Catatan Popular

Isnin, 2 September 2013

BAGAIMANA WUJUDNYA MALAIKAT MAUT

Kisahnya.
Nantinya, pada saat Malaikat Maut menjumpai manusia, dia menampakkan diri dengan wujud yang berbeda-beda tergantung dari amal perbuatan manusia itu selama hidup di dunia. Bagi mereka yang banyak mengerjakan amal shaleh, maka malaikat maut akan datang denagn wujud yang bagus.
Sedangkan sebaliknya, bagi orang kafir, malaikat maut akan datang dengan wujud yang sangat menyeramkan.

Untuk mengetahui wujud dari malaikat maut,kita tengok hadits yang telah diriwayatkan oleh paman Nabi sendiri, Ibnu Abbas ra.


Malaikat Maut berwujud Buruk Rupa.
Dikisahkan ketika Nabi Ibrahim as meminta kepada Malaikat maut untuk memperlihatkan caranya mencabut nyawa seorang mukmin.
Nabi Ibrahim berkata,
"Dapatkah engkau memperlihatkan rupamu saat engkau mencabut nyawa manusia yang gemar berbuat dosa?"

Malaikat maut hanya menjwab pendek saja,
"Wahai Nabiyullah, engkau pasti tak akan sanggup melihatnya."
""Aku pasti sanggup," tegas Nabi Ibrahim as.
"Baiklah jika demikian, sekarang berpalinglah dariku sebentar," pinta malaikat maut.

Nabi Ibrahim as Pingsan di tempat.
Sesaat kemudian Nabi Ibrahim as berpaling dengan membelakangi Malaikat Maut. Setelah itu Nabi Ibrahim as kemudian menghadap kembali ke Malaikat Maut yang sudah mengganti wujudnya.

Alngkah kagetnya Nabi Ibrahim as setelah melihat sosok makhluk di hadapannya. Di hadapannya telah berdiri sesosok makhluk besar, berkulit hitam legam dengan rambut berdiri menyemburkan api, berbau busuk dan berpakaian serba hitam.
Dari mulut dan hidungnya juga tersembur jilatan api.

Seketika itu juga Nabi Ibrahim as langsung pingsan di tempat.
Ketika tersadar, Nabi Ibrahim as pun berkata kepada Malaikat Maut yang sudah berwujud bagus lagi itu.
"Wahai Malaikat Maut, seandainya para pendosa itu tak menghadapi sesuatu yang lain dari wajahnmu di saat kematiannya, niscaya cukuplah itu menjadi hukuman untuknya."

Malaikat Maut berwujud Bagus Rupa.
Dari Ikrimah dari Ibnu Abbas juga.
Suatu saat Nabi Ibrahim as meminta kepada malaikat maut agar mengubah wujudnya saat mencabut nyawa orang-orang yang beriman.

Malikat maut menyuruh Nabi Ibrahim as untuk membelakanginya terlebih dahulu.
Sesaat kemudian Nabi Ibrahim as kembali berpaling menghadap malaikat maut.
Setelah membalikkan badannya kembali, di hadapan Nabi Ibrahim as telah berdiri seorang pemuda tampan, gagah, berpakaian indah dan beraroma wangi, sangat harum menyengat hidung.

Nabi Ibrahim as berkata,
"Demi Allah SWT, seandainya orang beriman melihat rupamu di saat kematiannya, niscaya cukuplah itu sebagai imbalan amal baiknya."

Nah,itulah wujud malaikat maut saat akan mencabut nyawa manusia.
Bisa disimpulkan sebagai berikut.

Bagi orang yang beriman, Malaikat maut akan datang dengan rupa:
1. Seorang pemuda tampan.
2. Gagah.
3. Berpakaian indah.
4. Beraroma wangi.

Bagi yang kafir, Malaikat Maut akan datang dengan rupa:
1. Sesosok makhluk yang besar.
2. Kulitnya hitam legam.
3. Rambutnya berdiri menyemburkan api.
4. Hidung dan mulutnya mengeluarkan api.
5. Berbau busuk.

Kisah islamiah selanjutnya Insya Alloh akan menceritakan tentang bagaimana Malaikat Maut bisa mencabut 2 atau lebih nyawa manusia di waktu bersamaan.
Jadi tetap hadirlah di sini semoga makin menambah keimanan kita semua.


 

1 ulasan:

Tanpa Nama berkata...

Mati itu adalah urusan Allah jika yang mati itu memahami Allah, dan Allahlah yang menguruskan jika tidak insan itu menjadi urusan malaikat Allah. Menjadi haru kerana bergantung kepada sifat malaikat yang mengambil nyawa pada masa itu.

Bagaimanakah ilmu tasauf yang diamalkan hendak memahami Allah, sedangkan beria-ia benar mensyirikkan Allah dengan membandingkan tuhan itu Allah. Tuhan itu nama buatan manusia. Allah tidak mahu disamakan dengan tuhan. Allah adalah Allah.

Apakah kefahaman tasauf yang memperbanyakkan cerita-cerita karut berkenaan maut dan akhirat, pada hal Allah itu nyata di dunia ini? Bukankah segala kejadian Allah terlihat nyata di bumi ini? Kenapa diperbesarkan cerita-cerita berkenaan nabi2 dan wali? Mengapakah tidak memperbesarkan penciptaan Allah? Allah Maha Pencipta, dan mencipta segala-nya untuk kemudahan insan. Mengapa insan mentuhankan makhluk dan melupakan Allah? Mempelajari dan memperhalusi kejadian dan ciptaan Allah adalah sesuatu yang Allah sukai. Kagumilah ciptaan Allah sebagai pujian yang Allah dambakan. Siapakah yang akan mengagungkan Allah kalau tidak umat Islam? Mengapa secara melampau anda mengagungkan nabi dan wali sehingga mendewakan mereka? Ingat! Allah juga mempunyai rasa cemburu ....

Sudahlah, kembalilah kepada kepercayaan atau keimanan sebenar kepada Allah. Kagumi penciptaan Allah seperti zaman kegemilangan lebih seribu tahun yang dulu.

Terima kasih ya Allah ... MrDn