Catatan Popular

Sabtu, 11 Jun 2016

KITAB AJARAN KAUM SUFI AL-KALABADZI : AJARAN 43. MENGENAI SYUKUR



Kitab Al-Ta-aruf li-Madzhabi Ahl Al-Tashawwuf

Karya  Ibn Abi Ishaq Muhammad ibn Ibrahim ibn Ya’qub Al-Bukhari AL-KALABADZI


Al-Harits al-Muhasibi berkata : “Syukur adalah tambahan yang diberikan oleh Tuhan kepada orang yang bersyukur.” Yang dimaksudkannya adalah bahwa kelau seseorang itu bersyukur, maka Tuhan akan menambahkan rakhmat-Nya, dan dengan demikian ddia terlimpahi rahmat.

Abu Sa-id ak-Kharraz berkata : “Syukur itu artinya mengenal Yang memberim dan mengakui sifat ketuhanan-Nya.”

Abu Ali al-Rudzabari berkata :Andai seluruh anggota tubuhku berlidah..“Tuk memuja Engkau yang begitu pemurah..Segenap karunia baru akan menyimpan lagu pujaan...Dan seluruh puji bagi-Mu tak ‘kan ternyaynyikan.


Seorang tokoh Sufi berkata : “Syukur berarti tidak menyadari rasa syukur akibat kesadaran akan hadirnya Yang Memberi.”

Yahya ibn Mu’adz berkata : “Setiap pemberian Tuhan harus disyukuri, dan harus begitu selamanya.”

Puisi yang berikut ini dianggap berasal dari Abdul-Husain al-Nuri :
Tuhan, aku berterima kasih pada-Mu, bukan karena aku..
Dapat membayar kembali kasih-Mu dengan cara begitu,
Tapi agar aku dikatakan,
“Dia menerima pemberian Tuhan dengan penuh syukur.
Setiap saat indah yang kulewatkan bersama-Mu..
Kini telah menjadi kenangan bagiku..
Karena inilah harta terakhir dari syukur...
Kegembiraan yang dikenang...

Salah seorang tokoh besar Sufi selalu mengatakan dalam doa-doanya : “Wahai Tuhan, Engkau tahu, aku tiada mampu berterimakasih kepada-Mu, berterimaksihlah pada Diri Mu Sendiri untukku.”

Tiada ulasan: