Catatan Popular

Sabtu, 25 Jun 2016

MAQAM TAWAKAL



Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal. (Ali Imran:122)

Dari segi bahasa, tawakal berasal dari kata ‘tawakala’ yang memilikiarti; menyerahkan, mempercayakan dan mewakilkan. (Munawir, 1984 :1687). Seseorang yang bertawakal adalah seseorang yang menyerahkan,mempercayakan dan mewakilkan segala urusannya hanya kepada Allah SWT.

Secara harfiah, tawakal berarti pengakuan ketak-mampuan seseorang dan penyandaran pada seseorang lain dirinya. Dalam kajian tasawuf, tawakal memiliki beberapa derajat sesuai degan maqam hamba Allah Swt. Kwaja 'Abdullah Al-Anshari dalam Manazil al-Sairin mendefinisikan tawakal sebagai mempercaykan atau menyerahkan seluruhnya kepada sang penguasa dan bersandar kepada kemampuannya dalam masalah-masalah itu.Beberapa cendekiawan berkata, "Tawakal berarti menundukkan badan (sperti dalam sujud) dalam ibadah dan mengikatkan hati kepada rububiyyah-Nya (Allah sebagai Rabb, Penguasa). Ini artinya hanya menggunakan kekuatan tubuh sesorang untuk mengabdi kepada Allah tanpa tercampur dengan urusan hati.

Tawakkal adalah salah satu amal batin yang menghubungkan hamba dengan cinta Allah serta mengantarkannya sampai kepada puncak keikhlasan. Dan maqam ini merupakan maqam yang menjadi kewajiban kalangan awam dan khas secara umum. Tidak sebagaimana yang dipandang oleh sebagian sufi bahwa maqam tawakkal ini terlalu tinggi sehingga terlalu sulit untuk memahami dan mengamalkannya.
Dalam menegaskan konsepnya bahwa maqamat itu merupakan kewajiban semua kalangan tanpa ada perbedaan antara awam dan khas, Ibnu Taimiyah menyatakan ,
"Dan barangsiapa yang mengatakan bahwa 'maqamat' ini hanya untuk kalangan awam dan bukan untuk kalangan khas, maka ia telah keliru jika yang ia maksud bahwa kalangan khas telah keluar( dari kewajiban itu). Sebab tidak ada seorang mukmin pun yang keluar (dari kewajiban menjalani 'maqama' itu –pen). Yang keluar (dari kewajiban 'maqama' itu) hanyalah orang kafir atau munafik."


Tawakal Dalam Al-Qur’an

Al-Qur’an sangat menaruh perhatian terhadap permasalahan tawakal ini.Sehingga kita jumpai cukup banyak ayat-ayat yang secara langsungmenggunakan kata yang berasal dari kata tawakal. Berdasarkan pencarianyang dilakukan dari CD ROM Al-Qur’an, kita mendapatkan bahwa setidaknyaterdapat 70 kali, kata tawakal disebut oleh Allah dalam Al-Qur’an. Jikadisimpulkan ayat-ayat tersebut mencakup tema berikut:

1. Tawakal merupakan perintah Allah SWT.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an (QS. 8 : 61)

“Dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Lihat juga QS.11:123, 25:58, 26:217, 27:79, 33:3, 33:48,

2. Larangan bertawakal selain kepada Allah (menjadikan selain Allah sebagai penolong)
Allah berfirman (QS. 17:2)

Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitabTaurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamumengambil penolong selain Aku,

 3. Orang yang beriman; hanya kepada Allah lah ia bertawakal.

Allah berfirman (QS. 3 : 122) :


Dan hanya kepada Allahlah, hendaknya orang-orang mu’min bertawakal.

Lihat juga QS.3:160, 5:11, 5:23, 7:89, 8:2, 9:51, 58:10, 64:13.

4. Tawakal harus senantiasa mengiringi suatu azam (baca; keingingan/ ambisi positif yang kuat)

Allah berfirman (QS. 3 : 159)


Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallahkepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkalkepada-Nya.

5. Allah sebaik-baik tempat untuk menggantungkan tawakal (pelindung)

Allah berfirman (QS. 3: 173)



“Dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung."Lihat juga QS.4:81, 4:109, 4:132, 4:171.

6. Akan mendapatkan perlindungan, pertolongan dan anugrah dari Allah.

Allah berfirman (QS. 8 : 49):


"Barangsiapa yang tawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".

Lihat juga QS.17:65.

7. Mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat (surga)

Allah berfirman (QS. 16: 41-42):

Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya,pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia.Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau merekamengetahui, (yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan sajamereka bertawakkal.

Lihat juga QS.29:58-59.

8. Allah akan mencukupkan orang yang bertawakal kepada-Nya.

Allah berfirman (QS. 65:3):

Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Danbarangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akanmencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan(yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuanbagi tiap-tiap sesuatu.


Tawakal Dalam Hadits

Selain dalam Al-Qur’an, dalam haditspun, tawakal memiliki porsi yangsangat banyak. Dalam kitab Riyadhus Shalihin, Imam Nawawi mencantumkan11 hadits. Sedangkan pelacakan melalui CD ROM, kita mendapatkanterdapat sekitar 900 an hadits yang terdapat kata yang berasal darikata tawakal. (Dari 9 kitab hadits induk, yaitu Shahih Bukhari, Muslim,Sunan Abu Daud, Timidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, Addarimi, Muwatha’ Malikdan Musnad Imam Ahmad bin Hambal.) Sebelas hadits yang dicantumkan ImamNawawi dalam Riyadus Shalihin, telah mencakup sebagaian besarhadits-hadits tentang tawakal. Dari hadits-hadits tentang tawakal ini,kita dapat menyimpulkan beberpa poin :

1. Orang yang bertawakal hanya kepada Allah, akan masuk ke dalam surga tanpa hisab.

Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda:

Dari Abdullah bin Abbas ra, Rasulullah SAW bersabda: Telah ditunjukkankepadaku keadaan umat yang dahulu, hingga saya melihat seorang nabidengan rombongan yang kecil, dan ada nabi yang mempunyai penigkut satudua orang, bahkan ada nabi yang tiada pengikutnya. Mendadak telihatpadaku rombongan yang besar (yang banyak sekali), saya kira itu adalahumatku, namun diberitahukan kepadaku bahwa itu adalah nabi Musa asbeserta kaumnya. Kemudian dikatakan kepadaku, lihatlah ke ufuk kanandan kirimu, tiba-tiba di sana saya melihat rombongan yang besar sekali.Lalu dikatakan kepadaku, Itulah umatmu, dan di samping mereka ada tujuhpuluh ribu yang masuk surga tanpa perhingungan (hisab). Setelah itunabi bangun dan masuk ke rumahnya, sehingga orang-orang banyak yangmembicarakan mengenai orang-orang yang masuk surga tanpa hisab itu. Adayang berpendapat; mungkin mereka adalah sahabat-sahabat Rasulullah SAW.Ada pula yang berpendapat, mungkin mereka yang lahir dalam Islam dantidak pernah mempersekutukan Allah, dan ada juga pendapt-pendapat lainyang mereka sebut. Kemudian Rasulullah SAW keluar menemui mereka danbertanya, ‘apakah yang sedang kalian bicarakan?’. Merekamemberiktahukan segala pembicaraan mereka. Beliau bersabda, ‘ Merekatidak pernah menjampi atau dijampikan dan tidak suka menebak nasibdengan perantaraan burung, dan hanya kepada Rab nya lah, merekabertawakal.” Lalu bangunlah Ukasyah bin Mihshan dan berkata, ‘YaRasulullah SAW doakanlah aku supaya masuk dalam golongan mereka.’Rasulullah SAW menjawab, ‘Engkau termasuk golongan mereka.’ Kemudianberdiri pula orang lain, dan berkata, ‘doakan saja juga supaya Allahmenjadikan saya salah satu dari mereka.’ Rasulullah SAW menjawab,‘Engkau telah didahului oleh Ukasyah.” (HR. Bukhari & Muslim).

2. Tawakal merupakan sunnah Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW sendiri senantiasa menggantungkan tawakalnya kepadaAllah SWT. Salah satu contohnya adalah bahwa beliau selalu mengucapkandoa-doa mengenai ketawakalan dirinya kepada Allah SWT:


Dari Ibnu Abbas ra, bahwa Rasulullah SAW senantiasa berdoa, ‘Ya Allahhanya kepada-Mulah aku menyerahkan diri, hanya kepada-Mulah akuberiman, hanya kepada-Mulah aku bertawakal, hanya kepada-Mulah akubertaubat, hanya karena-Mulah aku (melawan musuh-musuh-Mu). Ya Allahaku berlindung dengan kemulyaan-Mu di mana tiada tuhan selain Engkaujanganlah Engkau menyesatkanku. Engkau Maha Hidup dan tidak pernahmati, sendangkan jin dan manusia mati. (HR. Muslim)

3. Allah merupakan sebaik-baik tempat untuk bertawakal.

Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda :

Dari Ibnu Abbas ra, “Hasbunallah wani’mal Wakil’ kalimat yang dibacaoleh Nabi Ibrahim as ketika dilempar ke dalam ap, dan juga telah dibacaoleh Nabi Muhammad SAW ketika diprovokasi oleh orang kafir, supayatakut kepada mereka ; ‘sesungguhnya manusia telah mengumpulkan segalakekuatannya untuk menghancurkan kalian, maka takutlah kamu danjanganlah melawan, tapi orang-orang beriman bertambah imannya danmembaca, Hasbunallah wa ni’mal Wakil (cukuplah Allah yang mencukupikami dan cukuplah Allah sebagai tempat kami bertawakal.” (HR. Bukhari)

4. Tawakal akan mendatangkan nasrullah.

Sebagaimana yang terdapat dalam hadits no 5, dalam kitab RiyadhusShalihin. Dimana dikisahkan pada saat perang Dzatur riqa’, ketikaRasulullah SAW sedang beristirahat di bawah sebuah pohon, sedangkanpedang beliau tergantung di pohon. Ketika tiba-tiba datang seorangmusyrikin yang mengambil pedang beliau sambil berkata, siapa yang dapatmelindungimu dariku?. Namun dengan sangat tenang Rasulullah SAWmenjawab Allah. Setelah tiga kali bertanya, tiba-tiba pedang yangdipegangnya jatuh. Lalu Rasulullah SAW mengambil pedang tersebut serayabertanya, sekarang siapakah yang dapat melindungimu dari ku?


Tiada ulasan: