular

Rabu, 18 Disember 2013

RAHSIA AL QURAN 12 : ORANG-ORANG YANG BERBUAT BAIK AKAN MEMPEROLEH KEBAIKAN

Rahasia lain yang dijelaskan Allah dalam al-Qur’an adalah bahwa orang-orang yang berbuat
kebaikan akan memperoleh pahala berupa kebaikan di dunia dan akhirat. Mengenai hal ini, Allah

berfirman sebagai berikut:

“Katakanlah: ‘Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu.’
Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas.Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabar yang dicukupkan pahala mereka tanpabatas.” (Q.s. az-Zumar: 10).

Bagaimanapun, orang perlu mengetahui apakah sesungguhnya “kebaikan” itu. Setiap kaum
memiliki pendapat masing-masing tentang kebaikan; ada yang menyatakan bahwa yang disebut
kebaikan adalah bersikap menyenangkan, memberikan uang kepada orang miskin, bersikap sabar
terhadap berbagai bentuk perlakuan, itulah yang sering kali disebut “kebaikan” oleh masyarakat.

Namun, Allah memberitahukan kita di dalam al-Qur’an tentang hakikat “kebaikan”:

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebaikan, akan
tetapi sesungguhnya kebaikan ialah beriman kepada Allah, hari Kiamat, malaikat-malaikat,Kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak-anakyatim, orang-orang miskin, musafir, dan orang-orang yang meminta-minta; dan

memerdekakan hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan,penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (Q.s. al-Baqarah: 177).

Sebagaimana diingatkan dalam ayat di atas, kebaikan yang sesungguhnya adalah bertakwa
kepada Allah, menyibukkan diri mengingat hari perhitungan, menggunakan hati nurani, dan selalusibuk melakukan amalan yang mendatangkan ridha Allah. Utusan Allah, Nabi Muhammad saw.,juga memerintahkan agar orang-orang beriman bertakwa kepada Allah dan berbuat kebaikan:

“Bertakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada. Bersegeralah berbuat kebaikan
setelah berbuat dosa agar dosa itu menjadi bersih, dan selalu berlemah lembut dalam bergaul
dengan manusia.”

Allah telah menyatakan dalam al-Qur’an bahwa Dia mencintai orang-orang yang selalu
berbuat kebaikan karena keimanan mereka, dan orang-orang yang takut dan cinta kepada Allah,
selanjutnya Dia menyatakan akan memberi pahala kepada mereka dengan kebaikan:


“Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di
akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (Q.s. Ali ‘Imran: 148).

 
“Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh yang baik. Dan sesungguhnya
kampung akhirat itu lebih baik, dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang
bertakwa.” (Q.s. an-Nahl: 30).

Ini merupakan kabar baik yang diberitakan dalam al-Qur’an kepada orang-orang yang berbuat
kebaikan, yang mengorbankan diri, dan yang berusaha untuk memperoleh keridhaan Allah.
Allah memberikan kepada orang-orang ini berita gembira tentang kehidupan yang baik, di
dunia ini dan di akhirat kelak, dan Allah akan menambahkan karunia-Nya, baik yang berupa
kebendaan maupun keruhanian. Nabi Sulaiman yang diberi seluruh kerajaan, yang tidak pernah
diberikan kepada siapa pun, dan Nabi Yusuf yang diberi wewenang atas seluruh harta benda Mesir,adalah contoh-contoh yang diceritakan dalam al-Qur’an. Allah memberitahukan kita tentang nikmat yang Dia berikan kepada Nabi Muhammad saw. dalam ayat, “Dan Dia mendapatimu sebagaiseorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.” (Q.s. adh-Dhuha: 8).

Perlu kita ketahui bahwa kehidupan yang indah dan baik tidak saja diberikan kepada orangorang
beriman dari generasi terdahulu. Allah menjanjikan bahwa dalam setiap kurun, Dia akan
memberikan kehidupan yang baik kepada hamba-hamba-Nya yang beriman:

“Barangsiapa mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik,dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baikdari apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.s. an-Nahl: 97).

Orang-orang yang beriman tidak pernah mengejar dunia, yakni mereka tidak tamak terhadap
harta dunia, kedudukan, atau kekuasaan. Sebagaimana yang dinyatakan Allah dalam sebuah ayat,
mereka telah menjual diri dan harta mereka untuk memperoleh surga. Jual beli dan perdagangan
tidak melalaikan mereka dari mengingat Allah, mendirikan shalat, dan berjuang untuk agama. Di
samping itu, mereka tetap sabar dan taat sekalipun mereka diuji dengan kelaparan atau kehilanganharta, dan mereka tidak pernah mengeluh. Orang-orang yang berhijrah pada zaman Nabi merupakansebuah contoh. Mereka berhijrah ke kota lain dengan meninggalkan rumah, pekerjaan, perdagangan,harta, dan kebun mereka, dan di sana mereka puas dengan yang sedikit mereka miliki. Sebagaibalasannya, mereka hanya mengharapkan keridhaan Allah. Kerelaan mereka dan keikhlasan merekadalam mengingat akhirat menyebabkan mereka memperoleh rahmat dari Allah berupa kehidupanyang baik. Kekayaan yang diberikan Allah kepada mereka tidak menyebabkan mereka mencintaidunia, sebaliknya mereka bersyukur kepada Allah dan mengingat-Nya. Allah menjanjikankehidupan yang baik di dunia ini kepada setiap orang yang beriman dan berakhlak mulia.

 
Allah Berjanji akan Melipatgandakan PerbuatanHamba-hamba-Nya yang Berbuat Kebaikan
 
Allah berjanji akan melipatgandakan perbuatan hamba-hamba-Nya yang berbuat kebaikan.
Sebagian ayat-ayat al-Qur’an yang membicarakan masalah ini adalah sebagai berikut:

“Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya sepuluh kali lipat amalnya; dan
barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkanseimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya.” (Q.s. al-An‘am: 160).

 

“Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar dzarrah, dan jika
ada kebajikan sebesar dzarrah, niscaya Allah akan melipatgandakannya dan memberikan
dari sisi-Nya pahala yang besar. (Q.s. an-Nisa’: 40).
Tanda yang paling jelas bahwa Allah melipatgandakan setiap perbuatan baik adalah
perbedaan antara kehidupan di dunia dan akhirat. Kehidupan di dunia sangatlah singkat waktunya,yang lebih kurang berlangsung selama 60 tahun. Namun, orang-orang yang sibuk membersihkan dirimereka dan sibuk dalam amal saleh di dunia ini akan memperoleh pahala berupa kebaikan takterbatas di akhirat sebagai balasan atas apa yang mereka kerjakan selama kehidupannya yang singkatdi dunia. Allah telah menyatakan janji ini dalam sebuah ayat sebagai berikut:

“Bagi orang-orang yang berbuat baik ada pahala yang terbaik dan tambahannya.” (Q.s.
Yunus: 26).

Kita perlu merenungkan pengertian “tak terbatas” agar dapat memahami besarnya pahala ini.
Marilah kita bayangkan tentang semua orang yang pernah hidup di bumi, orang-orang yang sedanghidup di bumi, dan orang-orang yang akan hidup di bumi, bagaimana mereka menghabiskan setiapdetik dalam kehidupan mereka. Tentu saja angka ini akan sangat besar jika dituliskan. Namun,sesudah “tak terbatas”, bahkan angka yang sangat besar ini tidak berarti apa-apa. Karena “takterbatas” maknanya adalah tidak ada akhirnya, tidak memiliki batas waktu. Orang-orang yang taatkepada Allah ketika di dunia, mereka ketika di akhirat akan bertempat tinggal di surga. Mereka akantinggal di sana untuk selama-lamanya, mereka akan memperoleh apa saja yang mereka inginkan,yang tidak ada batasnya. Tentu saja ini merupakan contoh yang harus direnungkan agar kita dapatmemahami besarnya kasih sayang dan rahmat Allah.

 

Tiada ulasan: