Catatan Popular

Rabu, 4 September 2013

ABU MUSLIM MALU KEPADA ALLAH

Pada suatu hari Abu Muslim sampai ke rumahnya, istrinya pun menyambutnya di depan pintu. Dengan wajah sedih, istrinya berkata, Tidak ada kayu dirumah kita yang bisa digunakan iuntuk menghangatkan tubuh dari musim dingin yang menggigit ini”

Abu Muslim pun menjawab, “Di dalam sakuku tidak ada uang dinar atau dirham untuk membeli kebutuhan kita”

Istrinya pun berkata, Bagaimana bisa kau mengeluh fakir dan tidak punya apa-apa, padahal engkau adalah orang yang palig dekat dan dihormati khalifah? Pergilah kesana dan jelaskan kepadanya keadaan kitaa bahwa kita sangat kekurangan, fakir dan perlu bantuan. Aku yakin, khalifah pasti membantu dan tidak akan membiarkan kita hidup fakir”

Abu Muslim menjawab, Na’udzubillah, aku berlindung kepada Allah kalu sampai aku melakukan hal itu. Aku malu kepada Allah. Kalau sampai minta bantuan kepada makhluk ciptaan Allah, padahal Allah Maha Pemurah. Aku tidak mungkin meminta bantuan kepada selain Allah”

 Lalu Abu Muslim keluar dari rumahnya dan pergi ke masjid untuk shalat 2 rakaat. Setelah itu, dia berdzikir, beristighfar, dan berdoa, “Ya Allah yang Maha Mengetahui rahasia , Engkau Mahatahu bahwa aku malu jika meminta pertolongan selain kepada-Mu. Wahai Tuhan yang luas kemurahannya, karuniakanlah padaku gandum, terigu, minyak dan kayu bakar. Karuniakan pada istriku, pakaian dan kerudung, dan karuniakan kepada anakku pakaian dan sapi untuk diminum susunya. Ya Allah kabulkanlah doaku, Amiin”


Kebetulan pada saat itu di dalam masjid ada seorang lelaki yang termasuk salah satu pegawai istana khalifah. Pegawai itu merasa aneh mendengar doa itu, segera dia bergegas keluar masjdi dan langsung menuju istana. Dia ingin menemui khalifah untuk menceritakan apa yang didengarnya di dalam masjid.


Begitu sampai di hadapan khalifah, dia berkata, “Aku melihat, sekarang ini ada seorang lelaki di masjid berdoa pada Tuhannya dan meminta hal-hal aneh”. Lalu dia pun menyebutkan hal-hal aneh yang diminta oleh lelaki itu pada khalifah.

Ketika mendengar hal-hal yang diminta itu, khalifah tertawa dan berkata, Aku yakin, aku tahu siapa lelaki yang berdoa di dalam masjid itu. Aku yakin dia adalah Abu Muslim. Dia seorang lelaki yang sangat malu kepada Allah. Sekarang, coba kau ulangi lagi isi doanya. Aku ingin mengirim barang-barang yang dimintanya itu kerumahnya secepatnya sebelum dia keluar dari masjid. Setiap satu barang yang dia minta, kirim dua”

Sementara itu Abu Muslim tetap berada di masjid beberapa saat lamanya untuk membaca Al-Qur’an dan berdoa kepada Tuhannya. Setelah dirasa cukup lama, dia keluar dari masjid dan pulang kerumahnya. Sampai dirumah dia disambut istrinya dengan penuh rasa gembira. Sang istri menyambutnya dengan penuh kehangatan.

Istrinya berkata, “Coba renungkan Abu Muslim, sekarang kita tidak kekurangan lagi. Ini tidak lain karena kau mau mendengar nasihatku. Akhirnya kau pergi juga ke tempat khalifah”

Abu Muslim terkejut mendengar ucapan istrinya. Dia bersumpah bahwa dia tidak pergi menemui khalifah. Bahkan dia tidak berjumpa dengannya selama satu minggu. Istrinya lalu bertanya, “Kalau begitu, ceritakan kepadaku kemana kau pergi? Kepada siapa kau mengadu?”

Abu Muslim menjawab, “Aku pergi kemasjid dan mengadukan keadaan kita kepada Allah swt. Aku sangat malu kepada Allah jika sampai Dia melihat aku minta tolong kepada selain dia”

Seketika itu istrinya meneteskan air mata, dia terharu dan dia bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada suaminya. Dia berkata, “Alangkah mulianya jiwamu, alangkah indahnya perbuatanmu suamiku. Alangkah pengasihnya Allah yang tidak pernah melupakan hambanya”

Tiada ulasan: